Diet ala Millenial, Mungkinkah?

 
Diet ala Millenial, Mungkinkah?

LADUNI. ID, KELUARGA- Seseorang yang badannya gemuk tentunya sebagian dari kita merasa minder dan malu, salah satu solusinya dengan cara menurunkan berat badan yang dikenal dengan diet.  Berikut penulis himpun metode tersebut seperti yang dikutip dari kompas.com, diantaranya :

Pertama, Nordic Diet

Nordic diet dibuat oleh para ilmuwan nutrisi di University of Copenhagen di Denmark. Diet ini berperingkat tinggi untuk keamanan dan nutrisi.

Ada pun diet ini didasarkan pada serangkaian 10 konsep utama, yang meliputi makan lebih banyak hasil bumi, makanan laut, dan biji-bijian; makan daging berkualitas tinggi tetapi jumlahnya lebih sedikit secara keseluruhan; menggunakan produk organik bila memungkinkan; makan lebih banyak makanan buatan rumah; dan mengurangi limbah makanan.

Makanan yang ideal pada diet memiliki rasio 2 : 1 gram karbohidrat terhadap gram protein.

Kedua, TLC Diet

TLC Diet adalah singkatan dari perubahan gaya hidup terapeutik. Diet yang dibuat oleh para ahli di Institut Kesehatan Nasional AS ini berfokus untuk menurunkan kolesterol.

Orang-orang melakukan diet ini mengonsumsi lebih sedikit lemak jenuh, membatasi makanan seperti mentega, dan keju, dan daging merah, namun makan lebih banyak buah-buahan, sayuran, ayam tanpa kulit, ikan, biji-bijian, dan susu rendah lemak.

Ketiga, Volumetrics

Volumetrics adalah diet yang dikembangkan oleh profesor nutrisi Penn State University, Barbara Rolls. Diet ini membagi makanan menjadi empat kategori berdasarkan kepadatan kalori.

Kategori satu termasuk buah-buahan dan sayuran tanpa tepung, sup, dan susu tanpa lemak. Kategori dua yakni buah dan sayuran bertepung, sereal, daging rendah lemak, dan kacang-kacangan.

Kategori tiga termasuk daging lainnya, keju, roti, saus salad, es krim, dan kue. Terakhir, kategori empat yakni kerupuk, keripik, permen cokelat, kue, kacang, mentega, dan minyak.

Tidak ada makanan yang benar-benar terlarang, tetapi pelaku diet diminta makan makanan dalam kategori satu dan dua, membatasi ukuran porsi makanan dalam kategori tiga, dan meminimalkan pilihan dari kategori empat.

Diet ini mendapatkan skor tinggi untuk keamanan dan nutrisi, dan merupakan salah satu diet terbaik untuk diabetes, menurut panel ahli.

Keempat, Diet Mayo Clinic

Pada tahun 2018, diet Mayo Clinic berada di peringkat kedelapan. Tahun ini, diet ini melonjak ke urutan keenam.

Diet ini memiliki dua fase: "Lose It!" dan "Live It!"

Fase pertama lebih membatasi dan berfokus pada mengubah kebiasaan makan. Ini melarang makan sambil menonton TV dan mengudap apa pun selain buah-buahan atau sayuran.

Fase kedua, "Live It!" adalah tentang mengadopsi kebiasaan makan yang sehat seumur hidup. The Mayo Clinic Diet menyarankan konsumsi buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan lemak sehat.

Bahkan, diet ini dilengkapi dengan piramida makanannya sendiri yang menempatkan buah-buahan dan sayuran di bagian bawah.

Seperti banyak diet lainnya dalam daftar ini, para ahli laporan US News & World memberi peringkat tinggi dalam hal keamanan dan nutrisi.

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi, pecinta olahraga dan kesehatan. Sumber: kompas.com