Syekh Abdul Aziz Samalanga #1: Sang Penentang Wahabi di Aceh Juga Tokoh Pencetak Kader Ulama Kharism

 
Syekh Abdul Aziz Samalanga #1: Sang Penentang Wahabi di Aceh Juga Tokoh Pencetak Kader Ulama Kharism

LADUNI.ID I ULAMA- Dayah dalam lintasan sejarah merupakan sebagai lembaga pendidikan dan benteng pertahanan dalam melawan penjajah pada masa dulunya, dan kini dayah juga benteng terakir dalam melawan penjajah yang bernama kebodohan dan kesesatan serta tempat memperbaiki akhlakul karimah. Lembaga pendidikan tersebut di Aceh kini berkembang pesat dan salah satu diantara dayah terbesar di Aceh mungkin juga di sumatera bernama dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga yang di juluki sebagai “Kota Santri”.

Lembaga tersebut berada di gampong Mideun Jok Kemukiman Mesjid Raya, Kecamatan  Samalanga, Bireun. Ketika lembaran sejarah kita buka, tidak ada penjelasan yang tertulis dan detil tentang asal usul lahirnya dayah tersebut. Namun sebagian ahli sejarah menyebutkan, dayah ini telah berdiri seiring dengan pembangunan Mesjid Raya yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda. Dahulu sekitar abad ke-16, Sultan Iskandar Muda (Raja Aceh ke-12, memerintah tahun 1607-1636 M) dalam perjalanan ke daerah tersebut mendirikan sebuah mesjid, masyarakat di sana menamakannya dengan sebutan “Mesjid Raya” yang berfungsi sebagai tempat ibadah dan tempat pengajian keagamaan bagi masyarakat setempat.

Dalam perjalanan dayah MUDI Mesjid Raya Samalnga sudah di pimpin oleh beberapa ulama besar, salah satu diantaranya Teungku H. Abdul Aziz Bin Shaleh yang akrab di sapa Abon Aziz Samalanga. Keberkahan dan kepandaian Abon Aziz dalam mendidik dan melahirkan ulama besar seperti Almarhum Abu Panton, Abu Kuta Krueng, Abu

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN