Kembangkan Pendidikan Vokasi, Begini Upaya Akademi Komunitas Berbasis Pesantren

 
Kembangkan Pendidikan Vokasi, Begini Upaya Akademi Komunitas Berbasis Pesantren

LADUNI.ID, Semarang - Tidak hanya mendalami agama, Akademi Komunitas Berbasis Pesantren ternyata juga mengembangkan pendidikan berbasis keterampilan hingga lulusannya diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat.

Menurut Ketua Tim Percepatan dan Pendampingan Pembentukan Akademi Komunitas Berbasis Pesantren kerjasama LPTNU-Penabulu, Agus Jui Purmawan, Undang-Undang No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, mengatur bahwa Akademi Komunitas (AK) adalah bentuk perguruan tinggi, selain dari bentuk perguruan tinggi yang sudah ada yaitu universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik dan akademi.

Menurutnya, Akademi Komunitas merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan jenis pendidikan vokasi program Diploma. “Jenis pendidikan vokasi program Diploma. Satu (D-I) dan/atau Diploma Dua (D-II) dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus,” terangnya di Semarang, pada Sabtu (8/12) kemarin.

Selain itu, Agus juga menuturkan bahwa peran pendidikan yang berorientasi keterampilan atau vokasi lebih strategis dalam mendorong terjadinya optimalisasi pendayagunaan potensi sumber daya yang berbeda-beda di setiap daerah.

“Melalui pendidikan tinggi vokasi, diharapkan akan dihasilkan masyarakat (intelektual, ilmuwan, profesional, dan inovator) yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani membela kepentingan bangsa,” terangnya.

Dia kemudian melanjutkan bahwa pesantren dengan semua potensinya yang sudah teruji selama ratusan tahun jika dikerjasamakan dengan pendidikan tinggi dan industri maka bakal mampu menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat.

“Pesantren itu jika dikerjasamakan dengan perguruan tinggi dan industri yang memiliki potensi pengembangan teknologi, pengetahuan dan inovasi, maka dapat menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat dan mendorong ketahanan nasional melalui sektor industri berbasis keunggulan lokal,” terang Agus.

Sebelumnya, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia bekerja sama dengan Konsorsium Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) dan Yayasan Penabulu mengadakan Sosialisasi, Peluncuran Gerakan Akademi Komunitas Berbasis Pesantren, Dan pameran industri selama dua hari di Semarang.

Adapun tujuan dari kegiatan ini di antaranya mensosialisasikan bentuk dan persyaratan pendirian Pendidikan Tinggi Akademi Komunitas yang dikelola oleh Kelompok Masyarakat (swasta).

Bukan hanya kegiatan Sosialisasi, peluncuran Gerakan Akademi Komunitas Berbasis Pesantren, Dan pameran industri mengundang Pemerintah Propinsi, Pelaku Industri, Perguruan Tinggi, serta 99 Pesantren dari seluruh Kabupaten/kota se-Jateng serta melakukan penandatanganan kesepahaman bersama antara LPTNU dengan 7 Perwakilan Industri dan 7 Perwakilan Perguruan Tinggi untuk mendukung Gerakan Akademi Komunitas Berbasis Pesantren.