Biografi KH. Ali Mas'ud Pagerwojo Sidoarjo
- by Rozi
- 29.920 Views
- Jumat, 20 Januari 2023

Daftar Isi Biografi KH. Ali Mas'ud Pagerwojo Sidoarjo
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Riwayat Keluarga
1.3 Nasab KH. Ali Mas'ud Pagerwojo
1.4 Wafat KH. Ali Mas'ud Pagerwojo
2. Sanad Keilmuan KH. Ali Mas'ud Pagerwojo
2.1 Guru-guru KH. Ali Mas'ud Pagerwojo
3. Perjalanan Hidup dan Dakwah
4. Karomah KH. Ali Mas'ud Pagerwojo
4.1 Menulis Surat yang Aneh
4.2 Dapat Membaca Al-Quran dan Kitab-kitab Tanpa Belajar
4.3 Dapat Mengetahui Sesuatu Hal Sebelum Terjadi
4.4 Dapat Memberhentikan Pesawat
5. Teladan KH. Ali Mas'ud Pagerwojo
6. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga KH. Ali Mas’ud Pagerwojo Sidoarjo
1.1 Lahir
KH. Ali Mas’ud dilahirkan di Pondok Pesantren Sono desa Sidokerto kecamatan Buduran Sidoarjo. Diperkirakan lahir sekitar tahun 1908. Beliau putra dari pasangan Kiai Sa’id dan Nyai Hj. Fatimah. Ayahnya berasal dari Desa Sono kecamatan Buduran Sidoarjo. Sedangkan ibu KH. Ali Mas’ud berasal dari daerah Kedung Cangkring Sidoarjo. Ayah beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Sono Sidokerto Kecamatan Buduran Sidoarjo. KH. Ali Mas’ud mempunyai dua saudara kandung (1 perempuan dan 1 laki-laki) yaitu:
- Saudara tertua yang bernama Nyai Masrifah.
- Saudara termuda yang bernama Gus Mahfudz.
1.2 Nasab KH. Ali Mas’ud Pagerwojo Sidoarjo
KH. Ali Mas’ud masih keturunan Rasulullah SAW dari jalur Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah dengan silsilah sebagai berikut :
- Rasulullah Muhammad S.A.W.
- Sayyidah Fatimah az-Zahra Istri Ali bin Abi Thalib RA
- Sayyidina Husain
- Sayyidina Ali Zainal Abidin
- Sayyidina Muhammad al-Baqir
- Sayyidina Ja'far ash-Shadiq
- Sayyid al-Imam Ali Uradhi
- Sayyid Muhammad an-Naqib
- Sayyid ‘Isa Naqib ar-Rumi
- Sayyid Ahmad al-Muhajir
- Sayyid al-Imam ‘Ubaidillah
- Sayyid Alawi Awwal
- Sayyid Muhammad Sohibus Saumi’ah
- Sayyid Alawi ats-Tsani
- Sayyid Ali Kholi’ Qosam
- Sayyid Muhammad Shahib Mirbath (Hadramaut)
- Sayyid Alawi Ammil Faqih (Hadramaut)
- Sayyid Abdul Malik Azmatkhan
- Sayyid Abdullah Azmatkhan
- Sayyid Ahmad Jalal Syah Azmatkhan
- Sayyid Jamaluddin Akbar Azmatkhan al-Husaini (Syekh Jumadil Kubro)
- Sayyid Ali Nurul Alam Azmatkhan
- Syarif Abdullah Umdatuddin Azmatkhan
- Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati putera
- Pangeran Pasarean M. Tajul Arifin,
- Panembahan Sendang Kemuning
- Pangeran Mas Panembahan Ratu II
- Pangeran Sedang Gayam Mande Gayam
- Pangeran Karim Cirebon V Girilaya
- Syarifah Khodijah Ratu Ayu Bangil
- Sayyid Sulaiman Betek Mojoagung
- Sayyid Ali Akbar Dresmo Surabaya
- Sayyid Iskandar Taman Bungkul Surabaya
- Zakiatus Shalihah
- Rubaiah Arjosari Japanan
- Kyai Muhayyin Sono Buduran Sidoarjo.
- KH. Zarkasyi
- KH. Said
- KH. Ali Mas'ud
1.3 Wafat
KH. Ali Mas’ud wafat di Daleman Sidoarjo pada hari Selasa Pahing tanggal 10 Juni 1980 / 26 Rajab 1401 H dan dimakamkan pada hari Rabu Pon pada tanggal 11 Juni 1980 /27 Rajab 1401 H di pemakaman umum Desa Pagerwojo Sidoarjo.
Pada proses pemakaman, sempat terjadi perebutan tempat persemayaman terakhir beliau yakni antara keluarga Nyai Dewi, Keluarga besar KH. Ali Mas’ud itu sendiri dan keluarga bu Ning yang berasal dari Kedung Cangkring.
Karena tidak menemukan kesepakatan, maka disetujui untuk memohon fatwa dari Kiai Hamid Pasuruan dan beliau memutuskan bahwa KH. Ali Mas’ud disemayamkan di sisi makam ibunya yaitu di pemakaman umum Desa Pagerwojo. Adapun fatwa dari Kiai Hamid pada waktu itu adalah ibu mu, ibu mu, ibu mu. KH. Ali Mas’ud di semayamkan di samping makam ibunya. Para takziah yang hadir pada waktu itu kurang lebih mencapai ratusan ribu orang. Sehingga jalan mulai dari rumah duka di Daleman Sidoarjo hingga di pemakaman Desa Pagerwojo penuh dengan pengunjung yang bertakziah.
2. Sanad Keilmuan KH. Ali Mas’ud Pagerwojo Sidoarjo
KH. Ali Mas’ud kecil yang masih berusia 5 tahun sudah menunjukkan kelebihannya. Beliau tidak pernah sekolah, tidak bisa membaca dan menulis. Namun dia bisa membaca Alquran dan kitab-kitab lainnya sehingga wajar, kalau beliau jadi rujukan kiai di Jawa Timur untuk memecahkan masalah keislaman. Gus Ud mempunyai Ilmu Laduni sehingga beliau mempunyai kelebihan di banding orang lain pada kebanyakan.
3. Perjalanan Hidup dan Dakwah
Pada saat kecil berada di Pondok Pesantren Sono Sidokerto Kecamatan Buduran yang didirikan oleh kakeknya yaitu Kiai Muhayyin. Suatu ketika kedua orang tuanya bercerai yang mengakibatkan Kiai Ali Mas’ud ikut dengan ibunya tinggal di tempat kakaknya di Desa Pagerwojo Kecamatan Buduran Sidoarjo. Tidak diketahui secara pasti kapan kedua orang tuanya bercerai. Diperkirakan pada saat beliau remaja yaitu usia antara 17-20 tahunan.
KH. Ali Mas’ud suka berkumpul dengan orang-orang atau masyarakat yang membawa nilai kebaikan dan ibadah kepada Allah SWT serta yang membawa manfaat di dunia maupun di akhirat. Seperti seni hadrah, acara haul, pengajian agama dan lain sebagainya. Beliau tidak pernah ikut dalam perkumpulan yang di dalam perkumpulan tersebut banyak membawa kemudharatan.
Beliau sangat dihormati oleh masyarakat sekitar tempat tinggalnya karena ketekunan dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kaum muslim kepada Allah SWT.
Berbagai macam cara beliau lakukan untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa Allah itu Maha Esa, dan Maha segalanya. Salah satu cara yang beliau lakukan untuk membuktikannya kepada masyarakat adalah membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan Doa dan pertolongan beliau melalui kelebihan yang beliau miliki. kelebihan yang dimiliki oleh KH. Ali Mas’ud merupakan kelebihan yang mutlak, di mana karomah beliau meliputi hal-hal yang bersifat musyahadah (nyata) dan tersembunyi. Ali Mas’ud hanyalah sebatas pemberi bantuan kepada masyarakat yang memerlukan beliau melalui doanya.
4. Karomah KH. Ali Mas’ud Pagerwojo Sidoarjo
Bagi warga Sidoarjo, Beliau Wali Majdub sejak kecil, Gus Ud merupakan sosok ulama yang mempunyai banyak kelebihan, tapi beliau tidak mau menunjukkan dan lebih memilih bersifat tawadu.
4.1 Menulis Surat Yang Aneh
Dalam sebuah cerita yang disampaikan bahwa Gus Ud pernah menulis surat kepada KH. Rodi, Krian, terkait permasalahan yang ditanyakan.Karena Gus Ud tidak bisa menulis, di atas kertas putih dia torehkan pensil membentuk garis bergelombang. Anehnya, KH. Rodi bisa mengerti guratan pensil yang dibubuhkan oleh Gus Ud.
4.2 Dapat Membaca Al-Quran dan Kitab-kitab Tanpa Belajar
Kisah lainnya yang menunjukan karomah kewalian Gus Ud adalah ketika sejak masih kecil, Gus Ud memang terkenal sangat nakal dan banyak tingkah hingga membuat ayahnya sering memarahinya.
Suatu hari, waktu sang ayah mengajar ngaji, ayahnya selalu terganggu oleh suara-suara teriakan Gus Ud. Hingga membuat sang ayah memarahinya bahkan memukulnya dengan kayu kecil.
Ayahnya mengatakan, "kamu ini banyak tingkahnya .. makanya gak bisa ngaji !! ".
Ketika mendapat olok-olokan dari ayahnya seperti itu, maka Gus Ud langsung langsung menjawab, "Ngajar ngajinya saya yang gantikan ya ? " Ayahnya heran dengan ucapan anaknya yang baru berusia 8 tahunan itu.
Kemudian Gus Ud langsung mengambil kitab kuning ayahnya tersebut dan langsung membacanya. Meski kitab itu gundul, Gus Ud lancar membacanya berikut menjelaskan semua keterangan kitab itu. Sejak itulah sang ayah membiarkan saja apa yang dilakukan putranya itu.
4.3 Dapat Mengetahui Sesuatu Hal Sebelum Terjadi
Alkisah suatu hari Jendral A.H Nasution diantar KH. Mahrus Ali (lirboyo) sowan ke Mbah Ud. Sesampai di sana diberi segelas air suwuk (air yang sudah didoakan oleh Mbah Ud) sambil berucap: “Ombehen, Le, kowe ben selamet.” (minumlah, Nak, kamu biar selamat). Dan terbukti ketika meletus insiden G-30S PKI, Jendral A.H Nasution adalah satu-satunya target yang selamat.
4.4 Dapat Memberhentikan Pesawat
Dalam kisah yang lain saat itu musim haji. Gus Ud berangkat haji bersama-sama dengan KH. Mas Zubair bin Harits. Ketika para jamaah haji mau diberangkatkan, di dalam pesawat itu Gus Ud membaca marhabanan dengan suara keras dan tidak teratur sambil memukulkan sesuatu yang dipakai untuk musiknya.
Semua yang melihat tidak berani melarang, karena seluruh penumpang paham siapa itu Gus Ud . Hanya salah satu awak pesawat lelaki menegur Gus Ud dengan halus, “Maaf Pak, pesawat mau berangkat, tolong berhenti dulu.” katanya. Lalu Gus Ud berhenti mambaca marhabanan itu dengan hati yang dongkol, dan lalu apa yang terjadi? Sampai beberapa jam mesin pesawat itu tidak mau hidup.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan ternyata tidak ada masalah, tetapi tetap saja tidak bisa hidup mesinnya. Akhirnya salah satu jamaah haji ada yang menegur salah satu awak pesawat tadi agar minta maaf pada Gus Ud karena telah menegurnya untuk diam.
Maka anjurannya dituruti juga. “Saya minta maaf ya Pak atas kelancangan saya tadi, jika sekarang bapak mau baca marhabanan tadi, monggo.” Lalu Gus Ud menjawab: “Yo yo….”
Dengan rasa suka Gus Ud langsung membaca marhabanan seperti tadi dengan memukul-mukul sesuatu untuk menjadi musiknya. Dan mesin pesawat langsung bisa hidup dan berangkat ke saudi dengan selamat.
5. Keteladanan KH. Ali Mas’d Pagerwojo Sidoarjo
KH. Ali Mas’ud adalah sosok Wali Majdub pada masanya, sejak kecil ke walian beliau sudah terlihat. Dari tingkah laku beliau semenjak kecil yang tidak mau belajar tentang membaca Al-Quran dan Kitab-kitab lainnya, akan tetapi beliau dapat membaca dan memahaminya secara langsung.
Jika disebut nama KH. Ali Mas’ud atau Gus Ud, orang yang pernah bergaul dengan beliau akan teringat dengan sosok beliau yang bertubuh kecil dan pribadi yang sederhana, namun memiliki sikap yang tegas dan bijaksana. Beliau tidak pernah berbicara apabila yang dibicarakan itu tidak perlu dibicarakan. Hal ini dikarena beliau selalu dalam keadaan berdzikir dan seluruh tubuh beliau selalu berdzikir kepada Allah SWT. Sehingga pembicaraan yang tidak ada tujuan dan tidak mengandung manfaat, beliau tidak pernah melakukannya.
Masyarakat Pagerwojo meyakini bahwa KH. Ali Mas’ud mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki manusia pada umumnya karena anugerah dari Allah SWT. Berangkat dari hal ini, masyarakat juga meyakini bahwa KH. Ali Mas’ud merupakan orang yang dekat dengan Allah. Dapat disimpulkan, bahwa KH. Ali Mas’ud adalah seorang sosok tokoh yang sangat di hormati oleh masyarakat Pagerwojo karena sikap dan perilaku beliau dalam kehidupan sehari-hari yang selalu memberikan pertolongan kepada masyarakat baik berupa masalah pribadi, keluarga maupun masalah ekonomi. Kelebihan beliau tidak lain adalah bukti nyata dari kebesaran Allah SWT
6. Referensi
Diambil dari berbagai Sumber
Lokasi Terkait Beliau
Belum ada lokasi untuk sekarang
Memuat Komentar ...