Cerita Mengharukan dari Diklat Banser Salatiga: "Kami Iri Padamu..."

 
Cerita Mengharukan dari Diklat Banser Salatiga:

Bagiku, ini adalah sebuah cerita nyata yang hidup dan menusuk relung hati,

Pagi hari Jum'at kliwon yang bertepatan tanggal 7 September 2018, waktu menunjukkan jam 08.00 wib. Tempat registrasi Diklat Terpadu Dasar Banser Satkoryon Tingkir Salatiga sudah mulai dibuka, banyak peserta yang antre mengembalikan formulir yang telah dibagikan panitia sebelumnya.

45 menit berlalu datanglah seorang dengan sepeda roda tiganya agak sedikit bingung mencari tempat untuk mengembalikan formulir pendaftaran yang digenggamnya. Turunlah dari sepeda motor roda tiga yang selalu menemani kemanapun ia pergi dan tidak lupa dengan kedua tongkat penyangga tubuhnya sebelah kanan dan kiri.

"Mas pendaftarannya sebelah sini " ucapku padanya.

Dengan jalan berlahan ia menghampiriku dengan nafas agak terengah-engah setelah berjalan sambil menyodorkan formulir keluar kata-kata dari mulut ikhlasnya untuk mengabdi, "mas..Ijinkan aku ngurip-urip NU (Mas..Ijinkan saya untuk ikut menghidupkan NU )."

Tersentak dan terkejut sesaat dan nafas ini sudah mulai tak beraturan dan matapun memaksa untuk meneteskan air mata dengan berharap semoga tetesan air mata ini menjadi saksi besuk di yaumul qiyamah seorang hamba ALLAH yang tulus ikhlas dengan keterbatasan yang ia miliki untuk ta'dzim menjaga Islam, NU dan NKRI.

Sesaat kata hatipun terucap, "Mas Rofi'i... Kami semua iri dengan njenengan."

DTD I Banser Satkoryon Tingkir Salatiga

 

Diceritakan oleh kang Muhammad Nabhan.