UNS Gelar Khitanan Massal untuk 288 Anak Kurang Mampu 

 
UNS Gelar Khitanan Massal untuk 288 Anak Kurang Mampu 

LADUNI.ID,Solo - Dharma Wanita Persatuan UNS menggelar khitanan massal di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) Pabelan Sukoharjo, Kamis (20/12/2018). Kegiatan tahunan yang diikuti sebanyak 288 anak itu merupakan wujud pengabdian untuk masyarakat Surakarta. 

Menurut Ketua Dharma Wanita Persatuan UNS, Handayani Ravik, jumlah peserta khitanan massal dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun ini, awalnya kuota yang disediakan hanya sejumlah 275 anak. Namun melihat antusias masyarakat yang sangat tinggi, maka pihak panitia akhirnya menambahkan 13 peserta. Total peserta menjadi 288 anak.

“Penyelenggaraan khitanan massal oleh Dharma Wanita Persatuan UNS ini bekerjasama dengan PKU Muhammadiyah Surakarta. Di RS UNS fasilitas sudah lengkap, tahun depan UNS akan menyelenggarakan sendiri khitanan massal di RS UNS,” jelas Handayani Ravik sebagaimana dilansir dari laman resmi UNS

Menurut Handayani penyelenggaraan khitanan massal UNS ini sudah lima kali sejak pertama kali diadakan pada 2012. Hingga kini, peserta khitanan massal Dharma Wanita Persatuan UNS tercatat sudah mencapai sekitar 1027 anak.

Menurut Handayani, Para peserta khitanan massal Dharma Wanita Persatuan UNS ini tidak cuma berasal dari Surakarta saja tetapi ada yang berasal dari Klaten, Sragen dan Boyolali. Masing-masing peserta mendapatkan  berbagai fasilitas mulai dari baju muslim, sarung, peci, uang saku, snack, makan siang dan surat kontrol di RS UNS.

Salah satu dari orang tua peserta khitanan massal, Notosusilo asal Sanggrahan Grogol, Sukoharjo, menyambut baik kegiatan khitanan massal ini.  

“Sangat bagus dan membantu masyarakat, persyaratan mendaftar juga mudah cuma bawa fotocopy kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP). Selain pelayanan di RS UNS yang baik dan ramah peserta juga mendapatkan bingkisan dan uang saku,” ungkapnya.

Lebih lanjut Handayani Ravik berharap kegiatan ini akan tetap berlanjut pada masa kepengurusan berikutnya. Karena menurutnya, agenda ini sangat dibutuhkan masyarakat, baik dari menengah ke bawah maupun menengah ke atas.

Sementara itu Rektor UNS Prof Ravik Karsidi mengatakan khitanan dalam Islam merupakan bagian dari syariat yang wajib. Karena itu menurutnya UNS menyediakan fasilitas bagi masyarakat yang kurang mampu dari biaya mengkhitankan putranya. 

“Ini kan bagian dari syariat. Jadi UNS menyediakan fasilitas bagi masyarakat yang kurang mampu untuk memenuhi itu. Walaupun ada anak dari kelas menengah ke atas yang mendaftar, tapi tetap diprioritaskan yang kurang mampu. Mudah-mudahan bisa diteruskan oleh kepengurusannya tahun depan karena khitanan massal ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan manfaatnya baik sekali”, tandas Ravik.