Biografi KH. Khozin Yahya, Pengasuh Pesantren Raudlatul Ulum Malang

 
Biografi KH. Khozin Yahya, Pengasuh Pesantren Raudlatul Ulum Malang

Daftar isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru-Guru

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1  Menjadi Pengasuh Pesantren

4.    Referensi

1. Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
KH. Khozin Yahya lahir pada malam Kamis, (jam 2) 16 Jumada Akhir 1358 H / 02 Agustus1939 M. di Ganjaran, Gondanglegi, Malang, (di rumah KH. Bukhari yang saat ini ditempati oleh KH. Mujtaba Bukhari). Beliau merupakan putra pertama pasangan KH. Yahya Syabrowi dan Nyai Hj. Mamnunah Bukhari. KH Yahya Syabrowi memberi nama ‘Khozin’sebagai bentuk tafa'ulan (mengharap kebaikan) kepada guru beliau KH. Khozin, pengasuh Pesantren Siwalan Panji Buduran Sidoarjo.

1.2 Riwayat Keluarga
Nyai Hj. Maftuhah adalah kerabat KH. Yahya Syabrowi. Kakek Nyai Hj Maftuhah, KH. Syihabuddin, adalah saudara sepupu KH. Yahya Syabrawi. Pada awalnya Nyai Maftuhah menjadi santri di Ganjaran, kemudian dibiayai oleh KH. Yahya Syabrowi untuk melanjutkan pendidikan di Pesantren Darul Ulum Jombang sejak tahun 1965 M.

Namun pada tahun 1968, tiba-tiba Nyai Maftuhah dijemput oleh ibunya, Nyai Qomariyah, dan diberitahu bahwa beliau telah dilamar oleh KH. Khozin Yahya dan akan segera menikah. Dari pernikahan ini beliau dikaruniai 5 orang putra, yakni:

  1. Kyai Abdul Hamid,
  2. Kyai Nasihuddin,
  3. Nyai Habibah,
  4. Kyai Ma'ruf,
  5. Kyai Ghazali.

1.3 Wafat
Pada malam Senin, lewat tengah malam, tanggal 27 Ramadlan 1420 H / 2 Januari 2000 M, KH. Khozin Yahya wafat setelah mengalami beberapa penyakit komplikasi. Beliau dimakamkan di area selatan Masjid Ganjaran, berdekatan dengan makam Ayahandanya KH. Yahya Syabrowi dan Kakeknya KH. Bukhari. Semoga Allah menerima semua amal ibadah dan perjuangannya, serta mengampuni segala kesalahan dan dosanya. Amin.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Pendidikan
Kyai Khozin Yahya semasa kecil tumbuh sebagaimana anak kecil pada umumnya. Namun kisah dari orang-orang yang mengenal beliau sejak kecil, termasuk Ibu Nyai Sepuh Mamnunah, menilai bahwa Kyai Khozin Yahya adalah sosok pendiam, sabar, dan tidak bertingkah laku yang macam-macam.

Karakter semacam itulah yang terus melekat dalam diri beliau hingga dewasa dan menjadi pengasuh pesantren. Semasa remaja, beliau dititipkan oleh KH. Yahya Syabrowi di PP. Darul Ulum Peterongan Jombang, di bawah asuhan KH. Ramli Tamim, Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah terkenal masa itu.

Di pesantren ini beliau 'nyantri' bersama paman-paman beliau antara lain KH. Ismail Bukhari, KH. Qasim Bukhari, KH. Mujtaba Bukhari, juga adik ipar beliau, KH. Mursyid Alifi. Saat menjadi santri di Peterongan ini beliau memiliki beberapa sahabat yang kemudian kelak menjadi tokoh besar, di antaranya adalah KH. Wahid Zaini, Pengasuh kedua PP Nurul Jadid, Paiton Probolinggo.

Setelah tamat dari Darul Ulum Jombang, beliau bertabaruk menjadi santri di Lasem, Rembang. di Pesantren ini beliau secara khusus mengaji bacaan Al-Qur’an kepada KH. Baidlowi. Ketika di Peterongan membuka Universitas Darul Ulum (UNDAR), beliau kembali ke Peterongan dan berkuliah mengikuti program sarjana muda.

2.2 Guru-Guru

  1. KH. Yahya Syabrowi, (ayah),
  2. KH. Ramli Tamim, Jombang,
  3. KH. Baidlowi, Rembang.

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah

3.1 Menjadi Pengasuh Pesantren
Pada tahun 1987 M, pendiri PP. Raudlatul Ulum 1 KH. Yahya Syabrowi wafat. Sebelum Jenazah diberangkatkan ke maqbarah, Sayyid Alwi Al-Idrus, mengumumkan kepada para hadirin bahwa penerus di PP. Raudlatul Ulum 1 adalah KH. Khozin Yahya. Sejak saat itu, KH. Khozin Yahya menghabiskan waktunya di PP. Raudlatul Ulum 1. Beberapa kegiatan mengajarnya di sekolah Raudlatul Ulum mulai dikurangi.

Di Pesantren beliau meneruskan wadzifah KH. Yahya Syabrawi baik terkait shalat berjamaah, mengaji kitab, memperluas bangunan pesantren putri dan sebagainya, yang waktu itu dibantu oleh adik iparnya KH. Mursyid Alifi. KH. Khozin Yahya mulai merintis beberapa amaliyah setelah shalat, diantaranya adalah membaca beberapa surat setelah berjamaah, seperti Surat Yasinsurat Ar-Rahman, Al-Waqiah, Al-Mulk dan sebagainya, hal ini diawali kesenangan beliau membaca Al-Qur’an sejak muda, baik sebelum shalat maupun setelah shalat.

4. Referensi
Raudlatul Ulum 1.net (website resmi Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Malang)

Artikel ini sebelumnya dibuat pada tanggal 15 November 2023, dan kembali diedit dengan penyelarasan bahasa pada tanggal 02 Januari 2024.

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya