Ulama Selalu Hadir Sepanjang Sejarah Perjuangan Bangsa

 
Ulama Selalu Hadir Sepanjang Sejarah Perjuangan Bangsa

LADUNI.ID, Pekalongan - Sepanjang sejarah perjuangan bangsa, para ulama tidak pernah absen dalam setiap pemberontakan melawan penjajah Belanda di Bumi Nusantara ini. Sebagai manivestasi kongkrit ajaran Islam yang menekankan pada perjuangan memberantas kemungkaran dan kedzliman dalam bentuk apapun.

Pernyataan itu disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam  sambutan yang dibacakan Danrem 071 Wijayakusuma Kolonel Kav Dani Wardhana pada acara Silaturahim Ulama-Umara bersama TNI dan Polri di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (15/12) kemarin.

"Hal yang sama juga dilakukan ulama pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Para ulama dan santr membentuk Laskar Hizbullah di bawah Komando KH Hasyim Asy'ari," tuturnya.

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa ada dua hal peristiwa penting yang tidak boleh dilupakan dalam proses pendirian bangsa ini, yakni para ulama bersama bangsa lainnya dalam diskusi BPUPKI dalam agama dan negara sampai terbentuknya ideologi negara, yaitu Pancasila sebagai dasar negara.

"Ideologi negara ini sebagai sumbangsih ulama yang wajib kita jaga," terang Panglima TNI itu.

Bukan hanya itu, dia juga mengungkapkan bahwa, hal lainnya ialah siapa yang memimpin bangsa Indonesia untuk pertama kalinya setelah Indonsia  merdeka dan akhirnya disepakati Sukarno dan Hatta yang memliki latar belakang yang berbeda.

"Karena itu, para ulama meyakini, tampilnya kedua tokoh itu akan menjadikan negara ini kuat dengan adanya pemimpin yang saling melengkapi satu sama lain," pungkasnya, seperti dilansir dari laman NU Online, Selasa (18/12).

Sementara itu, Koordinator kegiatan Silaturahim, Mashudi, Senin (17/12) mengatakan, pertemuan ulama-umara bersama TNI dan Polri dihadiri oleh 2000 lebih tamu undangan dan nara sumber seperti Habib Luthfi bin Yahya, Menhan, Panglima TNI dan Kapolri merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Maulidurrasul di Kanzus Sholawat Pekalongan, Jawa Tengah.

Setidaknya, dari pertemuan silaturahim itu menghasilkan Rekomendasi Kajen yang berisi :

  1. Mengajak kepada semua komponen anak bangsa untuk bersama-sama meneguhkan dan memperkokoh Pancasila, memperkokoh 4 konsesnsus dasar yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
  2. Menyerukan kepada seluruh komponen anak bangsa untuk merawat kebhinekaan demi keutuhan NKRI.
  3. Mengajak kepada seluruh komponen anak bangsa untuk senantiasa mengingat kembali sejarah perjuanga para ulama TNI dan Polri dalam meraih kemerdekaan serta meneruskan dan mengisi kemerdekaan demi kemajuan bangsa Indonesia dalam kancah negara-negara di dunia.