DONASI untuk pengembangan profil pesantren 1.820, kitab 700, makam 634, biografi Ulama 2.577 dan silsilah, tuntunan ibadah, Al-Qur'an dan Hadis serta asbabulnya, weton, assessment kepribadian, fitur komunitas media sosial.
Prof. Dr. TGH Masnun Tahir, M.Ag lahir di Dasan Baru, Loteng, pada tanggal 27 Agustus 1975. Ayah Masnun bernama HM. Tahir dan ibunya bernama Hj. Asmaul Husna.
KH. Muhammad Salman Dahlawi adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Manshuriyah, Popongan, pesantren tertua di Klaten. Sejak 21 Juni 1980, Pesantren Popongan berganti nama menjadi Pondok Pesantren Al-Manshur, untuk mengenang pendirinya, bersamaan peresmian yayasannya.
Practices and prayers are vital parts of human life, especially for religious believers who trust in divine power. Prayers serve as a supportive tool for resolving various problems with the belief in the help of Allah SWT, who possesses noble qualities.
KH. Muhammad Mudarris SM. dan sampai saat ini beliau masih menjadi figure utama / sentral bagi Pondok Pesantren Sabilul Hasanah. KH. Muhammad Mudarris SM dilahirkan di Ponorogo Jawa Timur, pada tanggal 12 Januari 1952. Meskipun kehidupan orangtuanya pada saat itu sangat sederhana sekali, tapi ayah Beliau KH. Moh. Sholeh Imam Kurmain
Prof. Dr. KH. Abdul Mukti Ali lahir pada 23 Agustus 1923 di Cepu, Blora, Jawa Tengah. Beliau merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara, dari pasangan KH. Idris dan Bu Mutiah.
ラドゥニチーム ジャカルタ - 礼拝と祈りは人間の生活において重要な部分であり、とりわけ神聖な力に対する信仰を持つ信者にとっては欠かせないものです。
KH. Abdul Kabir lahir di Kampung Kadu Genep Desa Kadu Genep, Petir Kawedanan Pamarayan dari ibu Hj. Kanah binti Jarman dan ayah H. Marjuk bin H. Madi pada tahun 1916 M. KH. Abdul Kabir, Pendiri Pesantren Nurul Falah, Serang
KH. Muhammad Nawawi lahir pada 1886 di Dusun Lespadangan, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg, Mojokerto. Ayahnya, Munadi, dan ibundanya bernama Siti Khalimah.
KH. Abu Dzarr Brangsong beliau adalah ulama besar dari Kendal beliau adalah Rois Syuriyah PCNU Kendal Periode ketiga dan pengasuh pesantren Al Islah Brangsong Kendal
Kecemerlangan KH. Agus Sunyoto di Dunia Sastra dalam hal sejarah semakin terlihat dan banyak diakui oleh berbagai kalangan, baik dari kalangan pesantren maupun dari kalangan para pakar sejarah. Hal tersebut dibuktikan setelah buku karangan beliau yang berjudul “Atlas Wali Songo” menjadi buku nonfiksi terbaik 2014.