Sterotip Terhadap Kaum Perempuan

 
Sterotip Terhadap Kaum Perempuan

LADUNI.ID - Pembentukan-pembentukan opini selalu terjadi, sehingga pihak-pihak yang dianggap lebih melarat, sekarat, dan rendah selalu dirugikan. Pembentukan ini ada unsur kesengajaan, agar tercipta ketidakstabilan, atau sebaliknya. Biasanya yang membentuk adalah pihak yang dianggap lebih berkuasa (penguasa) dan lebih mendominasi.

Dalam kehidupan kita sehari-hari kita disuguhi berbagai opini, baik dari media cetak atau elektronik, misalnya perzinahan yang dulu sangat dianggap tabu, sekarang seakan-akan menjadi sebuah kebiasaan, bertelanjang dada, paha dan perut dulu dianggap hina sekarang dianggap sebuah keindahan dan seni, kostruksi perempuan hamil diluar nikah dulu tabu, kini dianggap sebuah kewajaran, bahkan diperankan oleh artis idola yang merupakan sebuah kewajaran, pergaulan bebas pun dianggap modern, hal tersebut tidak terlepas dari peran-peran penyebar opini yang sengaja dibentuk oleh pihak-pihak tertentu.

Contoh sederhana bagaimana opini dapat membentuk seorang laki-laki terkait dengan sosok perempuan, perempuan idola masa dulu adalah perempuan yang subur (gemuk), kini opini sudah berubah yang langsing (kurus) dan tinggi dengan berbagai ciri lainnya diangap seseorang yang sangat cantik dan dicari, sehinggap perempuan masa kini berlomba-lomba mengadakan perampingan, diet, dan “pengkurusan”.

Sampai-sampai di Perancis, diadakan miss kurus, perempuan yang paling ringan dan kurus sebagai pemenangnya, namun sekarang sudah ditiadakan, karena banyak wanita-wanita yang kemudian kekurangan gizi dan berpenyakitan. Hal tersebut juga bisa dilihat pada pemilihan putri daerah, putri Indonesia, miss universe, dan miss word. Seakan-akan yang cantik adalah mereka (langsing), dan perempuan yang tidak memiliki bentuk sesuai dengan kreteria itu tertolak, bahkan tidak bisa mendaftarkan diri menjadi peserta.”keterlaluan”.

Contoh-contoh di atas hanya untuk mendekatkan pada sebuah tesis, bahwa pembentukan opini sangat besar pengaruhnya. Hal ini terlihat bagaimana kita selama ini dibentuk sedemikian rupa, oleh penguasa “peradaban” antara Barat dan Timur, adanya pembentukan itu sungguh sampai hari ini memberikan pengaruh luar biasa, baik dari sisi politik, ekonomi, agama, budaya dan keamanan.

Orientalisme Erward Said pada dasarnya melanjutkan tesis Foucalt tentang relasi power-knowledge dalam melihat barat sebagai penguasa dalam mengkonstruksi pengetahuan tentang Timur yang dikuasainya. Erward Said mengungkap bagaimana Barat mengkonstruksi Timur sebagai the other sehingga tidak mampu mempresentasikan dirinya sendiri.