Rabithah #2: The Power Positif

 
Rabithah #2: The Power Positif

LADUNI.ID I KOLOM- Salah satu dalil yang bisajadikan sebagai nash dalam kupasan abithah adalah hadist yang menceritakan pernah Ppda kesempatan lain dalam kasus yang berbeda saidaina Umar bin Khaththab RA yang mengikutsertakan paman Rasulullah SAW yang bernama Abbas RA. ketika beliau berdoa dimusim kemarau supaya  diturunkan hujan: "Ya Allah, dulu kami bertawassul kepada-Mu dengan nabi-Mu, lalu Engkau memberi kami hujan. sekarang, kami bertawassul kepada-Mu dengan paman nabi-Mu, maka berilah kami hujan. mereka pun kata perawi hadis diberi hujan oleh Allah”. (Shahih Imam Bukhari, I, hal. 342, Shahih Ibn Hibban, VII, hal. 110- 111 dan Sunan Imam Baihaqi Al-Kubra, III, hal. 352, Al-Mu’jam Al-Kabir, I, hal. 72)

Jelaslahlah menurut hadist diatas saidina Umar bin Khattab beliau melibatkan paman nabi Abbas Radhiallahu Anhu sebagai naib (pengganti) baginda rasullullah saw untuk mendapatkan rahmat dan karunia Allah SWT berupa hujan. dengan melibatkan paman nabi sesungguhnya Umar RA hendak merabitah dirinya dalam khafilah rohaniah Rasulullah SAW melalui orang yang masih hidup dan sangat dicintai rasul saw meskipun Umar RA sendiri merupakan sosok yang  memiliki kedudukan tinggi dan istimewa di sisi nabi saw.

Aplikasi rabithah yang dilakukan secara kontinyu akan melahirkan berbagai fenomena dan the power positif (kekuatan positif) sebagai bentuk karunia sang khalik yang jenisnya bergantung kepada kehendak-Nya. Kekuatan positif yang paling utama adalah mengalami atau merasakan seolah-olah ada kekuatan yang  selalu hadir dan mengawasi kita. Hal ini pernah dialami nabi Yusuf as. ketika nyaris terjerumus dalam perbuatan yang terlarang dan ini  merupakan salah satu indikasi atas kenyataan tersebut.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN