Ketika Rasullah Menangis Saat Kekasihnya Tak Melihat Dirinya

 
Ketika Rasullah Menangis Saat Kekasihnya Tak Melihat Dirinya

LADUNI.ID, Semarang - Suatu hari Rasululaah menangis, maka para sahabat bertanya, "Apa yang membuat anda menangis wahai Rasulullah?" Rasul menjawab "Aku menangis karena kelak kekasih-kekasihku sepeninggalku tidak sempat melihat aku,".

Ini adalah cerita yang diungkapkan Ketua Takmir Masjid Agung Kauman, Semarang Jawa Tengah, KH Hanief Isma'il. Dari kutipan hadits ini, yang dimaksud kekasih, yaitu manusia sekarang ini. Dia berharap jangan sampai menjadi umat yang dilupakan Rasulullah SAW.

Hal ini dikatakannya pada saat Masjid Agung Kauman Semarang menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Selasa (20/11) sore. "Andaikan belum bisa berjumpa di dunia, berharap dengan bacaab shalawat ini, kelak berjumpa di akhirat," imbuh Hanief Isma'il.

Seperti dilansir dari NU Online, Habib Ali Zaenal Abidin Al-Kaff dari Bandung dalam taushiyahnya menyampaikan, umat Islam harus bersyukur dengan masih adanya keberadaan para ulama sehingga bisa ada yang menunjukan jalan benar.

"Al-Qur'an turun untuk seluruh umat, semestinya bacaan maulid menjadi program pemerintah untuk membudayakan kebersamaan dengan shalawat," terangnya.

Selain itu, Habib menceritakan kebersamaan tersebut terkisah ketika Rasulullah hijrah ke Makkah. Banyak sahabat yang menawarkan rumah penginapan untuk Rasulullah. Menghadapi hal itu, maka Rasul meminta dibuatkan tenda kecil saja.

Pada kesempatan yang sama, menurut Wali Kota Semarang H Hendrar Prihadi, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sangat penting bagi umat islam. Ini bisa dijadikan sebagai memoentum untuk pemersatu. Jangan terpecah-belah dan mudah terprovokasi karena isu yang belum diketahui kebenarannya.

"Maulid Nabi menjadi mementum kembali menyadarkan manusia bahwa pada sosok manusia yang diutus Allah SWT, yakni Nabi Muhammad SAW bukan hanya untuk umat Islam saja, namun juga rahmat semesta alam. Karenanya, jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum tentu benar," pungkasnya.