Tri Tertarik Ambil Frekuensi 2.3 GHz Bekas Jasnita

 
Tri Tertarik Ambil Frekuensi 2.3 GHz Bekas Jasnita

Laduni.id, Jakarta – Operator telekomunikasi Tri Indonesia menyatakan ketertarikannya untuk mengisi blok spektrum kosong yang telah dikembalikan Jasnita ke pemerintah beberapa waktu lalu, spektrum kosong itu berada di frekuensi 2.300 MHz.

Chief Commercial Officer Tri Indonesia, Dolly Susanto, mengutarakan keinginan tersebut disebuah kawasan Jakarta Selatan. Pihak Tri, akan menunggu hingga proses lelang dibuka oleh pemerintah.

“Spektrum belum dilelang sekarang. Kalau sudah dibuka, pasti kami tertarik. Tapi kami tunggu tindakan pemerintah terlebih dahulu,“ kata Dolly.

Pada April 2018, Tri baru saja memenangi tambahan spektrum 5 MHz di frekuensi 2.100 MHz sebanyak tiga blok, satu blok untuk jaringan 4G, sedangkan sisanya untuk jaringan 3G.

Selain itu, Tri juga memiliki alokasi spektrum di frekuensi 1.800 MHz sebesar 10 MHz atau dua blok. Blok ini diperuntukan untuk menyediakan layanan 4G.

Pada frekuensi 2.300 MHz sudah ada beberapa operator yang mengisi, di antaranya adalah Telkomsel, Smartfren, Bolt, dan Jasnita. Jasnita sendiri memiliki alokasi spektrum 5 MHz yang hanya bisa beroperasi untuk zona 12 di wilayah Sulawesi bagian Utara.

Sebelumnya, Jasnita menjadi salah satu operator yang terlilit utang Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi pada pemerintah. Jasnita yang menunggak BHP frekuensi sebesar Rp 2,197 miliar itu memilih untuk mengembalikan frekuensi kepada pemerintah.

Selain Jasnita, ada juga PT First Media Tbk (KBLV) dan PT Internux (Bolt). Namun kedua operator ini mengajukan proposal pembayaran tunggakan sehingga belum diputuskan nasibnya oleh pemerintah.

Belum lama ini, operator seluler lain, yakni Smartfren juga mengungkapkan ketertarikannya untuk menggunakan blok eks Jasnita ini. Blok kosong ini nantinya akan dapat diakuisisi oleh operator mana pun dengan melewati proses lelang.