Ziarah di Makam KH. Muhammad Mudarris SM, Muasis Pesantren Sabilul Hasanah Banyuasin

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. Muhammad Mudarris SM, Muasis Pesantren Sabilul Hasanah Banyuasin

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Beliau adalah seorang ulama besar di Sumatera Selatan dan pendiri pesantren Sabilul Hasanah, Banyuasin, Sumatera Selatan. Beliau juga berguru tarekat dari KH. Imam Muhadi Nganjuk. KH. Muhammad Mudarris SM juga pernah memimpin PWNU Sumsel sebagai Rois Syuriyah periode 2015-2020.

Profil

KH. Muhammad Mudarris SM dilahirkan di Ponorogo Jawa Timur, pada tanggal 12 Januari 1952. Meskipun kehidupan orangtuanya pada saat itu sangat sederhana sekali, tapi ayah beliau KH. Moh. Sholeh Imam Kurmain adalah keturunan Kyai Besar “ Kyai Hasan Besari ” Tegalsari Ponorogo dari Anak beliau Kiyai Imam Besari.

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Muhammad Mudarris

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:

  1. KH. Baidlowi Lasem
  2. KH. Bisri Musthofa
  3. KH. Imam Muhadi

Lokasi Makam

KH. Muhammad Mudarris, SM wafat pada Minggu, 23 Agustus 2020 Pukul 08.09 WIB di RS Siloam Palembang karena sakit. Jenazah beliau dimakamkan di Komplek Pemakaman di Pondok pesantren Sabilul Hasanah.

Haul

Haul diperingati di tahun kalender islam jatuh pada bulan Muharram untuk tanggal akan diberitahukan oleh pihak keluarga besar pondok pesantren Sabilul Hasanah. Haul beliau diperingati di pondok pesantren Sabilul Hasanah, Banyuasin.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Muhammad Mudarris banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Banyuasin saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek Pemakaman Keluarga Pondok pesantren Sabilul Hasanah.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Muhammad Mudarris, dimudahkan dalam mencari ilmu, dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dimudahkan dalam hajatnya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

Peninggalan

1. Pendiri Pondok Pesantren
Berdirinya Pondok Pesantren Sabilul Hasanah diawali pada tahun 1992, ketika Bapak KH. Muhammad Mudarris SM diminta mengobati penyakit warga dusun setempat, yang pada waktu itu masih bernama Dusun Purwosari Desa Mainan. Dan berangkat dari rasa kepedulian yang besar guna melakukan pembinaan rohani dan keagamaan kepada masyarakat setempat ; sebagai salah upaya penanggulangan penyakit kejiwaan yang banyak diderita oleh masyarakat ; maka tersirat keinginan untuk mendirikan Pondok Pesantren disertai keyakinan dalam waktu yang singkat wilayah ini akan menjadi ramai layaknya sebuah Kota Santri.

Hasrat untuk mendirikan Pondok Pesantren tersebut, ternyata mendapat tanggapan positif dari masyarakat sekitar. Hal ini terbukti adanya persetujuan dari masyarakat setempat yang menginginkan adanya sarana pendidikan yang dicita-citakan dapat memajukan pembangunan di wilayah setempat, sekaligus berupaya mengembangkan sumber daya manusia melalui jalur agama.

Rencana tersebut akhirnya dapat terlaksana pada tanggal 17 April 1994 dengan ditandai diletakkannya batu pertama pembangunan masjid, dan disusul dengan pembangunan asrama dan lokal belajar.

Adapun secara resmi proses belajar mengajarnya di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah dimulai pada bulan Januari 1995 untuk Madarasah Diniyyah berikut Pengajian Kitab Salafi (Informal) dan pada tanggal 17 Juli 1995 menyusul dioprasikannya Madarasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah (Pendidikan Formal).

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Kab. Banyuasin di antaranya:
empek-empek, kerupuk dan kelempang, Tekwan Kering, Kue Engkok, Lempok Durian