Terjebak dalam Lingkungan Keluarga yang Toxic

 
Terjebak dalam Lingkungan Keluarga yang Toxic

Assalamu’alaikum wr wb.
     Mau curhat nih mbak Nur, saat ini saya sedang merasa sedih, cemas, ingin marah, tertekan dan stress  karena situasi dalam keluarga. Saat ini umur saya 14 tahun dan baru kelas IX SMP. Kedua orang tua sering sekali bertengkar, mereka suka mengancam, berkata-kata kasar, selalu menuntut agar anaknya berprestasi, tetapi ketika saya mampu mengukir prestasi tidak ada apresiasi sedikit pun.

    Apabila saya melakukan kesalahan, orang tua akan memberikan hukuman. Orang tua saya selalu memaksakan kehendak mereka, memaksa saya mengikuti keinginan mereka. Saya merasa seperti robot saja, karena tidak bisa berkata tidak. Jika saya menolak, orang tua akan marah. Saya menyadari hal ini dilakukan orang tua saya, karena saya anak satu-satunya dalam keluarga. Namun, saya ingin pendapat saya juga didengar.

     Saya sangat ingin masuk SMA Taruna Nusantara di Magelang, hal ini bertentangan dengan keinginan orang tua yang ingin saya masuk SMA favorit di Solo, dan mengambil manajemen bisnis saat kuliah nanti). Tolong sarannya dong mbak Nur, agar saya bisa mengutarakan pendapat saya dan orang tua memahami saya. Saya berjanji tidak akan mengecewakan dan akan menjadi anak yang membanggakan kedua orang tua saya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Amanda – Solo

Tanggapan :
Wa’alaikumsalam wr wb.
Hai Amanda yang baik dan pintar, senang sekali mbak Nur berkesempatan untuk membantumu. Menurut mbak Nur, Amanda anak yang luar biasa, karena di usia 14 tahun sudah memiliki pandangan mengenai masa depan, dan berani mengambil keputusan untuk berkonsultasi. Mbak Nur respek sekali dengan apa yang kamu sampaikan dan memahami betapa sulitnya berada di posisimu.

Kamu dibesarkan dengan memikul beban harus menjadi orang yang berhasil dan sukses menurut versi orang tuamu, satu hal yang sebenarnya sangat wajar mengingat bahwa Amanda adalah anak satu-satunya. Menjadi tidak wajar ketika, pola asuh yang diterapkan orang tuamu membuatmu merasa stress dan tertekan.
Ada beberapa hal yang bisa Amanda lakukan untuk mengatasi orang tua toxic :

1. Ikhlas, tidak mendendam dan doakan orang tua
    Hal pertama yang harus Amanda lakukan adalah bersikap ikhlas dan tidak mendendam terhadap sikap orang tuamu selama ini. Munculkan kesadaran bahwa orang tuamu ingin kamu menjadi orang yang sukses. Doakan orang tuamu agar dilembutkan hatinya, mau menerimamu apa adanya, dan mendukungmu tanpa mendikte. Ingat, Rasulullah pernah bersabda :

“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua” (Hasan. at-Tirmidzi : 1899,  HR. al-Hakim : 7249, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir : 14368, al-Bazzar : 2394)

2. Sadari hal positif dalam dirimu
Renungkan dan tulislah hal-hal positif dalam dirimu. Hal ini membantu menumbuhkan kepercayaan dirimu dan menyadarkanmu bahwa kamu adalah orang yang berharga. Orang yang percaya diri berani mengambil keputusan-keputusan yang terbaik dalam hidupnya.

3. Perbaiki hubungan dengan kedua orang tua
Cobalah untuk memperbaiki hubunganmu dengan kedua orang tuamu, sampaikan harapan-harapanmu terhadap orang tua. Misalnya kamu ingin orang tuamu tidak bertengkar, sampaikan dengan terbuka dan jelaskan alasanmu. Mintalah pada orang tuamu agar bisa membicarakan hal-hal ataupun permasalahan yang kamu hadapi, mintalah saran dan petunjuk mereka. Lakukan dengan rutin agar orang tua mengetahui perkembanganmu.

4. Bersikap tegas
Ingat sikap tegas berbeda dengan berani pada orang tua. Bangun  ketegasan dalam pengambilan keputusan yang sesuai dengan hati nuranimu dan tidak menyimpang dari ajaran agama. Sampaikan pendapatmu saat berdiskusi dengan orang tua secara baik beserta alasan-alasannya. Persiapkan dirimu untuk dapat menghadapi penolakan dari orang tu dengan cara halus tanpa menyakiti hati keduanya.

5. Berkonsultasi
Apabila situasi di rumahmu tidak kondusif, penuh konflik, banyak tuntutan dari orang tua dan kamu tidak mampu mengatasinya sendiri, maka kamu memerlukan pihak ketiga untuk membantu memecahkan masalah. Kamu bisa berkonsultasi dengan orang yang dihormati oleh kedua orangtuamu, misalnya kakak dari orang tua (pakdhe, budhe), guru spiriual, guru BK untuk menjadi penengah.

Meminta bantuan pada psikolog juga bisa kamu lakukan, apabila kamu rasa masalah ini sangat berat dan berpengaruh pada perkembangan kesehatan mentalmu. Kamu bisa meminta ditemani orang yang lebih tua untuk berkonsultasi, misalnya om dan tante.

Permasalahan dalam keluarga yang berat dan berlarut bisa berdampak pada perkembangan mental anak, jadi jangan biarkan hal ini terjadi padamu. Segera cari solusinya ya.

Semoga saran ini bermanfaat ya.
Wassalamu’alaikum wr wb.

Nur Chasanah, S. Psi
Pengampu Konsultasi Remaja siap Nikah Usia 25 Tahun
Follow IG:  @smu25tahun  dan Facebook: sukses menikah umur 25 Tahun