Tempatkan Tauhid pada Tempatnya , Bukan Di Topi atau di Lantai

 
Tempatkan Tauhid pada Tempatnya , Bukan Di Topi atau di Lantai

LADUNI.ID - Sangat ironi belakangan ini marak orang menggunakan topi dengan bertuliskan kalimat tauhid , bahkan demo pun membawa bendera Tauhid , padahal demo isinya pasti menjelek-jelekkan pemimpin atau pemerintah yang mana ini tidak dianjurkan dalam islam, bahkan dalam proses mencetak kalimat tauhid rentan untuk diinjak-injak oleh pencetak ataupun saat berdemo.

image

Ta’at kepada pemimpin adalah suatu kewajiban sebagaimana disebutkan dalam Al Kitab dan As Sunnah. Di antaranya Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (QS. An Nisa’ [4] : 59)

Dalam ayat ini Allah menjadikan ketaatan kepada pemimpin pada urutan ketiga setelah ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya. Namun, untuk pemimpin di sini tidaklah datang dengan lafazh ‘ta’atilah’ karena ketaatan kepada pemimpin merupakan ikutan (taabi’) dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Oleh karena itu, apabila seorang pemimpin memerintahkan untuk berbuat maksiat kepada Allah, maka tidak ada lagi kewajiban dengar dan ta’at.

Tentu ini menjadi pertanyaan , kenapa kalimat Tauhid selalu dibawa-bawa saat demo , apakah kita sedang dipimpin Firaun yang anti agama dan mengaku Tuhan .
Apakah pemerintah sekarang membatasi rakyatnya yang akan beribadah , apakah pemimpin kita memerintahkan rakyatnya untuk berbuat maksiat…tidak kan ?
Kalau tidak seharusnya kalian membawa bendera partai atau ormas atau aliansi apa saja yang merasa anda wakili …jangan bawa embel-embel agama kalau tujuan kalian hanya karena nafsu dan kekuasaan .

https://masshar2000.files.wordpress.com/2018/09/wp-1536859228670.png

Lantas bagaimana menempatkan KALIMAT TAUHID yang benar ?

Kalimat Tauhid setidaknya ditempatkan di 7 titik dalam tubuhnya. Bukan di topi, bendera atau spanduk yang bisa saja terbuang, tercecer, bahkan terinjak.

Tujuh titik dalam tubuh tersebut yaitu :
1.Lathifatul Qolbi (Jantung)
2.Lathifatur Ruh (Dua jari di bawah susu kanan)
3.Lathifatus Sirri (Dua jari di atas susu kiri)
4.Lathifatul Khofy (Dua jari di atas susu kanan)
5.Lathifatul Akhfa (Tengah dada)
6.Lathifatun Nafsi Natiqoh (Tengah kening)
7.Lathifatu Kullu Jasad (Seluruh anggota tubuh)

Bedanya adalah melatih menempatkan KALIMAT TAUHID di 7 titik dalam tubuh untuk TAQORUB ILALLOH dan menghilangkan semua nafsu AMAROH yg bersemayam di tubuh manusia.
Dan berguru pada GURU yang sanad Dzikirnya tersambung dengan BAGINDA ROSUL.
Sebaliknya, bisa jadi yang menempatkan KALIMAT TAUHID di spanduk, bendera dan topi serta baju justru karena nafsu.
Yang tidak pernah ngaji tidak akan mengerti, kecuali ngajinya sama ustadz medsos bin google yang tidak jelas sanad ilmunya…

Akan percuma jika kalimat tauhid di pakai sembarangan hanya untuk gagah-gagahan dan menyombongkan diri .
Semoga bermanfaat ,
Wassallamu’allaikum…

Disadur dari tulisan Muhammad Asdiansyah

 

 

 

 

 

Sumber: https://masshar2000.com