Pahala Jalan Kaki Menuju Masjid

 
Pahala Jalan Kaki Menuju Masjid
Sumber Gambar: laduni.id

LADUNI.ID, Jakarta – Dalam Islam, berjalan kaki menuju masjid dihargai sebagai bentuk ibadah dan kesungguhan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Oleh karena itu, jika memungkinkan, disarankan untuk berjalan kaki menuju masjid untuk mendapatkan berbagai keutamaan dan pahala yang besar. Setiap langkah kaki kita Ke Masjid akan dihitung sebagai Sedekah.

Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَكُلُّ خَطْوَةٍ تَمْشِيهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ “

"Setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah.” (HR. Muslim no. 2382)

Setiap Langkah Kaki Ke Tempat Shalat Dicatat Sebagai Kebaikan. Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا إِلَى الصَّلاَةِ يُكْتَبُ لَهُ بِهَا حَسَنَةٌ وَيُمْحَى عَنْهُ بِهَا سَيِّئَةٌ “

"Setiap langkah menuju tempat shalat akan dicatat sebagai kebaikan dan akan menghapus kejelekan.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shohih)

Dalam ayat 10 dan 11 Surah Yasin menjelaskan kesia-siaan memberikan peringatan kepada orang yang jelas-jelas tidak beriman (Peringatan Untuk Orang Kafir Itu Sia-sia - Tafsir Surah Yasin Ayat 10-11), maka, ada ayat ke-12 selanjutnya, Allah mempertegas bahwa apapun amal yang dilakukan oleh manusia akan dicatat oleh Allah SWT baik maupun buruk.

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ

Artinya: "Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)". (QS. Yasin 36:12)

Tafsir makna "menghidupkan orang-orang mati" adalah besok di hari kiamat atau di kuburan. (Mereka dihidupkan) untuk menjawab malaikat mungkar dan nakir, atau (maksud lainnya, Allah Maha Kuasa untuk) menghidupkan hati-hati yang mati, sebab engkau (Muhammad) telah memberikan peringatan.

Tafsir arti kalimat "Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan" adalah bahwa Kami (Allah) telah memerintahkan malaikat kiraman katibin untuk mencatat amal perbuatan (baik buruknya) orang-orang kafir.

Sebagian ahli menafsirkan makna آثَارَهُمْ (bekas-bekas yang mereka tinggalkan) sebagai "bekas langkah-langkah ke masjid", sebagaimana diungkapkan Ibnu Abbas tentang sabab nuzulnya ayat di atas, yang ia jelaskan sebagai berikut:

Sekelompok sahabat Ansor pernah mengadu kepada Nabi Muhammad SAW karena rumah mereka jauh dari masjid. Agar dekat dengan masjid, mereka ingin membangun rumah di sekitar masjid saja. Turunlah ayat وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ.

Dari kisah di atas dapat dipahami bahwa siapa saja yang berjalan jauh menuju masjid, pahalanya lebih agung daripada mereka yang jarak menuju masjidnya lebih dekat. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW .

ألا اخبركم بما يمحو الله الخطايا وترفع به الدرجات إسباغ الوضوء على المكاره وكثرة الخطوات إلى المسجد وإنظارالصلاة بعد الصلاة

Artinya: "Bukankah telah aku kabarkan kepada kalian tentang perbuatan yang Allah akan mengampuni banyak kesalahan (karenanya), dan Allah mengangkat banyak derajat; yakni menyempurnakan wudlu di saat tidak ingin (misalnya karena dingin), memperbanyak langkah ke masjid dan menunggu antara dua shalat".

أعظم الناس أجرا فى الصلاة أبعدهم يمشي إلى المساجد والذي ينتظر الصاة بعد الصلاة حتى يصلها مع الإمام أعظم أجراً من الذى يصلي ثم ينام ثم يصلى

Artinya: "Pahala paling agung bagi manusia dalam shalat adalah mereka yang paling jauh berjalan menuju masjid-masjid. Mereka yang menunggu shalat setelah usai shalat (antara dua waktu shalat) sehingga dia bisa melaksanakan shalat bersama imam, pahalanya lebih agung daripada mereka yang shalat, tidur, lalu shalat lagi".  

Tafsir lain tentang kata آثَارَهُمْ, adalah "warisan tradisi baik (sunnah hasanah) yang shalih dan tetap diamalkan setelah wafatnya (pencipta sunnah hasanah) tersebut", sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda:

من سن سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل بها من بعده من غير أن ينقص من أجورهم شيئ ومن سن سنة سيئة كان عليه وزرها ووزر من من عمل بها من غير أن ينقص من أوزارهم شيئ

Artinya: "Siapa saja yang membuat tradisi baik maka dia akan mendapatkan pahalanya serta (pahala) dari orang-orang yang mengamalkannya tanpa dikurangi sama sekali. Dan barangsiapa yang menciptakan tradisi buruk, maka dia akan mendapatkan dosanya beserta dosa-dosa orang yang mengikuti (tradisi buruk itu) tanpa berkurang sama sekali dosanya".

Kalimat yang bermakna "Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)". Artinya, tidak ada yang rahasia di hadapan Allah SWT. Semuanya terjaga, terhitung dan tertera penjelasannya dalam Lauhil Mahfudz.

Berjalan ke Masjid akan Mendapat Dua Keutamaan.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً “

Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu dia berjalan menuju salah satu dari rumah Allah (yaitu masjid) untuk menunaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan dosa dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim no. 1553)

Orang yang melakukan semacam ini akan mendapatkan dua kebaikan:
[1] ditinggikan derajatnya,
[2] akan dihapuskan dosa-dosa.

Demikianlah tafsir Surat Yasin ayat ke-12 yang menjelaskan pahala orang yang berjalan menuju masjid dan balasan bagi orang-orang menciptakan tradisi, baik maupun buruk, diterjemahkan penulis dari Kitab Syarah Tafsir Yasin karya Syaikh Hamami Zadah.

-----------------------------------

Tulisan ini terbit pertama kali pada tanggal 20 Desember 2018 dengan sumber Kitab Syarah Tafsir Yasin. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan
Editor : Sandipo, Athallah