Amad Ramanyang #2 : Kesombongan dan Durhaka Kepada Orang Tuanya Hingga Menjadi Batu

 
Amad Ramanyang #2 : Kesombongan dan Durhaka Kepada Orang Tuanya Hingga Menjadi Batu

LADUNI.ID I HIKMAH-  Telah dihikayahkan dalam masyarakat dengan seorang Amad Ramanyang. Sebagaimana telah dicertikan sebelumnya sepakterjang dan perjalanannya sehingga kini telah menjadi seorang saudagar yang kaya raya. Rupanya berita keberhasilan dan kesuksesan Amad sampai juga ke telinga ibu lewat perantau yang bekerja satu daerah dengan Amad dan sang ibupun merasa sangat senang dan bahagianya. Karena tidak ada alat komunikasi, ibu selalu menunggu dan memperhatikan dipinggir pelabuhan untuk melihat anak semata wayang nya tersebut. Saban hari demikian dan  selalu berdoa agar anaknya bisa kembali bertemu dengannya setelah hampir 20 tahun lebih berpisah.

Pada suatu hari istri Amad bertanya perihal ibu Amad dan sangat ingin bertemu dengannnya. Amad tidak dapat menolak keinginan istri yang sangat di cintainya. Amad menyiapkan perjalanan untuk pulang ke kampung halamannya di Aceh sekitar Krueng Aceh dengan kapal pribadi yang sangat megah dan besar beserta dengan istri. Para pengawal pribadi dan awak kapal juga ikut bersama-sama. Mendengar khabar tersebut, sang ibupun menyiapkan nasi dan lauk pauk laksana menyambut seorang raja dan seketika itupun ibunya telahmenunggu di tepi pantai dengan penyambutan nan istimewa,

Tiba-tiba sepasang suami istri turun dari kapal,s ang ibu menghampiri, ”Apa itu engkau Amad, anakku? ini ibu mu, masih ingatkah nak?” Tanya sang ibu

“Amad Ramanyang, engkau anakku, kenapa pergi begitu lama tanpa khabar sepatahpu?”pintanya sambil memeluk Amad Ramanyang dan seketika itu istri Amad terkejut melihat wanita tua, dekil, berpakaian lusuh dan berbau itu memeluk suaminya sambil berkata:

“Ini wanita tua, berpakaian lusuh, dekil dan berbau merupakan ibumu Amad”
Amad merasa malu dengan istrinya dan melepaskan pelukan sang ibu sambil mendoronghingga terjatuh.

“ kamu wanita tua yang miskin, saya tidak kenal kamu” Ucap Amad
“ Dasar wanita tua tidak rasa malu dan tahu diri, enak saja mengaku sebagai ibu ku” tambah Amad dengan nada membentak.

Sang ibu tersentak dan merasa sedih serta marah mendengar ucapan anak kandung yang sangat dia sayangi dan tidak mendugaseperti itu perkataannya menjadi anak durhaka.
Ya tuhanku,jika dia anakku, saya mohon berilah dia azab dan berubah dia menjadi batu” Pinta doa sang ibu dengan murkanya.

Tidak lama setelah itu angina dan kilat serta petir bergemuruh menghantam dan menancurkan kapal milik Amad Ramanyang. Akhirnya tubuh dan seluruh anggota badan Amad Ramayang berubah kaku dan menjadi bongkahan batu serta menyatu dengan karang. Sampai sekarang bebatuan tersebut masih ada dan menjadi saksi bisu kedurhakaan seorang anak terhadap orang tuanya.


 

 

 

 

Tags