Begini Salah Satu Cara Berbakti kepada Orang Tua

 
Begini Salah Satu Cara Berbakti kepada Orang Tua
Sumber Gambar: istockphoto, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Termasuk cara berbakti kepada orang tua adalah dengan menyambung silaturrahmi dan kekerabatan yang pernah ditempuh oleh orangtua selama keduanya masih hidup. Namun yang paling afdhal dengan menyambung kekerabatan dengan kawan atau saudara ayahnya. Rasulullah  bersabda: “Sesungguhnya (salah satu) kebaikan yang paling baik (berkaitan dengan orang tua) adalah seorang anak menyambung hubungan (silaturahmi) dengan kawan dekat ayahnya.” (HR. Muslim).

Kita juga dalam bersikap kepada orang tua dengan merendahkan diri dan jangan menyakiti hati mereka. Sikap ini merupakan sebagai wujud sikap tawadhu seorang anak terhadap kedua orang tuanya dan rasa kasih sayang seorang anak. Allah Ta’ala berfirman dalam hal ini yaitu: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang.” (QS. Al-Isra [17]: 24).

Masih banyak praktek dan usaha untuk mewujudkan konsep birrul walidaini yang tidak semua disebutkan disini. Ulama terdahulu, mereka sangat hati-hati dan berusaha agar tidak sampai tersakiti perasaan kedua orang tuanya walaupun dengan suara yang keras sekalipun. Diantara cuplikan kisah teladan tersebut dinukilkan oleh Syekh Abdurrahman bin Ali dalam kitabnya “Shifatush Shafwah” disebutkan bahwa:

“Pada masa kekhalifahan Utsman bin ‘Affan, harga sebatang kurma mencapai seribu dirham. Maka Usamah (bin Zaid) mengambil dan menebang sebatang pokok kurma dan mencabut umbutnya (yakni bagian di ujung pokok kurma berwarna putih, berlemak, berbentuk seperti punuk onta biasa dimakan bersama madu, pent.), lalu diberikan kepada ibunya untuk dimakan. Orang-orang bertanya, “Apa yang menyebabkan engkau melakukan hal itu, padahal engkau tahu bahwa pokok kurma ini harganya mencapai seribu dirham?” Beliau menjawab, “Ibuku menghendakinnya. Setiap ibuku menginginkan sesuatu yang mampu kudapatkan, aku pasti memberikannya.”(Syekh Abdurrahman bin Ali Al-Bagdadi, Shifatush Shafwah: 1: 522].

Pada kesempatan lainnya dalam kitab Shifatush Shafwah disebutkan:”Apabila Muhammad (bin Sirin) menemui ibunya, dia tidak pernah berbicara kepadanya dengan suara keras, demi menghormati ibunya.” (Shifatush Shafwah: 3: 245). Perhatikan dan lihatlah bagaimana akhlak ulama terdahulu kepada kedua orang tua, dia tidak bersuara keras jika di depan orang tuanya.

Sebagaiman Allah perintahkan kepada kita agar berkata-kata yang baik kepada orang tua. Allah Ta’ala berfirman “Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya telah sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada kedua orang tuamu perkataan ‘ah’, dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah keduanya perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’: 23).

Kita memohon selalu dalam setiap kesempatan agar Allah senantiasa menjaga kita semua dan memudahkan kita, agar selalu berusaha berbakti kepada orang tua. Mari jangan sia-siakan birrul walidain dan amalan kebaikan lainnya, terlebih kedua orang tua kita masih diberi sehat umur panjang oleh Allah.                                                                                                                                                                       

Wallahul Muwafiq Ila’aawamith Thariq,

Wallahu ‘Allam Bishawab


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 22 September 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

_______

Penulis: Helmi Abu Bakar El-Langkawi

Editor: Athallah