Shalat Tarawih #1: Shalat Tarawih 20 Rakaat, Bid'ahkah?

LADUNI.ID I SHALAT-Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan yang tidak ada dibulan lain adalah shalat tarawih. diantaranya: shalat tarawih, polemik shalat tarawih telah terjadi sejak lama, sebagaian masyarakat ada yang mengerjakannya 8 rakaat plus tiga rakaat witir, namun mayoritas masyarakat ada juga yang melakukannya dengan 20 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir. Tentu saja mereka punya alasan dan pemahaman tersendiri. Sebagaiman dimaklumi bersama bahwa hukum dasar shalat tarawih adalah sunat muakkad. Shalat tarawih sebagai shalat malam dilakukan dengan dua rakaat sekali salam. Disebutkan dari Ibnu Umar dimana seorang laki-laki bertanya kepada baginda Rasulullah SAW tentang shalat malam, beliau menjawab: ”Shalat malam itu ada dua rakaat-dua rakaat”.(HR. Bukhari,no.936, Muslim. no. 1239, Tirmizi, no.401).
Mereka yang mengerjakan tarawih 20 rakaat berdasarkan hadist yang dipaparkan dalan kitab “Al-Muwatha’”. Disebutkan dari Imam Malik dari Yazid bin Rumman, beliau mengatakan : “Orang-orang mengerjakan (salat Tarawih) pada zaman Umar bin Khathbab sebanyak 23 rakaat”. (HR Imam Malik, al-Muwatha, hal: 138). Dalam Mazhab Imam Syafi’I sebagai mazhab mayoritas yang dianut oleh masyarakat Indonesi juga berpendapat shalat Tarawih jumlahnya 20 rakaat plus 3 rakaat witir.
Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Imam Sayuthi dalam kitab “al-Hawi lil Fatawa”berbunyi : “Madzbab kita (Syafi’iyah) menyatakan : salat Taawih itu dijalankan 20 rakaat. Ini berdasarkan pada hadist nabi yang diriwayatkan Imam Baihaqi dengan sanad shabih, dari Saib bin Yasid, ia mengatakan : kita mengerjakan salat Tarawih pada masa Umar bin Khathhab dengan 20 akaat ditambah Witir”.(Imam Sayuthi,Al-Hawi lil Fatawa: 350, Syekh Zakaria Al-Anshari dalam “Fathul Wahab:I:58). Memperkuat argument diatas, dalam hadist lain diutarakan juga bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih 20 rakaat secara sendirian, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Abbas, beliau mengungkapkan :” Rasul shalat di bulan Ramadhan secara sendirian 20 rakaat ditambah witir”.(HR. Baihaqi dan Thabrani dalam kitab Taudbib al-Adillah: III:171).
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...