Mengisi Waktu dalam Nuansa Ibadah

 
Mengisi Waktu dalam Nuansa Ibadah

LADUNI. ID,  HIKMAH- Tanpa terasa waktu terus berotasi.  Demikian pula hari ini, yang dalam hitungan 24 jam akan berpisah dengan kita. Apakah perpisahan itu akan menimbulkan kesan baik dan menyenangkan. 

Oleh karena selama bersama, kita mengisinya dengan halhal baik dan bajik, penuh keimanan, dan amal saleh. Atau meninggalkan kesan buruk yang mengecewakan. Sebab selama bersama, kita mengisinya dengan hal-hal buruk, yang bertentangan dengan norma-norma keimanan dan amal saleh.

Dalam menempuh hari ini, jangan merasa jumawa. Mengira akan sempat tiba pada hari esok dan hari-hari seterusnya sehingga tidak memikirkan apa pun, kecuali khayalan, ambisi dan prediksi-prediksi berdasarkan hawa nafsu.

Seolah mampu menentukan segala sesuatu. Akan begini, akan begitu. Harus ini harus itu. Tanpa berpikir sedikit pun akan ketentuanketentuan di luar pengetahuan dirinya.

Padahal, siapa tahu, malaikat maut sudah siaga di setiap tarikan napas kita. Menunggu perintah dari Maha Penguasa Umur Manusia, Allah SWT. Karena Dialah yang menghidupkan dan mematikan (QS al- Mu'min: 67).

Perputaran waktu, dari detik ke menit, dari menit ke jam dan seterusnya, seharusnya menjadi pelajaran bagi setiap Muslim beriman, tentang adanya kefanaan, ketidakabadian dalam hidup di dunia.

Bunga mekar pagi hari, menebar wangi menyenangkan, hanya dalam seketika, lenyap tak berbekas. Digerogoti seranggga. Helai-helai kelopaknya berguguran. Sari manisnya telah pindah ke perut lebah atau serangga lain, yang membutuhkannya sebagai makanan.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN