Macam-Macam Sholat Sunnah

 
Macam-Macam Sholat Sunnah
Sumber Gambar: laduni.id

LADUNI.ID, Jakarta -  Selain ibadah wajib, shalat yang berjumlah 5 waktu dalam sehari, dalam agama Islam terdapat deretan ibadah shalat sunah yang bisa dikerjakan untuk memetik pahala lebih, atau bahkan dikerjakan sesuai dengan momen dan kebutuhan. Keberadaan shalat sunnah menjadi bentuk usaha manusia dalam menyempurnakan ibadah wajibnya. Selain itu, melalui sholat sunnah, kita juga dapat memohon Ridho dan ampunan Allah SWT atas segala perbuatan yang telah lalu, serta memohon kemudahan untuk melangkah ke depannya.
Mari kita bahas tentang macam-macam sholat sunnah.

Berikut macam-macam shalat sunnah diantaranya yaitu:

Sholat Wudhu
Shalat wudhu adalah salat sunah dua rakaat yang dikerjakan selesai wudhu.

Sholat Rawatib
Sholat rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu, baik sebelum maupun setelahnya. Shalat yang dikerjakan sebelum salat fardu dinamakan sunnah qabliyah. Sedangkan sholat yang dikerjakan setelah shalat fardhu disebut sunnah ba’diyah.

Secara umum, shalat sunnah rawatib terdiri dari dua rakaat sebelum sholat subuh, dua rakaat sebelum sholat dzuhur, dua rakaat sesudah shalat dzuhur, dua rakaat sesudah shalat maghrib, dan dua rakaat sesudah shalat isya.

Sholat Tahiyatul Masjid
Sholat tahiyatul masjid adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan ketika memasuki masjid sebelum duduk, terutama saat sholat Jumat. Sholat ini dilakukan sebagai penghormatan terhadap masjid.

Berikut haditsnya seperti diceritakan Dari Abu Qatadah RA:
Artinya: “Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, janganlah duduk sehingga sholat dua rakaat.” (HR Bukhari dan Muslim).

Sholat Taubat
Sholat taubat adalah shalat sunnah yang dikerjakan seorang muslim yang ingin bertaubat atas perbuatan dosa yang telah dilakukan. Sholat taubat dilakukan sebanyak dua rakaat tanpa ada waktu khusus.

Berikut hadits tentang shalat taubat:
Artinya: “Tidak ada seorang hamba pun yang melakukan dosa, lalu dia bersuci dengan baik selanjutnya berdiri lalu melakukan shalat dua raka’at, kemudian memohon ampun kepada Allâh, kecuali Allâh pasti akan mengampuninya. Kemudian beliau n membaca ayat (yang artinya), “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allâh,” sampai akhir ayat. (HR Abu Dawud).

Sholat Istikharah
Sholat istikharah adalah shalat sunnah dua rakaat untuk memohon pertolongan kepada Allah dalam menunjukkan pilihan terbaik di antara dua pilihan. Waktu yang afdhal untuk mengerjakan shalat istikharah adalah malam hari. Disebutkan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari Jabir RA, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya shalat istikharah untuk segala urusan.

Berikut haditsnya:
Artinya: “Rasulullah SAW mengajari kami shalat istikharah dalam setiap perkara atau urusan yang kami hadapi, sebagaimana Beliau mengajarkan kami suatu surat dari al-Qur’an. Beliau berkata: “Jika salah seorang di antara kalian berniat dalam suatu urusan, maka lakukanlah shalat dua rakaat yang bukan shalat wajib, kemudian berdoalah.” (HR Al-Bukhari).

Sholat Fajar
Sholat fajar adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum sholat subuh, tepatnya setelah adzan subuh berkumandang. Sholat fajar dikerjakan sebanyak dua rakaat. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa mengerjakan shalat fajar lebih baik dari dunia dan seisinya.

Salah satunya dalam hadits yang bersumber dari Aisyah RA,
Artinya: “Dua raka’at shalat sunnah fajar lebih kucintai daripada dunia seluruhnya.” (HR Muslim).

Selain sholat sunnah dua rakaat di atas, kamu juga bisa mengerjakan sholat dhuha di pagi hari dan tahajud di malam hari. Keduanya dilakukan paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak terbatas jumlahnya.

Sholat Dhuha
Salat Dhuha adalah salat sunah dua sampai 12 rakaat yang dikerjakan ketika matahari telah naik. Shalat Dhuha dikenal sebagai amalan untuk memohon kemudahan rezeki, baik dalam arti harta, kesehatan, kebahagiaan, dan masih banyak lagi.

Dari Aisyah radhiyallahu anha, “Dahulu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat dhuha empat rakaat dan beliau biasa menambahkan sesuka beliau,” (HR. Muslim no. 719).

Shalat Tahajud
Shalat tahajud adalah shalat sunah yang dilakukan di waktu malam. Alangkah baiknya, dilakukan di sepertiga malam terakhir dan sesudah kita terlelap sebelumnya. Shalat sunah ini minimal dilakukan 2 rakaat.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra 17:79 sebagai berikut:
 

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا (٧٩)

Artinya: “Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra 17:79).

Sholat Hajat
Shalat hajat adalah shalat sunah yang dilakukan untuk memohon agar hajat kita dikabulkan atau diperkenankan oleh Allah SWT. Shalat sunnah ini dilakukan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat dengan salam tiap 2 rakaat.

“Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (sholat hajat) dan sempurna rakaatnya, maka Allah berikan apa yang dia pinta cepat atau lambat.” (HR.Ahmad)

Sholat Mutlaq
Shalat mutlaq adalah salat sunah yang tidak memiliki kaidah waktu pengerjaan dan tidak memiliki sebab untuk dilakukan. Jumlah rakaatnya pun tidak dibatasi.

Shalat Tasbih
Salat tasbih adalah shalat sunnah sebanyak 4 rakaat yang dikerjakan pada siang hari dengan satu salam, atau malam hari dengan 2 salam. Shalat tasbih memiliki tata cara yang agak berbeda dengan salat biasa, karena tiap gerakan diselingi bacaan tasbih sebanyak 10 kali atau 15 kali dengan total bacaan tasbih tiap shalatnya berjumlah 75.

Shalat Tarawih
Shalat tarawih adalah shalat sunnah sesudah isya yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Salah satu amalan istimewa yang hanya datang satu tahun sekali. Selama bulan Ramadhan, umat Islam berbondong-bondong ke masjid untuk menunaikan shalat tarawih.

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan berikhlas, maka diampuni dosa yang telah lampau.” (HR. Bukhari, Muslim).

Shalat Witir
Shalat witir adalah salat sunah muakkad atau dianjurkan yang dirangkaikan sebagai penutup shalat tarawih.

Shalat Hari Raya
Shalat hari raya adalah salat sunah yang dilakukan pada hari raya Idul Fitri 1 Syawal dan Idul Adha 10 Dzulhijjah. Hukum dari salat hari raya adalah sunnah muakkad atau dianjurkan.

Sholat Khusuf
Shalat khusuf adalah shalat sunah yang dilakukan saat terjadi gerhana matahari atau bulan. Salat sunnah ini dikerjakan minimal dua rakaat. Fenomena langka menjadi bukti kebesaran Allah SWT. Sebagai hamba yang beriman, alangkah baiknya mengerjakan shalat sunnah kusuf atau shalat gerhana.

“Sesungguhnya Matahari dan Bulan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah. Maka apabila yang mana pun atau salah satunya mengalami gerhana, maka segeralah kembali kepada Allah dengan zikir melalui shalat”. (HR An-Nasai).

Shalat Istisqa
Shalat istisqa adalah shalat sunah yang ditujukan untuk meminta hujan kepada Allah SWT. Salat istisqa dikhususkan saat dilanda kekeringan panjang, hingga berdampak gagal panen, krisis air bersih, kebakaran lahan, dan sebagainya. Sholat sunah ini dikerjakan secara berjamaah, dua rakaat dan berada di tanah lapang.

Salat Sunah Qabliyah Jumat
Dilansir dari NU Online, ada dua kemungkinan pengerjaan shalat sunnah sebelum shalat Jumat. Pertama, saat sunah mutlak yang waktu pelaksanaannya berakhir pada saat imam memulai khutbah. Kedua, salat sunah qobliyah Jumat yang sifatnya masih menjadi perdebatan antara para ulama Shalat Sunnah Qabliyah Jumat. Menurut Imam Malik, shalat qabliyah Jumat tidak disunnahkan. Sedangkan Imam Abu Hanifah serta Syafi’iyyah menganjurkan.

Demikian pembahasan tentang macam-macam sholat sunnah. Semoga semua pembahasan dalam artikel ini, bermanfaat. Aamiin

 

_____________________

Sumber : Hr. Bukhori & Hr. Muslim