Dahsyatnya Wirid Habib Umar Bin Hafidh Mengatasi Anak Malas

 
Dahsyatnya Wirid Habib Umar Bin Hafidh Mengatasi Anak Malas
Sumber Gambar: Dokumentasi Istimewa, Iluatrasi: Laduni.id

 Laduni.ID, Jakarta - Anak merupakan permata dan hiasan dalam kehidupan. Terkadang itu akan membawa kita baik surga ataupun neraka. Sosok anak itu sebagai tabungan akhirat kita. Namun tidak semudah yang kita bayangkan dalam menerpa dan mendidik anak-anak menjadi kebahagiaan kita dunia-akhirat.

Salah satunya sifat malas menjadi batu terjal kita dalam menggapai harapan dan impian tersebut. Malas merupakan penyakit rohaniah berbeda dengan sakit demam, dan sejenisnya, langsung kita bawa ke dokter untuk dimintakan obat dan ramuannya. Lantas bagaimana kita mengatasi malas pada sebuah hati kita? 

Menanggapi hal ini salah seorang ulama dunia, Habib Umar bin Salim bin Hafidz asalTarim, Yaman memberikan kita penawar "merajah" atau bahasa lain dikenal dengan ruqyah anak yang malas. 

Ambil air hujan segelas, bila tidak ada cukup air sumur, kemudian bacakan surat al-Alaq ayat 1 sampai 5, sebanyak 11 kali, sebagai berikut:


ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ
ﺍﻗْﺮَﺃْ ﺑِﺎﺳْﻢِ ﺭَﺑِّﻚَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻖَ ‏( 1 ‏) ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥَ ﻣِﻦْ ﻋَﻠَﻖٍ ‏( 2 ‏) ﺍﻗْﺮَﺃْ ﻭَﺭَﺑُّﻚَ ﺍﻟْﺄَﻛْﺮَﻡُ ‏( 3 ‏) ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻋَﻠَّﻢَ ﺑِﺎﻟْﻘَﻠَﻢِ ‏( 4 ‏) ﻋَﻠَّﻢَ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥَ ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﻌْﻠَﻢْ ‏( 5 ‏)

Kemudian lalu tiupkan ke gelas tersebut 3 kali dan minumkan ke bocah atau anak kita malas tadi. Insya Allah, dengan izin Allah Ta'ala sang anak atau bocah tersebut tidak nakal dan semangat belajar kembali.

Apabila tidak berhasil dilakukan sekali laksanakan sampai beberapa kali dengan terus berharap dan berdoa semoga maksud dan tujuan kita tercapai. Semoga kita tetap mendambakan anak kita menjadi anak yang rajin dan berakhlakul karimah serta patuh dan taat kepada orang tua serta agama. 

Sahib (pemilik) wiridpun memberikan doa ini kepada kita semua dan kepada yang mau mengamalkan, silakan untuk mengucapkan ucapkan "Qabitu". Semoga itu menjadi mamfaat dan ibadah untuk kita semuanya. Amin. 


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 10 November 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

_____

Penulis: Helmi Abu Bakar El-Langkawi 

Editor: Athallah