Buletin Jumat Laduni.ID Edisi 43: Anjuran Sabar dan Syukur dalam Menjalani Kehidupan

 
Buletin Jumat Laduni.ID Edisi 43: Anjuran Sabar dan Syukur dalam Menjalani Kehidupan

Buletin Jumat Laduni.ID resmi untuk dicetak jarak jauh
Laduni.ID, Jakarta - Kunci dalam menyikapi segala problem hidup yang mendera setiap jiwa adalah hati dan pikiran. Harmonisasi pikiran dan hati merupakan sumber kebahagiaan pikiran yang jernih bagaikan mata air yang mengalir deras dan membawa manusia kepada derajat yang lebih mulia. Jiwa yang optimis dan harapan-harapan positif merupakan dua unsur yang mampu menciptakan pemikiran yang harmonis. Inilah yang di dalam istilah agama Islam sebagai potensi ruhani.

Antara sabar dan syukur ada keterkaitan seperti keterkaitan antara nikmat dan cobaan. Setiap orang tidak dapat terlepas dari nikmat dan cobaan itu dalam menjalankan kehidupan di dunia. Begitu pula interpretasi syukur dalam perbuatan menuntut adalah kesabaran. Kesabaran itu sendiri dibagi menjadi tiga macam. Pertama, sabar dalam ketaatan kepada Allah. Kedua, sabar dari kemaksiatan. Ketiga, sabar ketika mendapat cobaan. semua itu (ketaatan, kemaksiatan, dan cobaan) merupakan gambaran sebuah kehidupan. Oleh karenanya sabar adalah separuh keimanan karena setiap cabang-cabang iman memerlukan sifat sabar.

Lawan dari sifat sabar keluh kesah (jaza’) yang merupakan perbuatan tercela, atau kufur yang akan membawa kepada kehancuran. Tidak ada pilihan bagi seorang muslim dalam menjalani kehidupan ini ketika mendapatkan musibah atau ujian kecuali harus bersabar. Oleh karena itu, hal yang tidak terpisakan dari sifat sabar adalah taslim (berserah diri) dan ridho kepada takdir (qadha) yang telah ditetapkan oleh Allah.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN