INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
MAULID SYAROFUL ANAM salah satu kitab yang masyhur di kalangan masyarakat islam yang menceritakan keagungan Nabiyyuna Muhammad SAW.
Pengarang kitab maulid tersebut adalah al-Syaikh al-Imam Syihab al-Din Ahmad bin ‘Ali bin Qasim al-Maliki al-Bukhari al-Andalusi al-Mursi al-Lakhmi yang masyhur dengan al-Hariri.
Menurut Ibn al-Diba’, Maulid Syaraf al-Anam sebenarnya bagian kesembilan kitab al-Hariri yang berisi tentang Nasehat dan Kelembutan (al-Wa‘dh wa al-Raqa’iq). Kitab al-Wa‘dh wa al-Raqa’iq sendiri berjumlah 25 bagian dengan autobiografi al-Hariri. Tidak populernya al-Hariri oleh sebagian ulama menurut Ibn al-Diba’ adalah hal yang aneh dengan besarnya kitab yang telah dikarangnya.
Kasidah Assalam ‘alaik zain al-anbiya’, asyraq al-badr ‘alaina, fi hubbi sayyidina Muhammad dan doa Rasul adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Maulid Syaraf al-Anam ini. Doa dari bagian akhir Maulid Syaraf al-Anam. Doa ini diawali dengan shadaqah Allah al-‘Adhim wa ballagha rasuluh al-habib al-karim dan diakhiri dengan kasidah ilahi tammim al-na’ma’ ‘alaina, wa waffiqna li syukrika ma baqina.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Maulid Syaroful Anam (PDF)
Tebal : 33 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
MAULIDUL BARZANJI karya agung Syaikh Ja’far al Barzanji bin Husein bin Abdul yang sangat popular di masayarakat islam.
Kitab ini merupakan karya monumental beliau yang mengisahkan perjalanan agung Nabi Muhammad SAW.
Kitab ini memiliki banyak sekali keistimewaan yang salah satunya adalah keindahan syairnya dalam mengisahkan Nabi. Sehingga dalam segi sejarah ditengah maraknya perang salib pada tahun 1138-1193 M kitab ini mampu mempersatukan umat dengan menunjukan kebenaran Nabi melalui syair syair insahnya.
Kandungan/ isi Kitab Barzanji ini memuat riwayat kehidupan Nabi Muhammad SAW: silsilah keturunannya serta kehidupannya semasa kanak-kanak, remaja, dan pemuda. hingga ia diangkat menjadi rasul. Barzanjî juga mengisahkan sifat Nabi SAW serta perjuangannya dalam menyiarkan Islam dan menggambarkan kepribadiannya yang agung untuk diteladani oleh umat manusia.
Kitab Barzanjî ditulis untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan agar umat Islam meneladani kepribadiannya, sebagaimana yang disebutkan dalam al-Quran surah al-Ahzab (33) ayat 21: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Pembacaan kitab Barzanji dilaksanakan dalam suasana yang dikondisikan secara khusus, terutama pada hari-hari dan momentum yang dipilih. Misalnya sebagai wirid rutin, dipilihlah malam Senin yang dipercaya sebagai malam hari kelahiran Rasulullah, atau malam Jum'at sebagai hari agung ummat Islam. Demikian pula, pembacaan dilaksanakan secara terus menerus selama bulan Rabi al-Awwal sebagai bulan kelahiran Rasulullah, terutama pada tanggal 1 sampai 12 pada bulan tersebut. Selain itu, kitab maulid dibacakan saat kelahiran bayi, serta segala upacara yang berhubungan dengan siklus kemanusiaan.
Barzanji, merupakan sebuah karya tulis seni sastra yang memuat kehidupan Nabi Muhammad SAW. Karya sastra ini dibaca dalam berbagai upacara keagamaan di dunia Islam, termasuk di Indonesia, sebagai bagian yang menonjol dalam kehidupan beragama tradisional. Dengan membacanya dapat ditingkatkan iman dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan diperoleh banyak manfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Maulidul Barzanji (PDF)
Tebal : 265 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitabkarya Hamam bin Abdurrahim as-Sa’id dan Muhammad Hamam bin Abdurrahim. Mempercayai adanya hari akhir merupakan Rukun Iman ke lima yang wajib diyakini adanya oleh setiap umat muslim.
Dalam mukaddimahnya bahwa apabila seseorang hendak mengkaji hadits-hadits akhir zaman bukanlah untuk hiburan (at-Tasliah) dan menakuti-nakuti (at-Takhwif) kaum Muslimin, akan tetapi bahasan tersebut bertujuan untuk menambah ketaatan dan semangat beribadah kepada Allah.
Lebih jauh disebutkan, sungguh sangat tidak bijak mengkaji hadits-hadits akhir zaman bila tidak mengkomparasikan antar hadits, sebab hal itu akan menimbulkan pemahaman keliru sehingga dapat berujung pada kesalahan pengambilan istinbath hukum. Mengabaikan penjelasan ulama yang berkompeten terkait tema akhir zaman bukan saja menimbulkan kesalahan dalam mengambil sebuah hukum, akan tetapi ia juga tidak menjaga tradisi keilmuan para ulama sepanjang zaman. Hal itu dapat kita lihat saat Dr. al-Mubayyadh dalam karyanya al-Mausu’ah fi al-Fitan wa a-Malahim wa asy-Rati as-Sa’ah (Ensiklopedi tentang Fitnah, Perang dan Tanda Kiamat), beliau merujuk kepada ulama sebelumnya seperti kitab tulisan Syaikh al-Bastawi yang berjudul al-Mahdi al-Muntazhar.
Maka seyogyanya bagi seorang cendekiawan Muslim juga melakukan hal yang serupa bila hendak membahas tema-tema akhir zaman, yaitu dengan merujuk buku-buku akhir zaman seperti: asy-Ratu as-Sa’ah karya Dr. Yusuf Wabil, Nihayatul ‘Alam karya Syaikh Muhammad al-‘Arifi, Fiqhu asy-Rati as-Sa’ah karya Syaikh Ismail al-Mukaddam, al-Usus wa al-Munthalaqat karya Habib Abu Bakar, asy-Ratu as-Sa’ah karya Syaikh Maher Ahmad Shufi, Ithaful Jama’ah karya Syaikh at-Tuwaijiri, al-‘Izda’ah karya Syaikh Al-Qinawji, al-Bidayah wa an-Nihayah karya Imam Al-Qurthubi, dan masih banyak kitab-kitab lainnya. Mengapa harus merujuk kepada ulama yang konsen (fokus) membahas akhir zaman, bukahkan dengan langsung merujuk hadits-hadits Nabi lebih baik dan sudah cukup?
Perlu diketahui bahwa ulama-ulama di atas juga merujuk kepada hadits-hadits Nabi. Lalu dimana perbedaannya? Bedanya mereka mengkaji hadits-hadits akhir zaman dengan melakukan penelitian mendalam yang memakan waktu berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun. Jadi, bagi para cendikiawan Muslim alangkah mulianya jika mengikuti langkah-langkah ulama dalam membahas tema yang sangat sensitif ini.
Terimakasih telah membaca Kitab Mausu'ah Ahaditsul Fitan Wa Asyrotis Sa'ah , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : Hamam bin Abdurrahim as-Sa’id dan Muhammad Hamam bin Abdurrahim
Judul Kitab : MAUSU’AH AHADITSUL FITAN WA ASYROTIS SA’AH (PDF)
Tebal : 1208 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabMAW'IZHAH AL - MU'MININ MIN IHYA' 'ULUMIDDIN (موعظة المؤمنين من إحياء علوم الدين) karya Al-‘Allamah Al-Muhaddis Al-Mufassir Syaikh Muhammad Jamaluddin Al-Qasimi Al-Dimasyqi (1332/1914), seorang ulama terkenal dari Syria.
Di antara kitab yang terkenal, yang menjadi rujukan dan teks pengajian Islam, khususnya dalam bidang adab dan akhlak.
Kitab ini merupakan ringkasan dari kitab Ihya’ ‘Ulumiddin karya al-Imam Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghazali (505H/1111M).
Kitab ini merupakan antara ringkasan kitab Ihya’ ‘Ulumiddin yang terbaik. Kandungannya padat dan hampir menyeluruh meliputi aspek-aspek penting yang terdapat dalam kitab asal. Kata Syaikh Muhammad Jamaluddin al-Qasimi dalam pengantar kitab ini; “ pada tahun 1323H saya mulakan usaha untuk meringkas kandungan kitab Ihya’ ‘Ulumiddin itu dalam dua juzuk yang sederhana, menurut susunan asalnya, tanpa merubah judul-judulnya ”.
Kitab ini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dunia. Keistimewaan dari kitab ini adalah penulis menyusun karyanya dengan bahasa yang singkat dan jelas serta sesuai dengan urutan naskah yang ada di kitab Ihya ulumuddin.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Maw’izhah Al-Mu’minin Min Ihya’ ‘Ulumiddin (PDF)
Tebal: 487 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya Sayyid Muhyiddin Ibnu ‘Arabi ra.
Menjelaskan bahwa terlipatnya bumi (menempuh jarak bumi dalam sekejap) bagi ahlul mujahadah (perang besar melawan nafsu) yang mempunyai kemampuan luar biasa adalah tanda kesungguhan dan kegigihan mereka dalam beribadah dan bekerja, karena Allah Yang Maha Mengetahui,lagi Maha Waspada,menyimpan hikmah dalam setiap munasabah (kesesuaian),itulah yang menjdi landasan kitab ini. Suatu maqom tidak akan diperoleh ,kecuali jika ada kecocokan antra makom itu dan sifat yang kita miliki. Seperti halnya mata ,jika kita menggunakannya sesuai dengan perintah Allah SWT,baik yang wajib maupun yang sunnah ,dan segera menggunakan-nya dengan sebaik-baiknya, maka mata akan dapat bermusyahadah.
Terimakasih telah membaca Kitab Mawaqi’ Al-Nujum , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Mawaqi’ Al-Nujum (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Sayyid Muhyiddin Ibnu ‘Arabi ra |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
------- |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
------- |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----- / -----H |
|
|||||||||
Tebal |
: |
112 halaman (PDF) |
|
|||||||||
Lihat Kitab
Karya Imam Al-Ghazali
Salah satu kitab yang menjelaskan tasawuf tidak melulu soal riyadlat dan tarekat adalah Minhajul Arifin yang ditulis oleh Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Ath-Thusi (w. 505 H.), populer dengan nama Imam Al-Ghazali. Kiprahnya dalam dunia tasawuf tidak perlu diragukan lagi. Warga Nahdatul Ulama (nahdiyyin) sampai-sampai menjadikan mazhabnya bersejajar dengan mazhab Imam Junaid Al-Baghdadi, sebagai standar ahli sunnah waljamaah dalam bidang tasawuf.
Kitab yang memuat 27 bab ini menguraikan secara singkat tentang cara seorang murid menerapkan nilai-nilai tasawuf dalam aktivitas sehari-hari, sampai ia bisa masuk dalam golongan arifin (orang-orang yang mengenal Allah). Karena itulah, Imam Ghazali menamainya Minhajul Arifin yang berarti jalan (metode) orang-orang yang mengenal Allah.
Uniknya, rata-rata bab yang ada di dalam kitab ini tidak memakai tema yang langsung berkaitan dengan tasawuf. Alih-alih menemukan bab zuhud, warak, atau ikhlas, dalam kitab ini, kita justru akan banyak dihadapkan dengan bab yang sekilas tidak ada sangkut pautnya dengan tasawuf. Tetapi, itulah cerdasnya Imam Ghazali. Ia mampu mengulas bab-bab tersebut sedemikian rupa sehingga doktrin-doktrin tasawuf berhasil tersisipkan di dalamnya. Alhasil, kita akan dipandu untuk bertasawuf melalui cara-cara yang mudah sekaligus tidak biasa.
Pada bab ke-8 yang membahas tentang qiyam (bangun tidur) misalnya, dengan serta-merta, kita diajak membangunkan hati dari kekosongan serta nafsu dari kebodohan seiring dengan bangunnya badan dari petiduran (halaman: 21).
Bangun tidur yang awalnya hanyalah kegiatan biasa tanpa arti, seketika berubah menjadi berarti setelah dijadikan pemantik untuk menggugah nafsu dan hati. Istimewanya, membangkitkan hati merupakan pondasi utama dalam membentuk jiwa yang bersih sebagai syarat mutlak guna memuat ajaran-ajaran tasawuf yang jernih. Dengan penyampaian yang sederhana, bab ini menghadirkan renungan soal hati yang sering kali hampa, serta nafsu yang acapkali buta.
Terimakasih telah membaca Kitab Minhajul Arifin, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Minhajul Arifin (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
--------------- |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
Mathba'ah Al-Ma'arif |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
1968 M / 1387 H |
|
|||||||||
Tebal |
: |
44 halaman (PDF) |
|
MINHAJUL QOWIM Karangan Imam Ibnu Hajar Al Haitami lahir pada tahun 909 Hijriyah dan meninggal dunia pada tahun 974 Hijriyah.
Imam Ibnu Hajar Al Haitami adalah salah seorang ulama Mazhab Syafi’i yang sangat produktif.
Kewajiban menuntut ilmu berlaku hingga nyawa lepas dari badan. Diantara ilmu yang wajib dipelajari adalah tata cara beribadah seperti manasik haji, zakat, puasa, dan juga shalat. Rujukan terpenting untuk memahami tata cara beribadah adalah kitab fiqih. Jika kita bermazhab Syafi’i, maka kitab fiqih yang dipelajari adalah kitab fiqih Syafi’iyah.
Diantara rujukan fiqih Mazhab Syafi’i yang cukup terkenal adalah Masailut Ta’lim karya Imam Abdullah Bin Abdurrahman bafadhal Al hadrami. Kitab ini juga lebih populer dengan sebutan muqoddimah hadromiyah.
Pada tahun 744 Hijriyah, Imam Ibnu Hajar Al Haitami memsyarah kitab tersebut menjadi kitab yang diberi judul Minhajul qowim Syarah Masailut Ta’lim.
Pada bagian awal kitab Minhajul qowim berisi kata pengantar dari pihak penerbit. Lalu berisi biografi Imam Abdullah Bin Abdurrahman yang ditulis oleh Muhammad bin Abu Bakar.
Sedangkan biografi Pengarang kitab Minhajul qowim yaitu Imam Ibnu Hajar Al Haitami diletakkan pada halaman 21 hingga halaman 30. di sana disebutkan nasab Imam Ibnu Hajar Al Haitami secara lengkap yaitu syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Hajar al-haitami.Dari situ dapat dipahami bahwa nama Imam Ibnu Hajar Al Haitami adalah Ahmad.
Selain kitab Minhajul qowim Beliau juga sangat banyak menulis kitab fiqih lainnya seperti kitab tuhfatul muhtaj kitab Minhajul Makiyah dan lain sebagainya.
Semoga Bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Minhajul Qowim (PDF)
Tebal : 668 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
Karya Syaikh Ali bin Sulthan Muhammad Al-Qari, Kitab ini menjelaskan beberapa hadis tentang Bulan Ramadhan, tentang halal dan haram, tentang bab shalat, tentang bersuci.
Silahkan dibuka atau download untuk Jilid 2-12
Kitab Mirqatul Mafatih Jilid 2
Kitab Mirqatul Mafatih Jilid 3
Kitab Mirqatul Mafatih Jilid 4
Kitab Mirqatul Mafatih Jilid 5
Kitab Mirqatul Mafatih Jilid 6
Kitab Mirqatul Mafatih Jilid 7
Kitab Mirqatul Mafatih Jilid 8
Kitab Mirqatul Mafatih Jilid 9
Kitab Mirqatul Mafatih Jilid 10
Kitab Mirqatul Mafatih Jilid 11
Kitab Mirqatul Mafatih Jilid 12
Terimakasih telah membaca Kitab Mirqatul Mafatih Jilid 1 , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Mirqatul Mafatih Jilid 1 (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Syaikh Ali bin Sulthan Muhammad Al-Qari |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
--------------- |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
Darul Kutub Al-Ilmiyyah, Beirut, Libanon |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
2001 M / 1431 H |
|
|||||||||
Tebal |
: |
488 halaman (PDF) |
|
|||||||||
Lihat Kitab
Judul lengkap kitab di atas adalah Misbah al-Dholam fi al-Mustaghitsin bi Khoir al-Anam 'alaih al-Shalah wa al-Salam fi al-Yaqdhoh wa al-Manam. "Pelita Kegelapan tentang Para Peminta Tolong kepada Hadhrotur Rosul Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallama, baik di kala mereka sadar maupun di alam mimpi."
Karya Imam Abu Abdullah Muhammad bin Musa bin Nu'man al-Mazali al-Marakisyi. Beliau diberi gelar akademisi sebagai al-Imam al-Muhaddits al-Faqih al-Qudwah. Setidaknya bisa kita tangkap bahwa beliau pakar hadits dan fiqh sehingga sangatlah layak dijadikan imam dan panutan. Beliau menggambarkan betapa heroiknya Hadhratur Rasul Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallama dalam membela dan melindungi umatnya. Bahkan kehebatan beliau dalam melindungi umat ini tidaklah terbatas bagi kita sebagai manusia biasa yang bergelimangan Dosa. Beliau juga menyebutkan bahwa Nabi Adam ‘alaihis salam ketika memohon maaf kepada Allah pun menyebut nama mulia Hadhratur Rasul sebagai wasilahnya.
Selanjutnya di bagian awal kitab tersebut, penulis menyebutkan hadits Syafaat ‘Udhma (pertolongan agung) Hadhratur Rasul Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallama, di hari akhir nanti. Di saat Nabi-nabi yang lain merasa tidak pantas memintakan syafaat untuk umat manusia, Hadhratur Rasul Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallama, tampil sebagai al-Syafi' al-Musyaffa'.
Bahkan, masih di awal-awal kitab, penulis menceritakan penduduk neraka yang notabenenya masih memiliki iman, mengirimkan salam kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallama, melalui malaikat Jibril lalu malaikat penyampai wahyu itu melaporkan kepada Hadhratur Rasul bahwa masih ada orang mukmin yang berada di neraka. Kemudian kembalilah beliau sebagai penolong yang memintakan ampunan kepada Allah untuk mereka hingga tiada seorang mukmin pun yang tersisa di neraka. Mereka semua masuk surga walau hanya berbekal iman seberat biji sekalipun dengan wasilah Hadhratur Rasul Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallama.
Lebih dalam kitab ini dibaca, akan kita temukan tidak hanya manusia saja yang membutuhkan pertolongan Nabi Muhammad saw., makhluk yang lain pun berwasilah kepada beliau. Tidak hanya di dunia ini saja, di akhirat nanti kita semua semakin membutuhkan beliau sebagai wasilah kita semua. Kita semua tidak akan pernah bisa lepas dari beliau.
Terimakasih telah membaca Kitab Misbah al-Dhalam, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Misbah al-Dhalam (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Imam Abu Abdullah Muhammad bin Musa bin Nu'man al-Mazali al-Marakisyi |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
----------- |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
Daar Al-Kotob Al-ilmiyah Beirut Libanon |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
----------- |
|
|||||||||
Tebal |
: |
271 halaman (PDF) |
|
|||||||||
|
||||||||||||
Lihat Kitab
Kitab - Mitro Sejati KH. Bisri Mustofa Menulis adalah tradisi keilmuan yang kelestariannya masih dijaga oleh para ulama salaf hingga saat ini, budaya ini tidak hanya berlaku di jazirah arab saja melainkan juga di negara negara lain termasuk Indonesia.
Cukup banyak ulama Indonesia yang aktif dalam mengarang kitab yang salah satunya ialah beliau KH. Bisri Mustofa dengan karyanya Mitro Sejati.
Kitab Mitro Sejati ini adalah kitab karangan KH. Bisri Mustofa yang membahas tentang nilai-nilai pendidikan dan budi pekerti.
Kitab ini menceritakan secara detail perilaku yang seharusnya dilakukan banyak dalam kehidupan sehari-hari. Diantara isi kandungan kitab adalah sikap seorang murid terhadap ayah dan ibunya, Adab terhadap teman, Adab berbicara dan seterusnya. Kitab ditulis dengan sangat ringkas dan ditulis dengan nasakah arab kemudaian dikuti dengan bahasa jawa pegon sebagai penjelas dari naskah Arabnya.
Kitab ini cukup popular di masyarakat jawa dan banyak dibaca di pengajian umum dan di madrasah.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Mitro sejati yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan Sampaikan bisa bermanfaat.
Lihat Kitab