Nilai Penting Sirah Nabawiyah untuk Memahami dan Menghayati Islam

 
Nilai Penting Sirah Nabawiyah untuk Memahami dan Menghayati Islam
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Mempelajari dan memahami Sirah Nabawiyah tujuannya bukanlah semata untuk mencermati pelbagai peristiwa bersejarah, juga bukan sekadar meriwayatkan aneka kisah dan kejadian yang dianggap asli. Tujuan mempelajari Sirah Nabawiyah adalah agar seorang Muslim dapat menggambarkan hakikat Islam yang menjelma dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Maka, tak sepatutnya kita menempatkan kajian ini setara dengan hanya kajian riwayat hidup salah seorang khalifah, raja, ataupun kisah tentang suatu periode tertentu dalam sejarah. Dengan kata lain, kajian Sirah Nabawiyah merupakan satu kegiatan yang nyata bertujuan untuk menggambarkan hakikat Islam secara lengkap, dengan sosok Nabi Muhammad SAW sebagai contoh idealnya.

Menurut Dr. Said Ramadhan Al-Buthi dalam Kitab Fiqhus Sirah, bahwa jika tujuan tersebut diperinci, maka ada beberapa tujuan khusus dari mempelajari dan memahami Sirah Nabawiyah, sebagaimana berikut ini:

1. Kajian Sirah Nabawiyah dimaksudkan untuk memahami kepribadian Raulullah SAW dengan cara mempelajari kehidupannya serta situasi dan kondisi di masa beliau masih hidup, sehingga dapat menegaskan bahwa Muhammad SAW bukan sekadar sosok yang paling cerdas dan jenius pada masanya, melainkan juga menunjukkan bahwa beliau adalah seorang rasul yang disokong oleh Allah dengan wahyu dan taufik-Nya.

2. Kajian Sirah Nabawiyah dimaksudnya agar setiap Muslim menemukan potret ideal yang bisa diteladani dalam menjalani seluruh kehidupannya, yang dijadikan pedoman utama dalam seluruh aktivitasnya. Tidak diragukan lagi, setiap kali seseorang mencari contoh ideal dalam salah satu aspek kehidupan, niscaya dia akan mendapatinya pada sosok Rasulullah SAW dalam rupa yang sangat ideal dan lengkap. Oleh karena itu, Allah menjadikan beliau sebagai teladan bagi seluruh manusia.

Allah SWT berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

3. Memahami Sirah Nabawiyah merupakan salah satu jalan untuk memahami Kitabullah, sehingga kita bisa merasakan semangat dan maknanya. Sebab, banyak ayat Al-Qur’an hanya dapat ditafsirkan dan dijelaskan dengan mencermati berbagai kejadian yang dialami Rasulullah SAW, serta bagaimana sikap beliau dalam menghadapi peristiwa itu.

4. Kajian Sirah Nabawiyah dimaksudnya agar setiap Muslim dapat menghimpun porsi terbesar wawasan dan pengetahuan Islam yang benar, baik yang terkait dengan akidah, hukum, maupun akhlak. Pasalnya, tidak perlu diragukan lagi, bahwa kehidupan Nabi Muhammad SAW tidak lain adalah gambaran hidup dari seluruh prinsip hukum Islam.

5. Dengan memahami Sirah Nabawiyah, para pendidik dan para pendakwah memiliki contoh hidup tentang bagaimana mendidik dan mengajar. Sebab, Nabi Muhammad SAW adalah guru, pendidik, pemberi nasihat, sekaligus pengajar utama yang tidak kenal lelah mempraktikkan cara mendidik dan mengajar yang efektif melalui beberapa tahapan dakwahnya.

Selanjutnya, setelah prinsip-prinsip terkait tujuan mempelajari Sirah Nabawiyah disampaikan, maka ketahuilah bahwa poin terpenting kenapa seorang Muslim dengan Sirah Nabawiyah itu dapat mewujudkan semua tujuan di atas adalah karena kehidupan Nabi Muhammad SAW meliputi seluruh aspek kemanusiaan dan kemasyarakatan, baik sebagai individu maupun anggota suatu komunitas.

Kehidupan Rasulullah SAW menjadi contoh yang luhur tentang seorang pemuda yang berperilaku lurus dan terpercaya dalam mengemban amanat kaumnya dan para sahabatnya. Beliau juga menjadi teladan luar biasa sebagai juru dakwah yang mengajak manusia kepada Allah SWT dengan yang bijak dan nasihat yang baik. Rasulullah senantiasa mengerahkan segenap tenaganya untuk menyampaikan risalah Allah. Beliau adalah pemimpin negara yang mengelola segala urusan dengan cerdas dan sangat bijaksana. Beliau adalah suami ideal yang selalu bersikap santun kepada keluarganya. Beliau adalah ayah yang penyayang, yang dapat membedakan secara rinci antara hak dan kewajiban setiap istri dan anaknya. Beliau adalah panglima perang dan politisi yang jujur lagi cerdik. Beliau adalah seorang Muslim paripurna yang cermat dan adil dalam membagi antara penghambaan dan kekhusyu’an kepada Allah dengan pergaulan yang jenaka lagi lembut bersama keluarga dan para sahabatnya.

Dengan demikian, kita menjadi tahu bahwa kajian Sirah Nabawiyah merupakan penggambaran yang jelas mengenai sisi kemanusiaan Rasulullah SAW sebagai contoh yang paling luhur dan sekaligus sebagai potret yang paling sempurna bagi seluruh umat manusia. Dari sini pula kita akan memahami dan menghayati Islam secara utuh dari fragmen kehidupan Rasulullah SAW.  []


Catatan: Tulisan ini diolah dan dikembangkan dari berbagai sumber otoritatif, khususnya dari Kitab Fiqhus Sirah An-Nabawiyah karya Dr. Ramadhan Al-Buthi dan Buku Membaca Sirah Nabi Muhammad (Dalam Sorotan Al-Qur’an dan Hadis-Hadis Shahih) karya Prof. Quraish Shihab.

Editor: Hakim