Biografi KH. Fathul Bari, Mursyid Thoriqoh An-Naqsyabandiyah Mudzhariyah, Kalimantan Barat

 
Biografi KH. Fathul Bari, Mursyid Thoriqoh An-Naqsyabandiyah Mudzhariyah, Kalimantan Barat

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru-Guru

3.    Penerus
3.1  Murid Beliau

4.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1  Menjadi Mursyid Thoriqoh

5.    Referensi

1. Perjalanan Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
KH. Fathul Bari merupakan ulama asal Madura. Tahun kelahirannya tidak diketahui secara pasti. Nasab beliau yakni KH. Fathul Bari bin Syekh Ismail (Pujuk Gulung) bin Syekh Abdullah.

KH. Fathul Bari merupakan putra pertama dari delapan bersaudara, dari pasangan Syekh Ismail (Pujuk Ismail) dengan Nyai Mohati. Saudara beliau yakni:

  1. KH. Fathul Bari Ombul,
  2. KH. Baidowi Malang,
  3. KH. Bukhori Malang,
  4. Nyai Khodijah menikah dengan Syekh Syamsuddin,
  5. Nyai Lathifah menikah dengan Syekh Ahmad Syabrowi Malang,
  6. Nyai Maryam menikah dengan KH. Muhammad Husin Kebun Timur,
  7. KH. Ghozali Malang,
  8. KH. Zayyadi Lomaer.

1.2 Wafat
Saat menjelang wafatnya, beliau sempat menanyakan kepada H. Hasyim Yamani pendiri Pondok Pesantren Babussalam Peniraman. KH. Fathul Bari berkata, “Syim, mun engko’ mateh, ekoburnah dimmah bi’ kakeh”. Dalam bahasa Indonesia artinya, “Syim, jika saya wafat nanti, akan kamu makamkan dimana?”.

H. Hasyim Yamani menjawab “Kiyaeh, makammah sampean esettiing Masjid”. Artinya, "Kyai, makammu berada di dekat Masjid". Diceritakan Oleh Subir bin H. Hasan Basri. Tak begitu lama kemudian KH. Fathul Bari pun wafat, beliau wafat pada tahun 1960 M. Dengan wafatnya Kyai kharismatik ini, membuat masyarakat di sana merasa sangat kehilangan, ulama yang dikenal penyantun dan berbudi luhur dengan cepat dipanggil sang Maha Kuasa, ratapan tangis orang-orang dari berbagai daerah membanjiri saat almarhum dimakamkan.

KH. Fathul Bari dimakamkan di dekat Masjid Raya Babussalam Peniraman. Hingga sekarang hampir setiap hari orang-orang dari berbagai daerah berziarah ke Makam Kyai yang dikatakakan banyak melahirkan kekeramatan.

Hingga kini, Haul KH. Fathul Bari diperingati tiap dua tahun sekali oleh ribuan masyarakat, murid-muridnya, serta para ulama baik dari Kalimantan maupun daerah lain, bahkan ada yang dari luar negeri. Kegiatan Haul beliau ini dipusatkan di Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Mempawah tempat beliau dimakamkan.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Pendidikan
Kyai Fathul Bari belajar ilmu agama kepada Syekhona Kholil Bangkalan, KH. Fathul Bari adalah seorang murid beliau yang menyebarkan Islam melalui Thoriqoh Naqsyabandiyah. Kyai Fathul Bari berasal dari sebuah Desa Ombul, Kabupaten Sampang.

2.2 Guru-Guru

  1. Syekh Ismail (ayah),
  2. Syaikhona Kholil Bangkalan.

3. Penerus

3.1 Murid Beliau
Salah seorang murid beliau Sayyid Muhsin Al-Hinduan yang melanjutkan jejak dakwah KH. Fathul Bari setelah wafat. Begitu pula setelah Sayyid Muhsin Al-Hinduan wafat pada tahun 1980 dan jenazahnya dimakamkan di Sumenep, Madura, lalu dilanjutkan oleh putranya yang bernama Habib Amin Al-Hinduan di Kota Singkawang, mempunyai ribuan murid yang tersebar di Kalimantan Barat.

4. Perjalanan Hidup dan Dakwah

4.1 Menjadi Mursyid Thoriqoh
KH. Fathul Bari mendatangi Kalimantan Barat saat itu atas permintaan Sultan Syarif Abdurrahman Al-Ghotri melalui mimpi beliau. Sultan Syarif Abdurrahman Al-Ghotri merupakan pendiri kesultanan pertama kerajaan Pontianak dan juga atas permintaan H. Hasyim Yamani yang merupakan pendiri Masjid “Babussalam” dan pendiri Pondok Pesantren pertama di Kalimantan Barat yang juga diberi nama “Babussalam”.

Thoriqoh yang diajarkan pertama kali di Kalimantan Barat, Desa Peniraman itu menarik perhatian masyarakat setempat, dan membuat orang berduyun-duyun untuk menimba ilmu hingga dapat mengaplikasikannya di lingkungan masing-masing.

KH. Fathul Bari menyebarkan Thoriqoh An-Naqsyabandiyah Mudzhariyah selama 14 tahun di Kalimantan Barat. Karena seringnya beliau mendatangi Peniraman atas permintaan H. Hasyim Yamani membuat nama beliau dikenal oleh elemen-elemen masyarakat luar pada umumnya.

5. Referensi
Diolah dan dikembangkan dari data-data yang dimuat di situs aswajadewata.com

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya