Kanada Siap Hentikan Kesepakatan Penjualan Senjata dengan Arab Saudi 

 
Kanada Siap Hentikan Kesepakatan Penjualan Senjata dengan Arab Saudi 

LADUNI.ID,Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau mengatakan siap menghentikan kesepakatan penjualan senjata senilai US$ 13 miliar dengan Arab Saudi jika terbukti senjata-senjata tersebut disalahgunakan.

"Kita sangat menuntut dan berharap bahwa ekspor Kanada digunakan dengan cara yang sepenuhnya menghormati hak asasi manusia. Kita telah membekukan izin ekspor sebelumnya ketika kita prihatin akan kemungkinan penyalahgunaan dan kita tak akan ragu untuk melakukannya lagi," imbuhnya." kata Trudeau seperti dilansir di Press TV, Selasa (23/10/2018).

Sebagaimana dilansir dari laman detiknews, Kanada telah mengekspor senjata ke Arab Saudi berdasarkan kontrak tahun 2014 yang bernilai hingga US$ 13 miliar. Kontrak yang dimenangkan oleh produsen senjata AS General Dynamics Corp unit Kanada, memungkinkan Kanada untuk memasok Saudi dengan kendaraan-kendaraan lapis baja ringan.

Pernyataan Trudeau ini disampaikan di tengah meningkatnya tekanan untuk menghukum Saudi atas pembunuhan jurnalis kawakan, Jamal Khashoggi di gedung Konsulat Saudi di Istanbul. Atas insiden tersebut, PM Kanada mengutuk secara keras pembunuhan jurnalis pengkritik pemerintah Saudi itu itu. 

Sementara itu Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland tengah berbicara dengan para sekutu untuk membahas langkah-langkah selanjutnya. Freeland menekankan bahwa penjelasan Saudi tentang kematian Khashoggi di konsulatnya di Istanbul tidak kredibel dan tidak konsisten.

"Ada pertanyaan-pertanyaan yang sangat penting tentang seluruh hubungan dengan Arab Saudi yang perlu ditanyakan," ujarnya kepada para wartawan.

Sekadar diketahui Khashoggi (60), jurnalis senior dan kolumnis The Washington Post, menghilang sejak masuk ke Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Setelah selama dua pekan terus membantah, otoritas Saudi pada Sabtu (20/10) lalu akhirnya mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam perkelahian di gedung konsulat.

Namun dalam penjelasan terpisah pada Minggu (21/10) waktu setempat, Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir, menyatakan otoritas Saudi tidak tahu di mana jenazah Khashoggi saat ini.