Mantan Bos Garuda Ditunjuk Jadi Direktur Keuangan Pertamina 

 
Mantan Bos Garuda Ditunjuk Jadi Direktur Keuangan Pertamina 

LADUNI.ID,JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham pengendali dari PT Pertamina (Persero) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis ini. Agenda dari RUPSLB tersebut adalah perombakan direksi perseroan.

Salah satu keputusan dalam RUPSLB ini adalah menetapkan Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala N Mansury menjadi Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero).  

Keputusan tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-242/MBU/09/2018, tertanggal 13 September 2018, tentang Pemberhentian, Pengalihan Penugasan dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Pertamina.

Selain itu, Menteri Rini juga mengangkat Ignatius Tallulembang sebagai Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina (Persero). RUPSLB  ini juga memberhentikan dengan hormat Gigih Prakoso dan Arief Budiman. Penyerahan SK keduanya dilakukan oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurna

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan perputaran direksi tersebut merupakan penyegaran dalam rangka penguatan BUMN. 
Menurut Harry alasan pergantian antara jajaran direktur di perusahaan BUMN lebih kepada kebutuhan dalam menghadapi tantangan depannya. Dengan begitu diharapkan dapat berdampak positif terhadap perusahaan selanjutnya.

"Kami melihat ini sesuai kebutuhan serta kemampuan dari individu sendiri," kata Fajar di Jakarta Kamis (13/9)

Pahala merupakan alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Pahala meraih gelar MBA Finance dari Stern School of Business, New York University, Amerika Serikat. Selain itu Pahala sempat berkarir sebagai senior consultant di Booz Allen Hamilton dan Project Leader pada The Boston Consulting Group hingga 2003 dan meraih kualifikasi sebagai CFA Charterholder dari CFA Institute.

Sementara Ignatius sebelumnya memiliki pengalaman lebih dari 24 tahun di Pertamina. Beberapa karier yang pernah diembannya antara lain Vice President Refining Project Pertamina dan Komisaris PT Pertamina Lubricants. 

RUPSLB juga mengalihkan penugasan Heru Setiawan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Megaproyek Petrokimia dan Pengolahan menjadi Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko, menggantikan Gigih Prakoso yang saat ini telah menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk.