Enam Ribu Jamaah Haji Indonesia Bertolak Ke Makkah

 
Enam Ribu Jamaah Haji Indonesia Bertolak Ke Makkah

LADUNI.ID-Madinah—Sebanyak 6.084 jamaah haji dari 15 kloter terakhir asal Indonesia yang berada di Madinah berangkat ke Mekkah. Pelepasan jemaah haji dihadiri oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU)  Kemenag, Nizar Ali. Ia berharap jemaah terakhir yang berangkat mendapatkan kelancaran dalam beribadah.

"Mudah-mudahan mendapat kemudahan, kelancaran, dan dapat menjalankan umrah wajib dengan sempurna dan saat puncak haji dapat melaksanakan sempurna, semoga  jadi haji mabrur," ucap Nizar di Hotel Rehab Al Masi, Madinah, Selasa, (07/08).

Dalam pelepasan kloter terakhir 09 Palembang yang berjumlah 443, Nizar berpesan kepada seluruh jemaah yang berangkat ke Makkah agar menjaga kesehatan. Sehingga stamina jemaah tetap terjaga baik. Selain itu, jemaah juga diminta tak menghabiskan tenaga untuk menjalankan umrah sunnah. "Itu bisa dilakukan setelah puncak haji," lanjutnya.

Nizar juga menyarankan agar antarjemaah haji dapat tolong-menolong. Dia berharap kasus jemaah yang terpisah dari rombongan tak dapat terjadi dengan saling menjaga. "Dan jangan segan-segan meminta pertolongan kepada petugas. Ada, petugas yang akan membantu di setiap sektor dan hotel jangan ragu kalau butuh petolongan kami siap," ujarnya

Sementara itu Petugas Daker Bandara PPIH Arab Saudi Ubaidillah menghimbau agar para jamaah berhati-hati dalam membawa barang bawaan. Pasalnya baru baru ini sebuah koper jemaah Kloter 65 Embarkasi Jakarta-Bekasi terpaksa dibongkar saat diperiksa di bea cukai. Pemiliknya juga sempat diamankan oleh pihak imigrasi Saudi. “Persoalannya jemaah membawa HT (handy talkie) dan dianggap menyembunyikan HT saat keluar dari pemindaian x-ray,” kata pelaksana Seksi Linjam Daker Bandara, Ubaidillah.

Akhirnya, sejumlah alat komunikasi itu ditahan pihak imigrasi. Dalam surat penyitaan, disebutkan bahwa jika hingga sepuluh hari mendatang tidak diproses, pihak bea cukai akan mengenakan denda bayaran penempatan di gudang per hari. Jika tetap tak diurus izinnya, barang-barang tersebut akan dilelang. Penyitaan alat serupa sudah ketiga kalinya terjadi sepanjang gelombang kedatangan tahun ini. Penggunaan alat komunikasi tersebut memang harus melalui perizinan ketat di Saudi.

Tak hanya HT, akhir pekan lalu juga seorang jemaah dari Kloter 15 Embarkasi Batam juga dibongkar kopernya terkait barang yang ia bawa. Pihak Saudi saat itu mencurigai sebuah senter yang dibawa jemaah bersangkutan. Setelah diperiksa, barang tersebut adalah senter kejut yang biasa digunakan petugas kepolisian melumpuhkan pelaku kejahatan. Alat itu akhirnya harus dirusak aktivasi fungsi kejut tersebut agar bisa kembali dibawa jemaah.

“Jadi memang harus diingatkan pada jemaah yang masih di Tanah Air agar berhati-hati soal barang bawaannya agar tak disita di Arab Saudi,” kata Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat, Selasa (07/08).

Alat-alat elektronik yang dirasa perlu juga jangan dibawa secara bersamaan dalam satu koper. Misalnya earphone yang biasanya digunakan jemaah haji khusus mendengar arahan ketua kelompok, sebaiknya dibagikan per jemaah di Tanah Air. Tahun kemarin, ada alat-alat tersebut yang disita karena ditempatkan dalam satu koper.