Tahun 1615 M: Kerajaan Sumenep Sepeninggal Panambahan Mandaraka
Laduni.ID, Jakarta - Babad menyebutkan sepeninggal Panambahan Mandaraka, kerajaan dibelah dua, antara Panambahan Bukabu dan Panambahan Baragung. Tentang Panambahan Bukabu Babad tidak banyak terberitakan dalam Babad, tidak seperti Panambahan Baragung.
Panambahan Baragung mempunyai seorang putra benama Endang Kilengngan, yang kawin dengan Bramakandha. Dari hasil perkawinannya itu, lahir seoang putera bernama Wakung Ru'yat. Setelah dewasa dia menggantikan ayahnya sebagai raja Sumenep, bergelar Pengeran Saccadiningrat I. Pusat Pemerintahannya berada di Benasareh. Pada waktu itu kerajaan Sumenep masih berada di bawah kekuasaan Majapahit.
Pengeran Saccadiningrat I ini kawin dengan Dewi Sarine, putri Panambahan Bukabu, yang kemudian mempunyai anak perempuan bernama Saine, yang bergelar Putri Kuning. Dengan perkawinan di antara kedua keturunan raja Sumenep itu (Panambahan Bukabu dan Panambahan Baragung) mungkin diharapkan timbulnya persatuan kembali di antara keluarga raja Sumenep, yang pecah sepenjnggal Panambahan Mandaraka. Atas dasar ini, kerajaan Sumenep dapat dipersatukan kembali pada masa pemerintahan Pengeran Saccadiningrat I.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Masuk dengan GoogleDan dapatkan fitur-fitur menarik lainnya.
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp85.000
Rp179.000
Rp129.000
Rp74.000
Memuat Komentar ...