Dakwah Islam Nusantara seperti yang Dilakukan oleh Para Wali Sanga

 
Dakwah Islam Nusantara seperti yang Dilakukan oleh Para Wali Sanga

LADUNI.ID - Seluruh Wali Songo itu semua hafal Al-Quran, bahkan Sunan Bonang itu hafal Kitab Shohih Ibnu Hiban ( tebalnya lebih tinggi dari Printer Epson T13x ).

Tetapi para Wali Songo kala itu.. kalau menasehati masyarakat Jawa tidak sedikit-sedikit pamer dalil, tidak memakai bahasa Al-Quran. para Wali Songo sering menggunakan gending-gending Jowo (Syairan) yg penuh makna didalamnya.

Salah satunya adalah Sluku Sluku Batok

Sluku-sluku bathok                    
(Usluku suluka bathnaka)

Bathoke ela-elo                         
(Bathnaka La ilaha illallahu)

Si Rama menyang Solo               
(Siiruu ma’aa man sholla)

Oleh-olehe payung motho          
(Allahu faizun ‘ala man taaba)

Tak jenthit lolo lobah                 
(Ittakhidzillaha Robba)

Wong mati ora obah                   
(Man maata roaa dzunuubah)

Yen obah medeni bocah             
(Dzunuuba dainin yaghillu yadah)

Yen  urip goleka dhuwit.            
(Rottibil kolbi bil qouluts tsabit)

Sir sir pong udele bodong          
(Sir sairon dalla showabaan)

*Wedar Terjemahkan

Sluku-sluku bathok
Usluku suluka bathnaka
Ngambaho siro koyo ngambahe weteng siro

Maknanya adalah kita disuruh untuk mengambil jalan seperti perut kita yang telah terisi makanan. Jalan itu adalah jalan lurus. Seperti yang ada dalam surat Al Fatihah.
Dalam surat Al Fatihah terdapat 3 jalan dan kita manusia disuruh untuk memilih salah satu jalan dengan konsekuensi yang 2 harus ditinggalkan.

Ketiga jalan tersebut adalah :
* Shirootolladiina an’amta ‘alaihim  ( jalan-jalan orang yang telah diberi nikmat oleh Allah),
* Ghoiril maghdhuubi ‘alaihim  ( jalan-jalan orang yang dibenci Allah )
* Waladholliin ( jalan-jalan orang yang disesatkan oleh Allah)

Bathoke ela – elo
Bathnaka La ilaha illallahu
Isien batin (weteng) siro kelawan La ilaha illallahu

Maknanya adalah kita disuruh untuk mengisi batin (perut) kita dengan La ilaha illallahu, karena di dalam perut segala sesuatu ada, dalam bahasa jawanya perut adalah Weteng ( isine ruwet tur peteng )
Kemudian para wali menyuruh umat manusia untuk mengisi batin kita dengan La ilaha illallahu yaitu tiada Tuhan kecuali Allah agar batin kita tidak gelap.

Kemudian para wali menyuruh umat manusia untuk mengisi perut manusia dengan makanan dan minuman yang halal supaya isine gak ruwet tur peteng.

Si romo menyang solo
Siiruu ma’aa man sholla
Lumakuo siro kabeh sumertane wong kang podo sholat

Romo artinya bapak. Dan bapak adalah kepala keluarga.
Makna dari gending di atas adalah kita disuruh untuk selalu bersama-sama orang-orang yang telah melakukan sholat supaya kita selalu senantiasa menjaga sholat kita.
Dan sholat adalah  Ro’sun Ibadah. . Ro’sun artinya kepala . Maknanya coro uwong Sholat itu adalah kepala, manusia bisa anggap orang jikalau masih mempunyai kepala.
Dalam Islam juga, orang itu masih bisa dikatakan Islam dan iman jikalau orang itu tetap sholat.

Oleh-oleh e payung motho
Allahu faizun ‘ala man taaba
Gusti Allah iku seneng marang wong kang tobat

Makna Tobat disini bukan berarti orang yang telah berbuat maksiat yang sangat besar, atau orang-orang yang telah berbuat dosa besar kemudian bertobat.

Makna tobat disini adalah orang-orang yang kembali. Dalam bahasa arab tobat adalah Taaba maknane wong kang bali. Yaitu orang –orang yang telah kembali dan orang-orang yang mau kembali ke jalan yang benar yaitu agama Islam dan Allah sendiri menyukai orang-orang tobat dan orang-orang yang kembali ke jalan Allah dengan senantiasa melaksanakan hukum-hukum Islam dalam bahasa santrinya Allah menyukai orang-orang yang taqwa ( orang-orang yang menjalankan perintah Allah dan orang-orang yang meninggakan larangan Allah secara dhohir maupun bathin)

Tak jenthit lo lo lobah
Ittakhidzillaha Robba
Ngalapo siro kabeh ing Allah dadi pengeran siro kabeh

Maknanya kita disuruh yakin dengan Allah dan mengambil Allah sebagai Tuhan kita, seng liane ojo. Karena Tuhan itu cuma satu yaitu Allah. Allah yang maha kuasa Allah yang menciptakan seluruh isi alam. Allah tempat bergantung, Allah yang tidak diperanakan maupun yang mempunyai anak. Seperti dalam Surat Al-Iklas

Wong mati ora obah
Man maata roaa dzunuubah
Sopo wonge kang mati mongko bakal weruh ing dosane

Maknanya. Umat manusia akan mengetahui semua perbuatannya, terutama dosanya, ketika manusia itu mati.
Karena sekecil apapun perbuatan kita, Allah akan tetap mengetahuinya. Karena Allah maha menghisab (menghitung perbuatan) besok di hari kiamat.

Man maata roaa dzunuubah
karo wong jowo didadekno Wong mati ora obah.
Yen obah medeni bocah
Dzunuuba dainin yaghillu yadah
Utawi doso utang iku kang blenggu tanggan loro siro kabeh

Maknanya. Yang membelenggu kedua tangan manusia adalah adalah dosa hutang. Baik hutang dengan Allah yaitu berupa Ibadah Mahdhoh maupun hutang kepada manusia yang berupa Ibadah Muammalah.

Karena Orang yang dikatakan Sholeh itu, ketika Hubungannya dengan Allah itu baik dan Ketika hubungannya dengan manusia itu juga baik. Jika hanya satu yang baik, maka belum dikatakan Sholeh.

Yen urep golek o duwet
Rottibil kolbi bil qouluts tsabit
Runtutno atimu kelawan guneman kang wes kliwat

Maknanya. Kita harus tetap menjaga hati kita, bagaimana kita menjaga hati kita, yaitu dengan qouluts tsabit.
Apa qouluts tsabit itu ? yaitu La ilaha illallah.
Dengan tujuan supaya hati kita tetap dalam koridor ajaran agama Islam dengan membawa La ilaha illallah.
Karena manusia itu hidup itu kaleh Allah disuruh cekelan La ilaha illallah. Manusia mati kedah gowo La ilaha illallah. Masuk surga buka pintu surga kelawan kunci La ilaha illallah.

Sir sir pong udele bodong
Sir sairon dalla showabaan
Lumakuo siro kabeh marang dalan kabeneran

Maknanya. Kita harus selalu mencari jalan yang menunjukkan kepada jalan kebenaran. Yaitu Gondelan Agamane Allah. Seperti yang ada dalam surat Al Fatihah.

SEMOGA BERMANFAAT...

Barakallahu Fiikum فرسطيوا جاغوار