KH. Moch Nasrudin pendiri Pesantren Modern Al Falah, Brebes. Beliau lahir pada tanggal 24 Mei 1957. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Akhmad Tarsyudi dan Nyai Masni.
KH. Yusuf Zufri lahir pada tahun 1920-an dari pasangan KH. Zuhri dan ibu Fatma. Keduanya berasal dari Desa Lebak Kecamatan Sangkapura Bawean.
KH. Muhyiddin Abdusshomad, lahir di Jember Jawa Timur 5 Mei 1955 dari pasangan KH. Abdusshomad dengan Ny. Hj. Maimunah.
KH. Masykur Ulama Nahdlatul Ulama Malang Jawa Timur
KH. Aniq Muhammadun atau yang kerap disapa dengan panggilan KH. Aniq lahir pada 30 Desember 1952 di Pondohan, Tayu, Pati.
KH. Abdul Hamid Baidlowi lahir di Lasem pada tanggal 30 Desember 1945. Beliau adalah putra KH. Baidlowi Lasem yang merupakan salah seorang pendiri NU.
Nama lengkap beliau adalah Abdurrahman Ad-Dakhil yang mempunyai arti “Sang Penakluk”, sebuah nama yang diberikan ayahandanya, KH. Wahid Hasyim dengan inspirasi dari seorang perintis Bani Umayyah yang telah menancapkan tonggak kejayaan Islam di Spayol.
KH. Soekandar atau yang kerap dipanggil dengan sapaan KH. Yasin dilahirkan sekitar tahun 1890-an di desa Cebolek kecamatan Margoyoso kabupaten Pati.
Menurut Naskah Mertasinga, awalnya yang ditetapkan sebagai pengganti Syarif Hud adalah Syarif Hidayatullah. Tetapi karena Syarif Hidayatullah memilih menyebarkan ajaran Islam ke tanah Padjajaran, jabatan penguasa Kota Ismailiyah diserahkan kepada adiknya Syarif Nurullah.
KH. Muntaha Al-Hafizh ikut memberi sumbangan dalam pemikiran Islam dengan membentuk "Tim Sembilan" yang terdiri dari Kyai-kyai muda dari Pondok Pesantren Al-Asy'ariyah, yang bertujuan untuk menyusun Tafsir Al-Maudhu'i (tematik) dalam bahasa Indonesia.