Para aktivis dan pendahulu di Nahdlatul Ulama adalah sosok yang mampu memberikan teladan bagi kalangan generasi muda. Tidak semata kedalaman ilmu yang dimiliki, juga khidmat yang layak menjadi teladan hingga kini.
Mula-mula Rasulullah mendakwahkan Islam secara sembunyi-sembunyi kepada sanak keluarganya. Sedikit demi sedikit jangkauan dakwahnya diperluas hingga ke kerabat dan tetangganya.
Di antara sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW yang dianggap sebagai teladan utama bagi umat Islam, terdapat tokoh-tokoh besar seperti Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan Khalid bin Walid.
etelah wafatnya Yazid bin Muawiyah, yang memimpin Bani Umayyah, pemerintahan dan kekuasaan mereka mengalami fase krusial dalam sejarah Islam. Yazid meninggalkan warisan yang kompleks, ditandai dengan konflik internal yang meningkat dan tekanan eksternal yang signifikan.
Dalam sejarah Republik Indonesia, pernah terjadi beberapa kali aksi pemberontakan. Selain yang dilakukan oleh PKI, juga digerakkan oleh Darul Islam (DI). Pemberontakan yang dipimpin oleh SM Kartosuwiryo tersebut, ada di Jawa Barat.
Yusuf Al-Qardawi menceritakan dalam karyanya Fiqh Az-Zakah ketika kelaparan melanda Mesir pada masa Dinasti XII, orang-orang miskin menjual diri mereka kepada orang-orang kaya, rela menjadi budak demi mempertahankan hidup.
Setelah generasi-generasi saleh berlalu, terjadi sejumlah hal yang pada akhirnya memicu manusia yang ada pada saat itu menyembah berhala.
Pada suatu waktu yang penuh keajaiban, Nabi Sulaiman AS dan sahabat setianya, Tuan Tubbah Harrari, menjelajahi jalan-jalan menuju Kota Yatsrib, yang dikenal juga sebagai Madinah. Saat mereka tiba di sana, Nabi Sulaiman AS dengan penuh kehangatan memberitahu Tuan Tubbah Harrari tentang sebuah takdir yang menakjubkan.
Meskipun waktu bertemu langsung dengan Rasulullah hanya berlangsung selama empat tahun, Abu Hurairah tidak pernah menyia-nyiakan setiap momen yang diberikan kepadanya. Selama periode empat tahun tersebut, ia dengan setia mendedikasikan dirinya untuk melayani Rasulullah SAW. Meskipun masa itu singkat, kehadiran Abu Hurairah memberikan kontribusi yang tak ternilai bagi Rasulullah dan umat Islam.
Sejarah Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia memang menunjukkan bahwa hubungannya dengan pemerintah tidak selalu berbenturan secara langsung atau konfrontatif.