Tentang Taubatnya Ulama Mu’tazilah yang Terinspirasi Batas “Kuasa” Manusia dalam Hubungan Intim Suami Istri

 
Tentang Taubatnya Ulama Mu’tazilah yang Terinspirasi Batas “Kuasa” Manusia dalam Hubungan Intim Suami Istri
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dalam kajian teologi Islam, perdebatan mengenai kehendak dan kekuasaan manusia dalam bertindak selalu menjadi topik yang menarik dan mendalam. Salah satu isu utama yang sering dikaji adalah pertanyaan mendasar, apakah manusia memiliki kebebasan penuh dalam setiap tindakannya, ataukah semua hal yang terjadi adalah murni kehendak dan takdir Allah?

Dalam hal itu, dua aliran besar dalam Islam, yaitu Mu'tazilah dan Ahlussunnah wal Jama'ah, memiliki pandangan yang berbeda terkait hubungan antara kehendak Tuhan dan kebebasan manusia.

Bagi ulama Mu'tazilah, manusia dianggap memiliki kehendak bebas dan otonomi dalam tindakannya. Mereka berpendapat bahwa Allah memberikan akal dan kemampuan kepada manusia untuk memilih jalan hidupnya, sehingga tanggung jawab atas segala perbuatan sepenuhnya berada di tangan manusia sendiri.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN