INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
KH. Abdul Hamid Pasuruan masyhur dikenal oleh banyak orang sebagai seorang waliyullah. Sebagai sosok yang dekat kepada Allah, maka tidak sedikit orang yang sowan dan mengambil berkah darinya.
Maulid Nabi SAW adalah salah satu ajang yang sangat sakral untuk mengembalikan jati diri kita sebagai hamba Allah dan sebagai umat Baginda Nabi SAW. Oleh karena itu, seyogyanya kita bisa memperhatikan dengan seksama arti atau makna yang terkandung di dalam pembacaan Maulid Nabi SAW.
Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan oleh mayoritas umat Islam di dunia, termasuk di Indonesia. Peringatan maulid selalu semarak dengan berbagai agenda dan tradisi yang menunjukkan ungkapan syukur dan cinta umat Islam atas lahirnya Baginda Nabi Muhammad SAW.
Salah satu shalawat yang sangat dahsyat keutamaannya adalah Shalawat Tajiyah atau juga disebut Shalawat Taj (Mahkota) karya Syaikh Abu Bakar bin Salim. Dengan shalawat ini diyakini hajat baik akan cepat terkabul.
Dalam perayaan Maulid Nabi SAW dipastikan akan ada pembacaan shalawat dan pembacaan kitab maulid di tengah pelaksanaan perayaannya. Berikut adalah beberapa kitab Maulid Nabi SAW yang populer dan sering dibacakan saat peringatan Maulid Nabi SAW, khususnya di Indonesia.
Qosidah Muhammadiyah ini bisa dibilang sangat unik dan indah. Susunan syairnya berurutan sesuai dengan Huruf Hijaiyah. Setelah kata “Muhammadun” awalan pasti dimulai dari urutan Huruf Hijaiyah, mulai dari alif, ba’, ta’ dan seterusnya sampai abjad terakhir yakni huruf ya’.
Bagi umat Islam, hari Jumat adalah hari yang agung. Hari Jumat juga disebut sebagai rajanya hari. Ada berbagai amalan yang bisa dilakukan di Hari Jumat yang amalan itu mengandung banyak faedah.
Selain dengan bersekolah atau belajar dimanapun, banyak cara yang bisa dilakukan agar kecerdasan mengalami peningkatan .
Hidup manusia di dunia pun tak lama, dalam kitab Faidhul Qodir, Syarah Al-Jami' As-Shaghir karya Imam Abdurrouf Al-Munawi dijelaskan bahwa kisaran usia umat Nabi Muhammad umumnya 60-70 tahun. Tidak seperti umat terdahulu yang usianya mencapai 1000 tahun.
Menurut beberapa kyai yang menerima langsung dari Kyai As'ad Syamsul Arifin, diceritakan bahwa beliau menerimanya dari Sunan Ampel, Maulana Rahmatullah di suatu malam sekitar jam 11 ke atas.