Ini Sebuah Bukti Pengajian Mampu Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

 
Ini Sebuah Bukti Pengajian Mampu Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

LADUNI.ID, Sukabumi - Sejak puluhan tahun silam, pengajian Tafsir Jalalayn di Gang Kaum Kaler, Kelurahan/Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, terus dilakukan hingga kini. Pengajian ini dilaksanakan tiap Kamis pagi hingga menjelang dzuhur.

Bukan hanya kiai dan santri, pengajian tersebut juga dihadiri oleh para penjual dan pembeli, sehingga juga membuat lokasi ini menjadi pusat perekonomian masyarakat. Pengajian Tafsir Jalalayn ini berlangsung di Masjid Bintang oleh ulama besar KH Muhammad Hasan Basri bin H Abdillah bin Sumapraja, atau yang lebih dikenal dengan nama Ajengan Bintang. KH Muhammad Hasan Basri yang wafat tahun 1948, merupakan keturunan kelima dari Dalem Aria Wiaratanudatar, seorang penyebar agama Islam di Kabupaten Cianjur.

Pengajian Tafsir Jalalayn ini dilanjutkan cucunya, KH Amang Muhammad yang melanjutkan ayahnya Mama Ajengan KH Muhsin. "Amanat Mama Bintang, pengajian Tafsir Jalalayn harus terus dilanjutkan anak-cucunya," kata Ajengan Amang. 

KH Amang Muhammad yang juga Mustasyar PCNU Kabupaten Sukabumi menjelaskan bahwa Tafsir Jalalayn merupakan tafsir yang cocok untuk kalangan umum. Oleh karena itu ia juga menjadi alasan kenapa leluhurnya tetap menggunakan tafsir itu. Akan tetapi, dalam menyampaikan pengajaran, ia akan memperkayanya dengan tafsir-tafsir yang lain. 

Sementara itu, Ajengan Ujang Syamsuddin, merupakan salah seorang yang rutin mengikuti kajian tafsir di Masjid Bintang tersebut. 

"Saya sejak 2003 mengikuti pengajian Tafsir Jalalayn oleh Ajengan Amang," kata Ajengan Ujang, pada Jumat (31/8).

Dari pengajian tersebut, ia mengaku mendapat wawasan banyak mengikuti pengajian tersebut karena yang didapat tidak hanya dari Tafsir Jalalayn. "Saya tidak pernah meninggalkan Kemisan kalau tidak ada keperluan mendadak," tegasnya.

(Sumber: NU Online).