Kiai Ma’ruf Amin: Mulai 2024 Indonesia Bebas Konflik Ideologis

 
Kiai Ma’ruf Amin: Mulai 2024 Indonesia Bebas Konflik Ideologis

LADUNI.ID, Jakarta – Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin menegaskan dirinya akan memantapkan tatanan kehidupan di Indonesia. Bakal calon wakil presiden yang digandeng Joko Widodo ini memastikan bahwa tidak akan ada lagi konflik ideologis di tahun 2024.

Hal ini disampaikan Ma’ruf Amin pada acara pembekalan caleg NasDem di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara. KH Ma’ruf menegaskan bahwa islam di Negara Indonesia merupakan Islam nusantara yang terlahir dari kesepakatan. Sehingga, jika ada ajaran atau paham yang bersebrangan atau menyalahi kesepakatan tersebut, dengan sendirinya akan tertolak.

"Orang bertanya kenapa khilafah ditolak di Indonesia? Apa itu tidak Islami? Islami, tetapi yang Islami bukan hanya khilafah. Kerajaan juga Islami. Karena itu sekarang ada Kerajaan Saudi Arabia, Kerajaan Yordania, Emirat juga, republik juga Islami, makanya Indonesia, Mesir, Turki, Pakistan. Lalu kenapa khilafah ditolak? Bukan ditolak tapi tertolak, karena menyalahi kesepakatan. Karena sistem kenegaraan Indonesia, sistem republik," ujarnya, pada Minggu (2/9/2018) minggu.

Melalui kesepakatan itu, lanjut Ma’ruf, seyogianya sebuah bangsa tidak perlu lagi memikirkan masalah ideologi. "Menurut saya kita sudah selesai. Karena itu 2024 tidak ada lagi persoalan kebangsaan, melainkan membangun Indonesia yang lebih sejahtera," imbuhnya.
"Jadi saya berharap kita berjalan periode kedua ini memantapkan tatanan kehidupan, tidak boleh lagi ada pembicaraan yang mengarah ke konflik ideologis," lanjut Ma'ruf.

Ma'ruf juga akan membangun ekonomi berkeadilan yang dinamakannya dengan arus baru ekonomi. Dirinya akan melakukan pemberdayaan antar seluruh komponen bangsa.

"Karena yang lama itu neoliberal yang melahirkan konglomerasi, menggunakan teori trickle down effect netes ke bawah tapi ternyata ngga netes-netes. Maka itu memberdayakan ekonomi kerakyatan bukan melemahkan yang kuat, tapi memberdayakan yang lemah melalui kemitraan. Kolaborasi antar seluruh komponen bangsa," terangnya.

(Sumber: Detik News)