Ternyata Ada Perjanjian Khusus tentang Ramadan di Spanyol

 
Ternyata Ada Perjanjian Khusus tentang Ramadan di Spanyol

LADUNI.ID,INTERNASIONAL -RAMADAN selalu menjadi bulan paling dinanti umat Islam di seluruh dunia, tak terkecuali di Spanyol. Meskipun Muslim di sini termasuk minoritas, perayaan bulan suci di Negeri Matador tetap meriah. Hal ini terjadi berkat adanya keaktifan para anggota komunitas Islam setempat dan kerjasama yang baik antara pemerintah dengan Komisi Islam.

Bahkan pemerintah dan Komisi Islam di Spanyol memiliki perjanjian tertulis. Kesepakatan itu telah disahkan dan termuat dalam Undang-Undang Pasal 26 Tahun 1992. Salah satu kebijakan yang diberikan ialah soal waktu salat berjamaah setiap Jumat.

“Anggota suatu Komunitas Islam yang tergabung dalam Komisi Islam Spanyol jika menginginkannya, dapat meminta waktu luang setiap Jumat dari pukul 13.00 sampai pukul 16.20,” demikian aturan yang termaktub pada ayat 12 poin pertama.

Kisah WNI di Jepang Salat Id di Tengah Badai Topan
Masih dalam ayat yang sama, pemerintah memberikan toleransi dengan mengizinkan umat Islam yang sedang berpuasa untuk pulang lebih awal, yakni satu jam sebelum matahari terbenam, selama Ramadan.

Seperti disitat dari Biharanjuman.org, Rabu (14/6/2017), Ramadan termasuk perayaan yang penting dan disambut meriah di seluruh penjuru Spanyol. Termasuk di kota besar, seperti Madrid, Barcelona dan Catalunya. Sama halnya dengan yang terjadi di negara mayoritas Islam, komunitas Muslim di sini juga menjalankan tradisi buka bersama dan tarawih di masjid.

Seorang Muslim warga negara Spanyol, Amin Villoch, menggambarkan betapa menyenangkannya merayakan Ramadan di Madrid. Masjid ramai didatangi pengunjung, utamanya pada hari pertama. Ia menyebut lebih dari 9.000 Muslim berkumpul untuk merayakan waktu berbuka puasa. Jumlah itu baru yang terhitung di masjid Kota Madrid.

“Ramadan menjadi faktor penting bagi komunitas Muslim di sini untuk reuni. Perayaan semakin menyenangkan ketika Islamic Center di Madrid menyediakan banyak kegiatan selama Ramadan,” tuturnya.

Kegiatan yang tersedia selama Ramadan di masjid Spanyol, meliputi kelas bahasa Arab, kelas budaya Islam serta forum diskusi Alquran dan Hadits.

Sementara kebanyakan pria bercengkerama di masjid dan pusat kajian Islam, para perempuan menyambut datangnya bulan penuh berkah dengan menghabiskan sepanjang hari menyiapkan sajian khas Ramadan. Mereka tidak melahapnya sendirian, tetapi juga untuk dibagikan kepada kerabat dan teman-teman yang mereka temui di masjid.

“Hari pertama Ramadan adalah hari yang istimewa. Meskipun, sulit rasanya jauh dari keluarga, masjid di sini menyelenggarakan banyak kegiatan dan acara untuk mengakrabkan komunitas Muslim di Spanyol,” kata Amira Masaad.

Menurut Masaad, kebanyakan Muslim yang tinggal di Catalunya terbilang rajin mengunjungi masjid. Sebagian besar datang lebih untuk bersilaturahim dengan sesama anggota daripada untuk berdoa. Apa pun itu, kalau sudah Ramadan, masjid-masjid pasti penuh.

Selama 30 hari itu, umat Islam mendedikasikan waktunya untuk salat di masjid. Lucunya, ketika Ramadan datang, orang-orang baru sadar bahwa masjid di sini kurang memadai, saking penuhnya.

Jadi komunitas Muslim Catalunya akan berupaya menyediakan tempat baru untuk beribadah. Namun setelah itu, mereka harus mampu secara berkelanjutan menarik perhatian lebih banyak umat Islam untuk datang beribadah di masjid.

Sumber : okezone