Biografi KH. Muhammad Tolhah bin Sulaiman

 
Biografi KH. Muhammad Tolhah bin Sulaiman
Sumber Gambar: foto istimewa

Daftar Isi

1          Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1       Lahir
1.2       Riwayat Keluarga
1.3       Wafat

2          Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1       Mengembara Menuntut Ilmu
2.2       Guru-guru Beliau
2.3       Mendirikan dan Mengasuh Pesantren

3          Penerus Beliau
3.1       Anak-anak Beliau
3.2       Murid-murid Beliau

4          Organisasi, Karier, dan Karya
4.1       Riwayat Organisasi
4.2       Karier Beliau
4.3       Karya Beliau

6          Chart Silsilah
6.1       Chart Silsilah Sanad

7          Referensi

1 Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1  Lahir
KH. Muhammad bin Sulaiman lahir di Solo pada hari Ahad Wage tanggal 14 Syawal 1329 H. Sebelum menikah beliau lebih dikenal dengan Muhammad Tholhah.

1.2  Riwayat Keluarga
Pada usia 28 tahun KH. Muhammad menikah dengan Hj. Saudah, putri KH. Ahmad Shafawi (pendiri PP. Al-Muayyad Solo) dari istri yang pertama. Beliau dikaruniai 7 orang anak, 1 orang laki-laki dan 6 perempuan, yaitu Habibullah, Nuriyah, Fatimah, Aisyah, Siti Sarah, Tasnim dan Mustamirah.

1.3  Wafat
Tutup usia pada Sabtu Pon 28 Shofar 1412 H atau bertepatan dengan 7 September 1991 pukul 13.30 WIB di RS Kasih Ibu. Jenazahnya dikebumikan keesokan harinya, di Makam Pulo Laweyan, berdekatan dengan makam KH Ahmad Shofawi.

2  Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau

2.1   Mengembara Menuntut Ilmu
Sejak kecil Muhammad Tholhah sudah mengaji Al-Qur’an di bawah bimbingan ayahandanya. Ketika berusia 8 tahun, Tholhah masuk ke Madrasah Islamiyyah di Solo selama 5 tahun. Di antara guru-gurunya semasa MI adalah Sayyid Ahmad bin Abdullah Assegaf (kepala sekolah MI), Syaikh Abdul Aziz Al-Syimi Al-Mishry, Syaikh Ali Thayyib Al-Madani, Sayyid Abdullah Alatas, serta beberapa guru dari Solo yang lain.

Ketika berusia 16 tahun, Thalhah berangkat ke tanah suci bersama ayahnya untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 1345 H. Setelah bermukim di Makkah selama 2 tahun, ia berhasil menghafal Al-Qur’an dengan ayahnya sampai akhir surat An-Nisa’. Setahun setelah kepulangannya dari Makkah, ia diperintahkan ayahnya untuk pergi ke Termas, menimba ilmu kepada Syaikh Dimyathi bin Abdullah (saudara Syaikh Mahfudz bin Abdullah Termas).

Kitab-kitab yang dikaji selama di Tremas di antaranya Syarh Abi Syujā’ li Ibni Qāsim, Manhāj al-Qawīm, Fath al-Wahhāb Li Syaikh al-Islam, Syarh Mnahāj al-Thālibīn lil Jalāl al-Mahalli, al-Shahihain, tafsir al-Jalalain, Alfiyah li Ibni Mālik, Alfiyah al-Suyuthi fi Musthalah al-Hadis, dan lain-lain.
Di samping mempelajari berbagai kitab di atas, ia juga diperintahkan oleh gurunya untuk menyelesaikan hafalan Al-Qur’annya, dan pada tahun 1348 H ia berhasil mengkhatamkannya. Ia mendapatkan ijazah tahfidz dari gurunya (Syaikh Dimyathi bin Abdullah) serta saudaranya (Syaikh Mahfudz bin Abdullah). Tempo waktu yang ia lalui di Tremas hingga mencapai 10 tahun (1346 H-1356 H).

Di tengah-tengah masa belajarnya di Tremas, ia melakukan perjalanan ke Krapyak Yogyakarta untuk berguru kepada Syaikh Munawwir bin Abdillah Rasyad. Ia berhasil menyelesaikan dua kali khataman Al-Qur’an bil-ghaib dan mendapatkan ijazah dari gurunya tersebut. Pada tahun 1351 H, ia menuju ke Jombang untuk mengikuti kajian kitab Shahihain dari Syaikh Hasyim Asy’ari. Kemudian, pada tahun 1352 H beliau menunaikan ibadah haji yang kedua kalinya.

Dalam perjalanannya, beliau menuju ke kampung Al-Mudda’a dan bertemu dengan Syaikh Muhammad Ali bin Husain al-Maliki, seorang mufti al-Malikiyah dan beliau mendengar darinya hadis al-Musalsal bil-awwaliyah. Selanjutnya beliau menuju ke Madinah dan bertemu dengan Mufti al-Madinah, seorang ahli hadis, Syaikh Ibrahim bin Abdul Qadir Barri al-Madani. Beliau berguru kepadanya kitab Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim dan Muwattha’ Imam Malik, dan mendapatkan ijazah darinya.

Pada tahun 1353 H, beliau bertemu dengan seorang ahli sufi di Solo, Sayyid Muhsin bin Abdullah Assegaf. Beliau mengaji Al-Qur’an kepadanya satu khataman bil ghaib dan belajar darinya berbagai hadis musalsal, seperti hadis musalsal bil-awwaliyah, hadis musalsal bil-mushafahah, hadis musalsal bil-musyabakah, hadis musalsal bil-taqlim, dan lain sebagainya.

2.2  Guru-guru Beliau
Guru-guru beliau saat menuntut ilmu, di antaranya:

  1. KH. Sulaiman
  2. Sayyid Ahmad bin Abdullah Assegaf (kepala sekolah MI)
  3. Syaikh Abdul Aziz Al-Syimi Al-Mishry
  4. Syaikh Ali Thayyib Al-Madani
  5. Sayyid Abdullah Alatas
  6. Syaikh Dimyathi bin Abdullah (saudara Syaikh Mahfudz bin Abdullah Termas).
  7. KH. Munawwir bin Abdillah Rasyad.
  8. KH. Hasyim Asy’ari
  9. Syaikh Muhammad Ali bin Husain al-Maliki, seorang mufti al-Malikiyah
  10. Syaikh Ibrahim bin Abdul Qadir Barri al-Madani
  11. Sayyid Muhsin bin Abdullah Assegaf

2.3  Mengasuh Pesantren
Beliau adalah salah satu pengasuh di pesantren Modern Ta’mirul Islam Tegalsari Solo.

3  Penerus Beliau            

3.1  Anak-anak Beliau
Anak-anak beliau yang menjadi penerus perjuangan keulamaan di antaranya:
Habibullah

3.2  Murid-murid Beliau
Ulama-ulama yang menjadi murid beliau di antaranya:
1. Hj. Maimunah 
2. Habibullah

4  Karier      

4.1  Riwayat Organisasi
Anggota Koperasi PPBS Solo.

4.2  Karier Beliau
Karier sesuai dengan keilmuan beliau, posisi karier yang diduduki di antaranya:
1. Pengasuh pesantren di pesantren Modern Ta’mirul Islam Tegalsari Solo.
2. Penasehat Pondok Pesantren Modern “Ta’mirul Islam” Tegalsari Solo
3. Penasehat Ta’mir Masjid Tegalsari,
4. Penasehat keluarga besar Bani Shafawi dan Bani Sulaiman
5. Imam tetap masjid Tegalsari.

4.2  Karya Beliau
KH. Muhammad bin Sulaiman termasuk ulama’ yang memiliki intensitas yang tinggi dalam berdakwah Islamiyyah, baik melalui pengajian-pengajian ataupun melalui karya-karya tulis yang menjadi amal jariah beliau. Di antara karya-karyanya adalah:
1). Al-Burhan ‘ala Wahyil Qur’an. Kitab ini menyanggah keraguan terhadap Al-Qur’an. Kitab ini ditulis dalam bahasa Arab, yang kemudian dialih bahasa ke Indonesia oleh Muhammad Habib M (putrahandanya), dengan editor Drs. H. Abdul Haji Adnan dan diterbitkan oleh CV. Romadhoni Sala pada tahun 1989, dengan tebal 150 halaman.
2). Manasik Haji. Buku ini berisi tentang tuntunan praktis ibadah Haji dan Umrah, diterbitkan oleh CV. Romadhoni Sala, tahun 1985, tebal 22 halaman. 3). Mengenang KH. Sulaiman. Buku yang berisi tentang biografi singkat ayahandanya (KH. Sulaiman) yang menceritakan tentang perjalanan hidup beliau serta hal-hal menarik dari kepribadian beliau. Diterbitkan oleh CV. Romadhoni Sala, tahun 1986, tebal 30 halaman.
4). Asma’ul Husna dan Syarahnya. Buku ini diterbitkan oleh CV. Romadhoni Sala tahun 1991 dengan tebal 48 halaman.
5). Jāmi’ al-Bayān min Khulāşah Suwar al-Qur’ān. Kitab ini terdiri atas dua jilid. Berisi tentang penafsiran Al-Qur’an secara ringkas dari surat al-Fatihah hingga an-Nâs. Tafsir ini dicetak secara mandiri oleh Pondok Pesantren Sirajuth-Thalibin Grobogan dan dikaji pada setiap tahunnya.
6). Keutamaan Al-Qur’an. Buku yang berisi tentang kumpulan hadis-hadis yang menjelaskan tentang keutamaan Al-Qur’an yang saat ini masih dalam proses penerbitan.
7). Manaqib Imam Syafi’i. Buku ini berisi tentang perjalanan hidup Imam Syafi’i serta berbagai keutamaan-keutamaan beliau.

6  Chart Silsilah

6.1   Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru KH. Muhammad bin Sulaiman dapat dilihat DI SINI.

7  Referensi 

Biografi KH. Muhammad bin Sulaiman

(Penulis: Fatmah, S. Th. I. Staf Pengajar Pesantren Ath-Thohiriyyah Purwokerto & Alumni IIQ Jakarta 2009)


Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 13 Juni 2022, dan terakhir diedit tanggal 13 September 2022.

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya