Pesantren Ekologi #2: Ekonomi Berbasis Edukasi

 
Pesantren Ekologi #2: Ekonomi Berbasis Edukasi

Dalam perjalannannya dayah (pesantren) itu bukan hanya tempat melahirkan para ulama dan teungku yang diharapkan mampu mnejadi mercuar ilmu nanti nya dalam masyarakat. Namun  juga di harapkan insan dayah dapat menjalankan kegiatan operasional pendidikan hingga kehidupan santrinya dengan jalan kewirausahaan terpadu.

Pada dasarnya, dayah (pesantren) semestinya dapat memanfaatkan ruang lingkup mereka sebagai lahan pertanian, terutama komoditas pertanian pangan. Komoditas pangan dipilih karena komoditas denderung berumur pendek dan dapat langsung dimanfaatkan sebagai bahan makanan penduduk dayah (pesantren). 

Tentu peran dinas pertanian dan lembaga yang ahli dibidang ini dapat melakukan bimbingan dan kerjasama dengan pihak dayah dalam menyukseskan program tersebut. Selain itu, dengan umurnya yang pendek lahan ini dapat dimanfatkan untuk keperluan lainnya oleh dayah. Masalah perawatan dan penjagaan projek pertanian di dayah ini tentu saja tidak seharusnya menjadi kajian mendalam oleh dayah tentang siapa yang akan melakukannya.

Santri dan dewan guru yang jumlahnya ratusan hingga ribuan orang itu dapat dimaksimalkan dalam pengelolaannya di bantu oleh lembaga ahli bidang petanian baik pemerintah atau LSM dan universitas. Melibatkan peran mereka santri dan dewan gurunya ini bukanlah semata-mata hanya memanfaatkan tenaga saja, tetapi terlebih kepada mengajarkan mereka tentang pertanian, perkebunan dan sejenisnya serta terjun langsung dalam hidup duniawi realitas.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN