Rasulullah Saw Memarahi SIkap Berlebihan dan Mencintai Sikap Sederhana

 
Rasulullah Saw Memarahi SIkap Berlebihan dan Mencintai Sikap Sederhana

LADUNI.ID - Muhammad Ali Usman menulis sebuah buku Ma Ghadiba ar-Rasul. Isinya kumpulan hadis berupa kisah-kisah ketika Rasulullah SAW. marah. 

Diantaranya bersumber dari Jabir, katanya: "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW membawa emas sebesar telur yang didapat dari tambang, ia berkata: "Wahai Rasulullah, ambillah emas ini dariku sebagai sedekah. Demi Allah, aku tidak mempunyai harta selain ini". Rasulullah menolak dan berpaling darinya. Lalu ia datang lagi dati sebelah kanan Beliau memohon agar sedekahnya diterima. Beliau tetap berpaling. Orang ini tetap berusaha agar Rasulullah menerimanya hingga keempat kalinya. Beliau lantas bertanya: "Mana?" Beliau marah dan memukulkan tongkatnya yang sendainya mengena emas itu bisa pecah. Kemudian bersabda: "Salah seorang dari kalian datang dengan membawa semua hartanya lalu ia bersedekah dan kemudian nanti ia meminta-minta menjadi bebaban bagi orang lain. Sesungguhnya sedekah itu dilakukan ketika dalam keadaan kaya." (HR. Ibnu Khuzaimah dan Hakim).

Rasulullah SAW melarang melakukan suatu tindakan yang menyusahkan diri sendiri dan menyusahkan orang lain. Beliau menolak dan marah karena dinilai berlebih-lebihan. Sangat diperintahkan bersedekah bagi orang yang mampu atau orang kaya. Sedangkan zakat tetap wajib. Termasuk dimarahi juga adalah orang mampu atau orang kaya yang pelit tidak mau bersedekah. Hal ini ditegaskan Allah dalam al-Qur'an:
لا تجعل يدك مغلولة الي عنقك ولا تبسطها كل البسط فتقعد ملوما محسورا
Janganlah engkau menjadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu (pelit) dan jangan pula engkau terlalu mengulurkannya (berlebihan) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal. (QS. Al-Isra': 29).

Menjadi orang pelit akan tercela, baik di mata sesama manusia maupun di sisi Allah. Begitu juga akan menyesal kalau semua hartanya diberikan kepada orang lain. Itulah sebabnya dalam al-Qur'an diperintahkan انفقوا مما رزقناكم artinya berikanlah sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada kamu. (QS. Al-Baqarah: 254). Kenapa sebagian yang diberikan? Bukan semuanya, agar sebagiannya tetap ada dalam kepemilikan kita bisa menjadi modal usaha untuk dikelola dan diproduktifkan sehingga menghasilkan keuntungan. Inilah ekonomi Islam. Tidak boros dan tidak pelit. Kalau pelit, pasti banyak orang benci dan tidak suka, silaturrahim juga pasti berkurang.
Yang paling bagus dan dicintai Rasulullah SAW. adalah sederhana, biasa-buasa saja. 
Sikap sederhana dan biasa-biasa ini juga bisa berlaku dalam masalah sosial dan politik. Intinya jangan berlebih-lebihan. Dalam riwayat Ibnu Abi Syaibah dan Baihaqi disebutkan:
خير الامور اوساطها
Sebaik-baik urusan adalah tengah-tengahnya. Maksudnya bersikap sederhana. Orang-orang bijak salah satu tandanya adalah selalu bersikap sederhana.
Semoga kita termasuk orang bijak dan sederhana dalam berbagai hal dan dicintai Rasulullah SAW. dan tidak dimarahi.

Oleh: Dr. Wajidi Sayadi

Dosen IAIN Pontianak