Dahsyatnya Pahala Menghidupkan Sunnah Rasul Malam Jumat untuk Jomblo dan Duda, Benarkah?

 
Dahsyatnya Pahala Menghidupkan Sunnah Rasul Malam Jumat untuk Jomblo dan Duda, Benarkah?

LADUNI. ID, HIKMAH- Kita mengetahui bahwa malam Jumat merupakan malam yang berkah dan afdhal dibandingkan dengan malam lainnya dalam tujuh dari dalam satu jumatan. 

Mengapa tidak, Jumat di ilustrasikan sebagai sayyidul ayyam (penghulu segala hari). Namun ada istilah yang sering kita dengar malam Jumat itu identik dengan malam sunnah rasul (sura) untuk mereka yang telah berkeluarga.

Istilah sunnah rasul mayoritas masyarakat mengartikulasinya dengan makna melakukan hubungan intim antara suami-istri yang dilaksanakan pada malam.

 Seolah-olah menjustifikasikan istilah sunnah rasul pada malam Jumat hanya itu intepretasinya. Padahal melihat dari katanya sunnah dan rasul sungguh bukan itu saja penjabarannya. 

Kata sunnah rasul dalam Islam penjelasannya mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara Baginda Rasulullah Saw menjalani hidupnya atau garis-garis perjuangan dan tradisi yang dilaksanakan oleh Rasulullah.

Melihat kepada pengertiannya sunnah rasul itu bermacam pekerjaan dan perbuatan yang bernilai ibadah yang sangat ditekankan untuk dikerjakan pada malam atau hari Jumat dan sungguh banyak sunnah rasul itu.

Sebenarnya mereka para yang belum berkeluarga alias jomblo atau mereka yang banyak menanggung hambatan atau godaan termasuk duda dan janda juga bisa menjadikan malam jumat malam istimewa dengan memperbanyak zikir, tawajuh, qiamul lail, shalat sunat dan membaca Al-Quran serta berbagai ibadah lainnya.

Ini tentunya mereka para jomblo cs punya banyak waktu luang dibandingkan mereka yang sudah berkeluarga sibuk dengan berbagai aktivitas dan kegiatan lainnya sehingga tidak fokus dalam ibadah. Walaupun para jomblo banyak godaan, bukankah dengan tingginya hambatan dan godaan semakin banyak dan tinggi pula pahalanya. Benarkah?

Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam kaedah yang dibawakan oleh As-Suyuthi dalam kitab Al-Asybah wa An-Nazhair halaman 320, disana disebutkan:

مَا كَانَ أَكْثَرُ فِعْلاً كَانَ أَكْثَرُ فَضْلاً

“Amalan yang lebih banyak pengorbanan, lebih banyak keutamaan.”

Pernyataan itu juga disokong oleh perkataan Imam Az-Zarkasi, ia berkata dalam Al-Mantsur,

العَمَلُ كُلَّمَا كَثُرَ وَشَقَّ كَانَ أَفْضَلُ مِمَّا لَيْسَ كَذَلِكَ

“Amalan yang semakin banyak dan sulit, lebih afdhal daripada amalan yang tidak seperti itu.”

Paparan diatas juga berdasarkan  dari hadits ‘Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَلَكِنَّهَا عَلَى قَدْرِ نَصَبِكِ

“Akan tetapi, pahalanya tergantung pada usaha yang dikorbankan.” (HR. Muslim, no. 1211). 

Beranjak dari itu mari yuk kita perbanyak amal ibadah dan sunnah rasul di malam Jumat yang berkah baik para Jombo dan lainnya.

** Helmi Abu Bakar El-Langkawi dan Iswadi Arsyad Penikmat Kopi Aceh.