Kala Pemimpin dan Jokowi Diserang dan Difitnah
LADUNI. ID, Ketika Jokowi diserang isu ini-itu, bagi saya biasa. Sebab, itu resiko politik. Nggak usah cengeng. Tapi ketika Bu Sujiatmi, ibunda Jokowi dituduh bukan ibu kandung, lalu diisukan sebagai perempuan bayaran yang diminta mengaku sebagai ibunda Jokowi, usianya hanya terpaut 10 tahun, dan seterusnya, rasanya keterlaluan.
Seingat saya, tuduhan keji ini dilancarkan oleh, Jonru dan Mustafa Nahrawardaya. Terlepas dari sikap oposannya, ketiganya keterlaluan. Apalagi ada yang menantang agar tes DNA segala untuk membuktikan jika Jokowi anak Bu Sujiatmi. Bagi saya, isu ini sensitif. Hal ini misalnya, sama saja saya menuduh Si A anak hasil zina. Tuduhan ini saya kampanyekan kemana-mana. Saya share secara massif. Manakala pihak yang saya tuduh memberikan klarifikasi, dengan pongah saya memintanya tes DNA. Fitnah yang dilancarkan dengan congkak.
Bagi saya, perkara mengotak atik martabat seorang ibu ini sangat sensitif. Lebih gawat daripada harga diri orang yang dilahirkannya. Saya bukan pendukung Pak SBY, tapi rasanya ikut sakit manakala Alfian Tanjung memfitnah Bu Habibah Soekotjo, ibunda Pak SBY, sebagai eks Gerwani. Jelas ini tuduhan nggak berdasar. Ngawur bin Koplak. Tidak usah tabayyun ke Bu Habibah dan keluarga Pak SBY. Sebab, logikanya, mungkinkah seorang Jenderal Sarwo Edhie Wibowo "kebobolan" dengan meloloskan anak Gerwani sebagai peraih Adhimakayasa, bahkan dengan menjadikannya menantu? Sintingnya, "ustadz" ini mengecer fitnahannya di dalam masjid, saat berceramah.
Ayolah gaes, berapa orang yang termakan fitnah seperti ini. Hanya orang goblok yang mempercayai statemen orang tolol yang membangun fitnah berdasarkan asumsi recehan. Nggak suka Pak SBY dan Pak Jokowi ya nggak masalah. Itu urusanmu. Tapi, apa ya patut merendahkan martabat ibundanya. Bagi saya, Bu Habibah Soekotjo dan Bu Sujiatmi adalah perempuan hebat. Sama hebatnya dengan Bu Ida Nyoman Ayu Rai, Bu Sukirah, Bu Tuti Marini Puspowardojo, Bu Nyai Sholihah Wahid Hasyim, dan Bu Fatmawati. Dari rahimnya lahir pemimpin bangsa Indonesia.
Tentu, saya juga yakin, ibu para pemfitnah ini juga bakal malu mengetahui buah hatinya menjadi pengecer fitnah, bukan?
*Selamat hari embok, gaes*
Penulis, Rijal Mumazziq Z, Ketua LTN NU Surabaya
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...