DONASI untuk pengembangan profil pesantren 1.820, kitab 700, makam 634, biografi Ulama 2.577 dan silsilah, tuntunan ibadah, Al-Qur'an dan Hadis serta asbabulnya, weton, assessment kepribadian, fitur komunitas media sosial.

50rb
100rb
Rp

Islam Nusantara

 

Ijazah Doa Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari untuk Kemajuan NU

Doa tersebut di atas dibaca tiga kali setiap selepas shalat fardhu. Adapun sanad ijazah doa yang tersebar di berbagai platform media ini disebutkan riwayatnya dari KH. Khotib Umar, dari ayahnya KH. Umar, dari KH. As’ad Syamsul Arifin, dari Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari.

KH. Hasyim Asy’ari sebagai Santri sekaligus Guru dari KH. Kholil Bangkalan

Sudah jadi pandangan umum bahwa di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Asy’ari dipanggil dengan gelar “Hadratussyaikh” (Maha Guru). Sebuah gelar istimewa yang sebenarnya bukanlah merupakan gelar sembarangan.

Ketika Mbah Liem “Membangunkan” KH. Hasyim Asy'ari untuk Bantu Gus Dur

Setahun kemudian tepatnya pada tahun 1984 di Muktamar ke-27 di Situbondo, Gus Dur terpilih kembali menjadi Ketua Umum PBNU dengan khitthoh NU-nya. Gus Dur di minta Mbah Lim memimpin NU hingga 3 periode untuk mengawal Khittah NU agar semakin jelas.

Alternatif Menyelesaikan Konfik ala Gus Dur

Salah satu pandangan utama yang selalu diungkapkan oleh Gus Dur dalam menghadapi dan menyelesaikan suatu konflik dengan damai, adalah apabila di dalamnya dibarengi dengan kesabaran dan saling memaafkan.

Tentang KH.R. As’ad Syamsul Arifin dan Tongkat Nabi Musa yang Menandakan Restu Didirikannya Jami’yyah Nahdlatul Ulama

Saya menuliskan sedikit biografi Kyai As’ad ini, tidak lain didasari mahabbah saya kepada kyai yang menjadi penghubung antara Syaikhona Kholil dengan Hadrotussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari dalam pendirian Nahdlatul Ulama ini.

Tujuh Alasan Komitmen Memilih Nahdlatul Ulama

Nilai-nilai kebenaran diyakini dan diperjuangkan NU agar membawa maslahat bagi umat manusia, yang semuanya itu berlandaskan keilmuan kuat. Sebab, memang menegakkan kebenaran merupakan komitmen NU sejak dulu dan selalu konsisten dilanjutkan oleh generasi penerusnya.  

Mengulik Politik Maslahat dalam Sejarah Peradaban Islam Nusantara

Politik sebagai siyasah untuk kemaslahatan dan keadilan menjadi patokan normatif umum bagi para ulama dalam membicarakan soal siyasah tasharruf yang berlandaskan keadilan dan kemaslahatan umat manusia.

Menapaki Jejak-Jejak Pahlawan Nasional Tiga Generasi Emas Tebuireng

Dalam darah bangsa Indonesia, nama-nama Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahid Hasyim, dan KH. Abdurrahman Wahid adalah ruh peradaban, yang mengajarkan kita bahwa keislaman dan keindonesiaan adalah dua wajah dari satu cinta yang sama, yaitu cinta kepada Tuhan dan tanah air.

Syaikhona Kholil dan Jejaring Pesantren di Nusantara

Jejaring pesantren yang tumbuh dari tangan beliau adalah bukti hidup bahwa ilmu yang diajarkan dengan keikhlasan tidak pernah mati. Ilmu itu menjelma menjadi cahaya yang menuntun generasi demi generasi menuju kebaikan dan keberkahan.

Tentang Catatan “Cinta Tanah Air” di Dalam Kitab Peninggalan Syaikhona Kholil Bangkalan

Syaikhona Kholil atau lebih dikenal dengan Mbah Kholil Bangkalan adalah sosok guru yang memberi isyarat kepada KH. Hasyim Asy'ari untuk mendirikan organisasi para ulama yang kemudian bernama Nahdlatul Ulama.

Menampilkan 1 - 10 dari 645 Islam Nusantara