Jokowi dan Anti-Intelektualisme

 
Jokowi dan Anti-Intelektualisme

LADUNI.ID, Sosial Budaya - Selalu ada cara untuk menyerang Jokowi. Itulah kredo kaum “oposisi”. Melihat rakyat ikut gembira dalam hirukpikuk dan kemajuan Indonesia dalam meraih medali emas di Asian Games 2018, lewat “media-media alternative”-nya, mereka mencoba menyorongkan sejenis pseudo-ilmiah cum pseudo-intelek(tuil): Jokowi anti intelektuil(isme)! Begitu pesan besar yang ingin mereka sampaikan.

Dan ini, tentu saja agak berbeda dengan ciri umum mereka selama ini yang kerap mengaduk-aduk isu berbasis agama – hal yang lebih condong ke perkara iman, kepercayaan dan emosional, ketimbang soal-soal yang lebih ilmiah, dingin dan rasional. Lengkap dengan meminjam nama besar Yudi Latif sebagai (lagi-lagi) “cendekiawan muslim”, yang belum lama ini melepaskan posisinya sebagai Kepala BPIP.

Saya tak tahu persis, media mana yang pertama melansir artikel bertajuk “Yudi Latif: Jokowi membawa arus besar anti-intelektualisme” itu. Apakah eramuslim, konfrontasi, nusanews, atau apa lagi.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN