Tahun 762-767 M: Simbol Cahaya Kebangkitan dari Timur
Laduni.ID, Jakarta - Baghdad, ibu kota Irak yang kaya akan sejarah dan kebudayaan, telah menjadi simbol kebangkitan dari Timur sejak zaman kuno. Dibangun pada tahun 762 Masehi oleh Khalifah Al-Mansur dari Dinasti Abbasiyah, kota ini telah menjadi pusat perdagangan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan di dunia Islam. Dengan perpaduan antara kekayaan sejarahnya dan semangat inovasi, Baghdad terus menjadi pusat kegiatan intelektual yang berpengaruh di wilayah Timur.
Selama Zaman Keemasan Islam, Baghdad menjadi kiblat bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Pada masa pemerintahan Khalifah Al-Mamun, rumah perpustakaan Baitul Hikmah didirikan, menjadi pusat pembelajaran terkemuka di dunia. Para cendekiawan dari berbagai bidang ilmu seperti matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat berkumpul di sini untuk bertukar gagasan dan menyebarkan pengetahuan.
Namun, sejarah Baghdad juga dipenuhi dengan tantangan dan cobaan. Selama Abad Pertengahan, kota ini sering kali menjadi sasaran penyerangan oleh bangsa asing, seperti Mongol dan Persia. Penaklukan oleh Mongol pada abad ke-13 mengakibatkan kehancuran besar-besaran, termasuk kehancuran perpustakaan Baitul Hikmah yang legendaris. Meskipun demikian, Baghdad terus bangkit dari puing-puingnya dan mempertahankan warisan budaya dan intelektualnya.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Masuk dengan GoogleDan dapatkan fitur-fitur menarik lainnya.
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp74.000
Rp53.299
Rp400.000
Rp798.000
Memuat Komentar ...