INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID

Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini

Indeks Kitab

Kitab Halal Wal Haram

Karya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Atau yang dikenal Imam Al-Ghazali.
Masalah halal dan haram begitu sentral dalam pandangan kaum muslimin, hal ini karena ia merupakan batas antara yang hak dan yang batil, atau lebih jauh antara surga dan neraka. Halal dan haram akan selalu diperhadapkan oleh kaum muslimin detik-demi-detik dalam rentang kehidupannya. Sehingga menandakan bepata pentingnya kita mengetahui secara rinci batas antara apa yang halal dan apa yang haram.

Persoalan halal-haram ini nampaknya mudah sepintas, tetapi kemudian menjadi sangat sukar ketika berhadapan dengan kehidupan sehari-hari, yang terkadang menjadi kabur, sulit membedakan mana yang halal dan mana yang haram, atau bahkan menjadi syubhat, karena tidak termasuk keduanya, atau karena percampuran keduanya . Hujjatul Islam Imam Abul Hamid al-Ghazali, sebagai pakar yang menghidup-hidupkan ilmu agama Islam telah memberikan uraian yang jelas tentang persoalan halal dan haram ini dengan seksama dalam magnum opusnya Ihya' 'ulum al-Din, yang telah disarikan oleh beberapa pakar termasuk kitab Mau'idhah al-Mukminin min Ihya' 'Ulum al-Din oleh Syekhul Islam Jalaluddin al-Qasimi. Uraian al-Ghazali tentang halal-haram ini sangat berkaitan dengan Filsafat Hukum Islam, yakni terkait dengan persoalan dharuri (maqashid al-khamsah) manusia dan al-husun wa al-qubh.

Kata kunci: halal-haram, syubhat, wara', dan maqashid al-khamsah Uraian al-Ghazali tentang halal-haram ini sangat berkaitan dengan Filsafat Hukum Islam, yakni terkait dengan persoalan dharuri (maqashid al-khamsah) manusia dan al-husun wa al-qubh. Kata kunci: halal-haram, syubhat, wara', dan maqashid al-khamsah Uraian al-Ghazali tentang halal-haram ini sangat berkaitan dengan Filsafat Hukum Islam, yakni terkait dengan persoalan dharuri (maqashid al-khamsah) manusia dan al-husun wa al-qubh. Kata kunci: halal-haram, syubhat, wara', dan maqashid al-khamsah.

Terimakasih telah membaca Kitab Halal Wal Haram,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.  Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Halal Wal Haram  (PDF)

 

PENULIS              

:

Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

---------------

   

 

TAHUN                

:

  M / H

       

 

Tebal                  

:

175 halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Kitab Haqaiq An at-Tasawwuf

Syarat Seorang Boleh Kita Jadikan Mursyid (mursyid itu tugas bukan level)

oleh: Sidi Fauzan Inzaghi

Jika ingin mencari seorang mursyid, untuk suluk dijalan tasawuf sunny maka ada 4 syarat yang harus dimiliki, jangan sembarang mursyid, tidak semua orang bisa jadi mursyid, bahkan tidak  semua wali boleh jadi mursyid, syarat mursyid adalah:

1. MEMAHAMI ILMU FIQH DAN AQIDAH ZAHIR, tidak perlu dilevel ulama fiqh atau ulama kalam, tapi minimal tahu dasar ilmu fikih, baik ibadat, ahwal syakhsiyah, muamalat, dan siyasah syariyah dan memahami aqidah ahlusunnah secara dirayah, tahu mana yang wajib, yang mustahil dan yang jaiz bagi allah dan RasullNya. Kalau zaman sekarang kira-kira paham fathul qarib dan kharidah la. Karena dalam tarbiyah dan taslik, kadang guru memberi tugas seperti shalat, puasa, jual beli, dll pada murid jadi kalau dia tidak tahu dasar ilmu diatas maka jangankan diterima, shalat saja kadang tidak sah. Jadi hindari guru yang tidak tau ilmu zahir sama sekali atau yang tidak mundhabit dalam.

2. ARIF BILLAH, mutahaqiq pada dirinya aqidah ahlussunnah baik dalam pengamalannya ataupun zauqnya dan juga syuhudnya, tentu saja semua harus sesuai dengan ilmu zahir tadi. Jadi zauq dan syuhudnya harus sesuai dengan aqidah ahlu zahir/ilmu aqidah, amalannya harus sesuai dengan amalan ahlu zahir/ilmu fikih. Jika sudah melanggar, walau dia kasyaf apapun jangan diterima, karena ilmu zahir atau syariat itu adalah kasyafnya Nabi muhammad SAW, kasyafnya Nabi SAW itu makshum, sedangkan kasyaf dan syuhudnya selain Nabi itu bisa salah. Jika ada kasyaf yang bukan Nabi berbeda dengan Nabi, maka bisa dipastikan dia salah. Jadi jangan jadikan dia murabby, Nabi kok di adu ilmunya

3. KHABIR/PUNYA PENGALAMAN DALAM TARBIYAH DAN TAZKIYAH, sehingga dia tau dimana harus berhenti atau berjalan dalam sair, dan apa tantangan yang didapatkan disetiap tingkat, apa penyakit dan obatnya, dan mengetahui dari mana setan masuk serta bagaimana menjauh darinya, ini tidak bisa didapatkan kecuali dengan belajar qawaid tasawwuf dari kitab yang muktamad, ditambah dengan pengalaman suluk bersama murabby, tapi tidak cukup dengan kitab tasawwuf saja, karena dia tidak akan paham kenyataan yang dihadapi murid kecuali jika sudah mempraktekannya dihadapan murabby. Sebagaimana tidak cukup hanya modal pengalaman suluk, karena dia butuh qawaid sebagai undang-undang agar tidak tersesat dan proses tazkiyah bisa tetap ilmiyah, ini didapatkan dari buku muktamad dalam tasawuf. Kalau salah satunya tidak ada jangan jadikan dia mursyid.

4. MENDAPATKAN IZIN UNTUK IRSYAD/MENJADI PEMBIMBING SULUT DARI SYEIKH YANG BERSANAD DAN MUKTABAR/DIAKUI OLEH JAMAAH MUTAKHASIS. Jadi siapa yang mursyidnya tidak jelas sanadnya bersambung ke Rasulullah SAW satu persatu, maka jangan dijadikan mursyid,  yang sanadnya dari mimpi juga jangan dijadikan mursyid, tafsir butuh takwil, jangan ditakwilkan sendiri. Siapa yang gurunya tidak diakui oleh ahlu ikhtisas yang masyhur maka jangan dijadikan mursyid, semastur-masturnya wali tapi para masyhurin masih mengenal dan mengakuinya la. Siapa yang belum dapat izin langsung dari mursyidnya untuk irsyad maka dia tidak boleh jadi mursyid.

Jika ada salah satu dari syarat ini hilang, maka jangan jadikan dia mursyid, walau dia bisa menghidupkan orang mati, bahkan jika dia disepakati sebagai wali, karena wali itu tidak semua punya hak untuk jadi mursyid, bahkan jika dia hakikatnya punya maqam didunia kewalian lebih tinggi dari para mursyid, tapi dia tetap ga boleh dijadikan mursyid, karena sangat ramai orang yang punya maqam tinggi tapi ga boleh dijadiin mursyid. Irsyad itu tugas, bukan level.

Selama ini banyak yang salah paham, dikira jika mursyid atau khalifah syaikh itu punya maqam lebih tinggi dari yang bukan mursyid, ini salah kaprah, mursyid itu tidak ada kaitannya dengan maqam dan pangkat kewalian, mursyid itu cuma wadhifah atau tugas bagi yang punya spesialisasi disitu, jadi bukan buat bangga-banggaan, apalagi rebutan, jadi yang rebutan siapa jadi khalifah gurunya kemungkinan tidak punya dasar ilmu ini.

Bisa jadi dan sering terjadi yang nonmursyid lebih tinggi derajatnya disisi Allah dibanding mursyid, bisa jadi murid lebih tinggi maqam kewalian daripada syaikh, bisa jadi yang bawa tas mursyid lebih tinggi maqamnya dibanding mursyid, tapi yang satu ditugaskan menjadi mursyid yang lain tidak, beda tugas, masak semua jadi mursyid, siapa yang khidmah? Siapa yang tasrif? Siapa yang ngajar? Siapa yang qadha hajatunnas? Dan seterusnya. Jadi mursyid bukan tujuan dalam bersuluk, tujuan bersuluk hanya Allah, jadi mursyid itu cobaan dari Allah, jadi apa yang mau dibanggain?

Susah ya cari mursyid yang seperti ini? Ya iyalah, apalagi diakhir zaman, kalau sesulit itu ada solusinya, banyakin shalawat itu adalah mursyid bagi yang belum bertemu mursyid, lalu sebagai tugas amalkan sunnah sehari-hari, karena sekarang eranya tasawuf imam nawawi dengan riyadhus shalihunnya itu, itu paling aman, jika ada pertanyaan tanyakan pada ulama zahir. Itu udah paling aman dah diakhir zaman. Jadi ketika ketemu wali ya ga mesti harus dijadikan  mursyid, tapi ambil berkah dan minta doa, adapun irsyad pastikan kriteria diatas ada.Nah ini ringkas saja, sudah saya usahakan seringkas mungkin, ini bahkan bisa didapatkan dibuku paling dasar ilmu tasawuf, minimal bisa paham dasar dalam melihat dan mencari guru.

Saranghaeyo yeobo

Preorder Kitab Haqaiq An at-Tasawwuf
cetakan Darut Taqwa Damaskus Suriah

Harga: 214.000

Pesan via WA 0819-3704-6356

Atau klik : http://bit.ly/Salafsoleh

 

 

Lihat Kitab

Kitab Hasyiah Al-Bajuri Jilid 1

Isi Kitab : Ilmu Fiqih (Syarah kitab fathul qarib)
Karya Syaikh Ibrahim Al-Baijuri Ibni Qasim, merupakan ulama klasik madzhab syafi’i yang karyanya masih bisa kita pelajari sampai saat ini. Nama lengkap beliau adalah Burhanuddin Ibrahim al-Bajuri bin Syaikh Muhammad al-Jizawi bin Ahmad. Beliau di lahirkan di desa Bajur dari propinsi al-Munufiya Mesir tepat pada tahun 1198 H/1783 M. Wafat hari kamis tanggal 28 Dzulqa`idah tahun 1276 H bertepatan pada 19 juli 1860 M, Qurafah al-Kubra masyhur.

Kitab Al Bajuri ini merupakan kitab penjelas atau kitab syarah fathul qarib mujib, dan fathul qarib sendiri merupakan kitab syarah dari matan ghayah wa taqrib. isi kitab Al Bajuri memuat kaidah ilmu fiqih dengan isi yang lengkap, dan kitab ini menjadi rujukan utama untuk dipelajari santri di pondok pondok pesantren madzhab syafi’i.

Dalam kitab ini dibahas beberapa hukum ilmu fiqih yang diulas secara detail seperti Bab Thaharah atau bersuci, bab Zakat, Bab Sholat, Bab Jinayat sampai dengan Bab Jual Beli. Seperti dengan namanya, kitab ini merupakan kitab penjelas dari kitab syarah fathul qarib. Dan Fathul Qarib merupakan kitab penjelas dari matan Ghayah wa Taqrib.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwasannya isi kitab bajuri adalah penjelasan yang lebih detail dari kitab matan utamanya. Saat ini, kitab hasyiah Al- Bajuri sudah diterjemahkan kedalam banyak bahasa, seperti kitab bajuri makna ala pesantren dalam Bahasa Sunda, Jawa, petuk, bahasa Indonesia, bahasa melayu serta beberapa bahasa asing lainnya yang bukan berbahasa arab.

Banyak pondok pesantren yang menjadikan kitab ini menjadi kitab rujukan utama dalam mempelajari kitab utamanya yakni matan ghoyah. Seperti pondok pesantren lirboyo, tebu ireng dan pondok pondok pesantren madzhab syafi’i lainnya.

Terimakasih telah membaca Kitab Hasyiah Al-Bajuri Jilid 1,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
 Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Hasyiah Al-Bajuri Jilid 1 (PDF)

 

PENULIS              

:

Syaikh Ibrahim Al-Bajuri

 

 

PENERJEMAH   

:

------------

     

 

PENERBIT           

:

Dar kutub islamiyah (DKI), Beirut, Lebanon

   

 

TAHUN                

:

1999M / 1420H

       

 

Tebal                  

:

749 halaman (PDF)

       

 

                         

 

 

Lihat Kitab

Kitab Hasyiah Al-Bajuri Jilid 2

Isi Kitab : Ilmu Fiqih (Syarah kitab fathul qarib)
Karya Syaikh Ibrahim Al-Baijuri Ibni Qasim, merupakan ulama klasik madzhab syafi’i yang karyanya masih bisa kita pelajari sampai saat ini. Nama lengkap beliau adalah Burhanuddin Ibrahim al-Bajuri bin Syaikh Muhammad al-Jizawi bin Ahmad. Beliau di lahirkan di desa Bajur dari propinsi al-Munufiya Mesir tepat pada tahun 1198 H/1783 M. Wafat hari kamis tanggal 28 Dzulqa`idah tahun 1276 H bertepatan pada 19 juli 1860 M, Qurafah al-Kubra masyhur.

Kitab Al Bajuri ini merupakan kitab penjelas atau kitab syarah fathul qarib mujib, dan fathul qarib sendiri merupakan kitab syarah dari matan ghayah wa taqrib. isi kitab Al Bajuri memuat kaidah ilmu fiqih dengan isi yang lengkap, dan kitab ini menjadi rujukan utama untuk dipelajari santri di pondok pondok pesantren madzhab syafi’i.

Dalam kitab ini dibahas beberapa hukum ilmu fiqih yang diulas secara detail seperti Bab Thaharah atau bersuci, bab Zakat, Bab Sholat, Bab Jinayat sampai dengan Bab Jual Beli. Seperti dengan namanya, kitab ini merupakan kitab penjelas dari kitab syarah fathul qarib. Dan Fathul Qarib merupakan kitab penjelas dari matan Ghayah wa Taqrib.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwasannya isi kitab bajuri adalah penjelasan yang lebih detail dari kitab matan utamanya. Saat ini, kitab hasyiah Al- Bajuri sudah diterjemahkan kedalam banyak bahasa, seperti kitab bajuri makna ala pesantren dalam Bahasa Sunda, Jawa, petuk, bahasa Indonesia, bahasa melayu serta beberapa bahasa asing lainnya yang bukan berbahasa arab.

Banyak pondok pesantren yang menjadikan kitab ini menjadi kitab rujukan utama dalam mempelajari kitab utamanya yakni matan ghoyah. Seperti pondok pesantren lirboyo, tebu ireng dan pondok pondok pesantren madzhab syafi’i lainnya.

Terimakasih telah membaca Kitab Hasyiah Al-Bajuri Jilid 2,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
 Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Hasyiah Al-Bajuri Jilid 2 (PDF)

 

PENULIS              

:

Syaikh Ibrahim Al-Bajuri

 

 

PENERJEMAH   

:

------------

     

 

PENERBIT           

:

Dar kutub islamiyah (DKI), Beirut, Lebanon

   

 

TAHUN                

:

1999M / 1420H

       

 

Tebal                  

:

749 halaman (PDF)

       

 

                         

 

 

Lihat Kitab

Kitab Hasyiah Qalyubi wa Umairah (4 Jilid)

Kitab Qalyubi wa Umairah adalah karya dua ulama besar Mazhab Syafi'i asal Mesir, yaitu Syekh Syihabuddin Ahmad Al-Qalyubi (w. 1069 H) dan Syekh Syihabuddin Ahmad Al-Barlis, yang bergelar Umairah (w. 957 H). Kitab ini merupakan dua hasyiah (komentar) dari kitab utama Minhaj Al-Thalibin karya Imam Nawawi, yang membahas secara rinci tentang ilmu fiqih Mazhab Syafi'i.

Kitab Qalyubi wa Umairah disusun secara sistematis, mengikuti struktur kitab, bab, dan pasal. Pembahasan dalam kitab ini sangat komprehensif dan menyeluruh, mencakup berbagai aspek fiqih yang penting dalam kehidupan umat Islam. Salah satu topik utama yang dibahas adalah ibadah haji, yang dijelaskan dalam beberapa bab penting. Di antaranya adalah bab tentang Miqat Haji, yang membahas tentang waktu dan tempat yang ditentukan bagi umat Islam untuk memulai ibadah haji. Selain itu, kitab ini juga membahas bab tentang Ihram Haji, yaitu tahap awal dalam pelaksanaan ibadah haji yang sangat penting untuk dipahami dengan baik.

Selain pembahasan mengenai haji, kitab Qalyubi wa Umairah juga mengupas secara mendalam tentang hukum-hukum Iddah, masa tunggu yang harus dijalani oleh seorang wanita setelah berpisah dengan suaminya, baik karena perceraian maupun kematian. Di dalam bab Iddah, terdapat beberapa pasal penting, antara lain pasal tentang Habis Iddah Wanita Hamil, yang menjelaskan kapan seorang wanita hamil dapat mengakhiri masa iddah-nya. Selain itu, ada juga hukum tentang mendekati wanita yang sedang dalam masa iddah dan masa iddah wanita yang ditinggal suaminya karena meninggal dunia.

Tidak ketinggalan, kitab ini juga membahas tentang Istibra', yaitu proses membersihkan rahim setelah berpisah dari suami, yang merupakan bagian penting dalam hukum-hukum fiqih terkait dengan wanita.

Kitab Qalyubi wa Umairah ini menjadi rujukan yang sangat berguna bagi para ahli fiqih dan umat Islam pada umumnya, khususnya dalam memahami hukum-hukum fiqih yang berkaitan dengan ibadah dan kehidupan sehari-hari. Dengan mendalami kitab ini, kita diharapkan dapat lebih memahami prinsip-prinsip fiqih Mazhab Syafi'i, serta mengamalkan ajaran Islam dengan lebih baik dan sesuai syariat.

Semoga ilmu yang terkandung dalam kitab ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Terima kasih telah membaca, dan untuk memperoleh kitab ini lebih lanjut, kunjungi situs berikut: 

Jilid 1 https://www.laduni.id/kitab
Kitab Hasyiah Qalyubi wa Umairah Jilid 2
Kitab Hasyiah Qalyubi wa Umairah Jilid 3
Kitab Hasyiah Qalyubi wa Umairah Jilid 4

IDENTITAS KITAB

 

 

   

 

       
   

 

   

 

       

 

JUDUL                  

:

 

 

Kitab Hasyiah Qalyubi Wa Umairah Jilid 1(PDF)

 

PENULIS              

:

 

 

Syekh Syihabuddin Ahmad Al Qalyubi dan Syekh Syihabuddin Ahmad Al Barlis Umairah

 

 

PENERJEMAH   

:

 

 

-

     

 

PENERBIT           

:

 

 

Musthafa Bab Halabi wa Awladih, Mesir

   

 

TAHUN                

:

 

   1956 M / 1375 H

 

       

 

TEBAL                  

:

 

 

356 Halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Kitab Hasyiyah Al Qalyubi Wa ‘Umairah (Full Jilid 1-4)

Kitab Fiqh yang dikarang oleh dua orang faqih dari Mazhab Syafi'i asal Mesir, yaitu Syaikh Syihabuddin Ahmad Al Qalyubi (w. 1069) dan Syaikh Syihabuddin Ahmad Al Barlis yang bergelar Umairah (w. 957 H).
Kitab Qalyubi wa Umairah adalah 2 hasyiah dari Kitab Minhaj Al Thalibin yang membahas seputar ilmu fiqh dalam Mazhab Syafi'i. Kitab ini disusun berdasarkan Kitab, Bab dan Pasal.

Layaknya kitab-kitab fiqh lain juga karena mengikuti kitab syarah-nya,  Kitab Kanzur Raghibin, maka di antara pembahasan yang akan jumpai dalam Kitab Hasyiah Qalyubi wa Umairah ini adalah Kitab tentang Ibadah Haji, yang di dalamnya ada beberapa bab seperti Bab tentang Miqat Haji secara waktu dan tempat, serta Bab tentang Ihram Haji.

Di sini juga dibahas tentang Kitab Iddah, beberapa pasal dibawahnya seperti Pasal tentang Habis Iddah Wanita Hamil, Hukum mendekati wanita yang sedang Iddah, Masa Iddah wanita karena meninggal suaminya. Dalam Kitab Iddah ini juga ada satu Bab tentang Istibra' (membersihkan rahim).

Link Kitab 
Kitab Hasyiyah Al Qalyubi Wa ‘Umairah Jilid 2
Kitab Hasyiyah Al Qalyubi Wa ‘Umairah Jilid 3
Kitab Hasyiyah Al Qalyubi Wa ‘Umairah Jilid 4

Terimakasih telah membaca  Kitab Hasyiyah Al Qalyubi Wa ‘Umairah ,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Hasyiyah Al Qalyubi Wa ‘Umairah (PDF)

 

PENULIS              

:

Syaikh Syihabuddin Ahmad Al Qalyubi dan Syaikh Syihabuddin Ahmad Al Barlis Umairah

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Musthafa Bab Halabi wa Awladih, Mesir

   

 

TAHUN                

:

 1956 M / 1375 H

       

 

Tebal                  

:

356  halaman (PDF)

       

 

                         

 

Lihat Kitab

Kitab Hasyiyah Al-Bujairimi ala Al-Khatib (4 Jilid)

Karya Syaikh Sulaiman bin Muhammad bin Umar Al Bujairimi Al Syafi’i.
Atau dikenal dengan nama Imam Bujairimi,  lahir di Bujairimi, sebuah desa yang terletak di sebelah barat kota Mesir tahun 1131 H. 
Masa remaja dan dewasa beliau merantau ke Kairo untuk belajar dan mengajar di Al Azhar. Beliau wafat pada tanggal 16 Ramadlan 1221 H.
Beberapa buah karyanya yang terkenal adalah kitab ini ‘ Bujairimi alal Khathib’ atau dikenal juga dengan nama ‘Tuhfatul Habib’ dan Bujairimi alal Manhaj yaitu hasyiyah atas kitab Manhajuth Thullab karangan Abu Yahya Zakaria al Anshori.

Kitab ini menguraikan fiqh madzhab Imam Syafi’i dan kumpulan dari catatan-catatan dan penjelasan terhadap kitab Fathu Al-Wahhab karya Imam Zakariyya Al-Anshori dan Hasyiyah Asy-Syabromallisi terhadap Fathu Al-Wahhab.
Dua catatan ini dihimpun jadi satu kemudian diramu dengan penjelasan-penjelasan yang diperoleh Al-Bujairimi dari guru-gurunya, sehingga jadilah Hasyiyah Al-Bujairimi.

Dan susunannya, di tulis bab-bab fiqh seperti dalam kitab fiqh pada umumnya. Dimulai bab ibadah, muamalah, nikah, jinayah, dan diakhiri dengan bab ummahatul aulad.

Link Jilid 2-4:
Kitab Hasyiyah Al-Bujairimi ala Al-Khatib:  Jilid 2, Jilid 3, Jilid 4.
 

Terimakasih telah membaca Kitab Hasyiyah Al-Bujairimi ala Al-Khatib Jilid 1 ,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

 

 

           
   

 

           

 

JUDUL                  

:

 

Kitab Hasyiyah Al-Bujairimi ala Al-Khatib Jilid 1 (PDF)

 

PENULIS              

:

 

Imam Bujairimi

 

 

PENERJEMAH   

:

 

-

     

 

PENERBIT           

:

 

Darul Kutub Al-Ilmiyah, Beirut - Lebanon

   

 

TAHUN                

:

 

 1996 M /  1417 H

       

 

TEBAL                  

:

 

560  Halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Kitab Hasyiyah Dardir Ala Qishah Al-Mi'raj

Kitab yang sering dikaji dalam pengajian Rajab.  
Karya  Imam Abu Al-Barakat Ahmad Ibn Muhammad Ibn Ahmad Al-Adawiy Al-Malikiy Al-Khalwatiy  (w. 1127 H/1715 M). Isra' Mi'raj merupakan salah satu kejadian luar biasa dna di luar nalar manusia, serta sebagai momen awal mula diwajibkannya shalat lima waktu.

Untuk mengenang peristiwa besar tersebut, biasanya masyarakat muslim akan merayakannya dengan aneka kegiatan, mulai dari pengajian, lomba-lomba islami dan lain sebagainya.

Meskipun ada perbedaan diantara para ulama mengenai waktu kejadian Isra' Mi'raj, namun kebanyakan mereka sepakat, terjadi pada bulan Rajab. Semua yang pernah mengenyam pendidikan pesantren, tentu tak akan asing dengan nama Syaikh Ahmad Dardir dan kitabnya itu.

Kitab Dardir tersebut merupakan kitab Syarah atau penjelas dari Kitab Qisshotul Mi’roj Karya Imam Najmuddin Al-Ghoithy (w: 984 H) keduanya merupakan ulama Mesir dan berdedikasi penuh terhadap khazanah keislaman. Keduanya sangat berjasa mengenalkan Peristiwa Isra’ Mi’raj di kalangan warga Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan hampir semua pesantren pasti mengajarkan Kitab Dardir mi’roj Itu.

Kitab ini menceritakan tentang kisah perjalan Rosulullah SAW pada malam Isra Mi’roj. Berbeda dengan kitab siroh lainnya kitab ini ditulis secara spesifik tentang perjalanan isra’ miraj Rosulullah yang merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Dari peristiwa inilah lahir perintah ibadah sholat maktubah yang dijalan semua umat muslim hingga saat ini.

Metode penulisan yang disajikan dalam kitab ini adalah dengan menuliskan matannya kemudian syarah dari musonnif, kitab disusun secara sistematis dengan jumlah halaman 31cetakan darul Ihya Al Kutub Al Arabiyyah.

 

Terimakasih telah membaca Kitab Hasyiyah Dardir Ala Qishah Al-Mi'raj,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

 Kitab Hasyiyah Dardir Ala Qishah Al-Mi'raj (PDF)

 

PENULIS              

:

Imam Abu Al-Barakat Ahmad Ibn Muhammad Ibn Ahmad Al-Adawiy Al-Malikiy Al-Khalwatiy 

 

 

PENERJEMAH   

:

---------------

     

 

PENERBIT           

:

Daar Ihya Al Kutub Al Arabiyyah 

   

 

TAHUN                

:

 M /  H

       

 

Tebal                  

:

31 halaman (PDF)

       

 

Lihat Kitab

Kitab Hasyiyah Ibrahim Al-Bajuri - Makna Pesantren

Karya karangan Syaikh Burhanuddin Ibrahim al Baijuri bin Syaikh Muhammad al Jizawi bin Ahmad, atau lebih dikenal dengan nama Syaikh Ibrahim al Baijuri,ulama klasik madzhab syafi’i yang karyanya sampai saat ini masih bisa kita pelajari sampai saat ini. Beliau lahir pada tahun 1198 H/1783 M, di Desa Bajur atau Baijur, pusat Distrik al-Munufiyah Mesir. Imam al-Bajuri wafat pada Kamis, 28 Dzulqa‘dah 1276 H/19 Juli 1860 M.
Jenazahnya dishalatkan di Masjid al-Azhar asy-Syarif dan dikuburkan di kawasan Qurafah al-Kubra (al-Mujawarin).

Kitab Al Bajuri ini merupakan kitab penjelas atau kitab syarah fathul qarib mujib, dan fathul qarib sendiri merupakan kitab syarah dari matan ghayah wa taqrib. Adapun isi kitab Al Bajuri memuat kaidah ilmu fiqh dengan isi yang lengkap, dan kitab ini menjadi rujukan utama untuk dipelajari santri di pondok pondok pesantren madzhab syafi’i. Dalam kitab ini dibahas beberapa hukum ilmu fiqih yang diulas secara detail seperti Bab Thaharah atau bersuci, bab Zakat, Bab Sholat, Bab Jinayat sampai dengan Bab Jual Beli.

Dengan membaca kitab Hasyiyah Ibrahim Al Baijuri kita akan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami kitab Fathul Qarib. Terlebih dari itu, kitab Hasyiyah ini banyak menjadi rujukan para ulama dalam menetapkan hukum-hukum Islam kontemporer yang terjadi dewasa ini.

Terimakasih telah membaca  Kitab Makna Pesantren Hasyiyah Ibrahim Al-Bajuri ,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

IDENTITAS KITAB

             
               

 

JUDUL                  

:

Kitab Makna Pesantren Hasyiyah Ibrahim Al-Bajuri  (PDF)

 

PENULIS              

:

Syaikh Burhanuddin Ibrahim al Baijuri bin Syaikh Muhammad al Jizawi bin Ahmad

 

 

PENERJEMAH   

:

-----------

     

 

PENERBIT           

:

-----------

   

 

TAHUN                

:

-----------

       

 

Tebal                  

:

396  halaman (PDF)

       

 

               

 

               

 

                         

 

Lihat Kitab

Kitab Hasyiyah Showi Ala Jalalain ( Jilid 1-4 )

Karya Al-Syaikh Ahmad bin Muhammad Al-Sawi Al-Misri Al-Khalwati Al-Maliki (1175-1241 atau 1761-1825 M). Beliau adalah pakar di bidang tafsir, hadis, fuqih dan qiroat, dan merupakan salah satu imam ulama Al-Azhar juga salah satu tokoh sufi Mesir, serta salah satu mufassir ahli sunnah. Beliau pernah berguru kepada Imam Al Jamal, penulis hasyiah Al Jamal.

Beliau dididik oleh ayahnya dengan bekal takwa dan iman. Rutin menghafal Al-Qur’an dengan ayahnya. Ayahnya wafat saat beliau berumur 5 tahun, dan telah menyelesaikan hafalannya di umur tersebut. Selanjutnya beliau mulai diasuh oleh saudaranya. Pada suatu hari beliau meminta izin untuk menuntut ilmu ke Al-Azhar di Kairo, yang kemudian dilarang oleh keluarganya karena usianya yang masih sangat muda. Beliau pun menunda untuk beberapa waktu, lalu kabur ke desa Al-Qadhabah yang terdapat beberapa kerabat disana. Disana beliau menyampaikan azamnya untuk menuntut ilmu, karena begitu besar niatnya menuntut ilmu maka saudaranya mengaminkan keinginannya. Mereka datang ke Kairo untuk masuk ke Al-Azhar di tahun 1187 H, di usianya yang belum menginjak 12 tahun, untuk menapaki jejak takdir yang telah digariskan Allah kepadanya sejak dia masih berada di dalam perut ibunya.

Dalam penjelasannya, Imam As-Showi mengatakan bahwa tafsir ini adalah ringkasan dari Hasyiah Al-Jamal (gurunya).  Meskipun demikian beliau juga membandingkan pendapat Al Jalalain dengan pendapat mufassir lainnya, lalu menyebutkan pendapatnya pribadi berdasar hadis Nabi, Sahabat dan Tabiin.

Link Kitab :
Jilid 2, Jilid 3, Jilid 4

Terimakasih telah membaca Kitab Hasyiyah Showi Ala Jalalain Jilid 1,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. 
Aamiin ya rabbal 'aalamiin

 

IDENTITAS KITAB

 

 

           
   

 

           

 

JUDUL                  

:

 

Kitab Hasyiyah Showi Ala Jalalain Jilid 1 (PDF)

 

PENULIS              

:

 

Al-Syaikh Ahmad bin Muhammad Al-Sawi Al-Misri Al-Khalwati Al-Maliki

 

 

PENERJEMAH   

:

 

---------------

     

 

PENERBIT           

:

 

     

 

TAHUN                

:

 

  M /  H

       

 

Tebal                  

:

 

 302 halaman (PDF)

       

 

                           

 

Lihat Kitab