Ziarah di Makam Sunan Ampel, Guru Wali Tanah Jawa

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Sunan Ampel, Guru Wali Tanah Jawa

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Sunan Ampel merupakan anggota Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam di Jawa Timur, khususnya di wilayahKampung Ampel,  Surabaya, sebagai basis penyiaran agama Islam sekaligus tempat tinggalnya.

Sunan Ampel dikenal sebagai wali yang berjuang menegakkan Islam. Beliau mendirikan pesantren di Ampel Dento Surabaya untuk mempersiapkan para ulama, mubalig, dai, dan para pemimpin islam.

Dari sekian banyak murid beliau selain para wali yang ada di tanah jawa, di antaranya adalah Mbah Sholeh,  beliau sehari-hari bekerja sebagai tukang sapu di masjid Ampel pada masanya. Meski hanya sebagai tukang sapu, tapi aji kesaktian Mbah Sholeh cukup tinggi. Beliau melalui Sunan Ampel, bisa meninggal sampai sembilan kali banyaknya.  Murid Sunan Ampel yang lain, yakni Mbah Sonhaji yang kondang dengan sebutan Mbah Bolong. Karomah yang dimiliki beliau bisa melihat Ka'bah dari pengimanan masjid, lewat lubang kecil yang ada di sebelah kanan dan kiri masjid.

Profil

Sunan Ampel bernama asli Ali Rahmatullah atau Raden Rahmat diperkirakan lahir pada tahun 1401 di Champa. Ada dua pendapat mengenai lokasi Champa ini. Encyclopedia Van Nederlandesh Indie mengatakan bahwa Champa adalah satu negeri kecil yang terletak di Kamboja. Pendapat lain, Raffles menyatakan bahwa Champa terletak di Aceh yang kini bernama Jeumpa.

Menurut beberapa riwayat, orang tua Sunan Ampel adalah Makhdum Ibrahim Asmara/ Syaikh Ibrahim Zainuddin As-Samaraqandy/ Syaikh Ibrahim Asmarakandi/ Syaikh Ibrahim Samarkandi (menantu Sultan Champa dan ipar Dewi Darawati istri dari Prabu Brawijaya V atau Sri Prabu Kertawijaya) dan Dewi Candrawati (Putri Raja Champa)

Guru-guru beliau di antaranya:
Syaikh Ibrahim Asmarakandi

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Sunan Ampel

Lokasi Makam

Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya. Lokasi makam Sunan Ampel berada di komplek Makam belakang masjid Ampel Surabaya yang berlokasi di jalan Pertukangan I, Semampir, Ampel, Kota Surabaya. Makam Sunan Ampel yang letaknya bersebelahan dengan makam Dewi Condrowati (Nyai Ageng Manila), isteri pertamanya yang merupakan puteri Adipati Tuban Arya Teja.

 

Haul

Haul Sunan Ampel diadakan pada bulan Sya’ban di tahun hijriah, Haul ini diadakan di Masjid Agung Sunan Ampel.
Haul agung Sunan Ampel diambil hari Jum’at, Sabtu dan Ahad pada akhir bulan Sya’ban yang biasanya dilaksanakan pada 2 atau 1 minggu sebelum Ramadhan.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam Sunan Ampel banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Kudus saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makamnya yang berada di Komplek pemakaman Sunan Ampel, Surabaya.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam  Sunan Ampel, maka akan dimudahkan dalam hajatnya, dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah, dimudahkan dalam urusan dan rezekinya.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Surabaya di antaranya:
Almond Crispy Cheese, Kue Lapis Surabaya, Kue Mente, Sambal Bu Rudy, Kaos Cak Cuk, Suoklat.

Raden Fatah adalah pendiri dan raja Demak pertama dan memerintah tahun 1500-1518.
 

Profil

KH. Ahmad Sholeh adalah putra kedua dari KH. Muhammad Nur pendiri Pondok Pesantren Langitan. Beliau lahir di Tuban sekitar tahun 1820 an.  KH. Ahmad Sholeh menikah 1287 Hijriyah dengan Raden Nyai Asriyah, puteri KH. Mukhtar (pengasuh Pondok Pesantren Cepoko, Kabupaten Nganjuk). Dari pernikahan tersebut lahir putera dan puteri diantaranya:

  1. Nyai Shofiyah (dinikahkan dengan KH. Khozin, penerus estafet K.H. Ahmad Sholeh di Pondok Pesantren Langitan)
  2. KH. Dahlan Hasbullah
  3. KH. Adnan
  4. Nyai Sholihah (dinikahkan dengan KH. Zainuddin Mojosari, Kabupaten Nganjuk)
  5. Nyai Khodiyah (dinikahkan dengan KH. Rofi’i Gondanglegi, Kabupaten Nganjuk)
  6. Satu puteri lagi yang dinikahkan dengan KH. Nur Iman (berdomisili di Tuban).

Guru-guru beliau di antaranya:

  1. KH. Muhammad Nur (Ayahanda KH. Ahmad Sholeh)
  2. K.H. Abdul Qodir atau Abdul Qohhar (Pesantren Al-Najiyah Sidoresmo, Surabaya)
  3. K.H. Hasbullah (Pesantren Sambilangan, Madura)
  4. Syekh Nawawi Banten
  5. Syekh Ahmad bin Zaini Dahlan (Imam dan Mufti Mahzab Syafi’i di Mekkah al-Mukaromah)
  6. Syekh Muhammad Al-Muqri
  7. Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah Al-Makki
  8. Syekh Ahmad Nahrowi
  9. Sayyid Muhammad Saleh bin Sayyid Abdur Rahman Az-Zawawi
  10. Syekh Zahid, Syekh Umar Asy-Syami
  11. Syekh Yusuf Al-Mishri
  12. Syekh Jamal (Mufti Mazhab Hanafi)

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Ahmad Sholeh

Lokasi Makam

KH.  Ahmad  Sholeh  mengasuh  Pondok Pesantren Langitan, selama kurang lebih 32 tahun. Beliau wafat pada tahun 1320 H./1902 M. dan dimakamkan di  kompleks pesarean di Desa Widang, kurang lebih 400 meter sebelah utara kompleks Pondok Pesantren Langitan.

Haul

Haul beliau diperingati tiap tahun pada bulan Shofar tahun Hijriah di pesantren Langitan Tuban

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Ahmad Sholeh banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Tuban saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman di Desa Widang, Tuban.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam  KH. Ahmad Sholeh, maka akan dibukakan alam pikiran dan hatinya dalam menerima ilmu, Diberi kemudahan dalam mencari rezeki, diberi kemudahan dalam mencari jodoh, dan diberi kemudahan dalam mendapatkan anak sholeh dan sholehah.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Tuban di antaranya:
Cumi Crispy, Kecap Laron, Keripik Gayam, Buah Siwalan, Legen, Terasi Udang, Amplo, Gemblong, Ikan asin Tuban, Kerupuk ikan