Di Balik Julukan “Al-‘Ashom” pada Syaikh Hatim: Keteladanan dalam Menghormati dan Menjaga Perasaan Orang Lain
Laduni.ID, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari, tak banyak orang yang memiliki jiwa besar untuk menghormati dan menjaga perasaan orang lain, terlebih jika mereka merasa berada dalam posisi yang lebih tinggi secara sosial, intelektual, atau spiritual. Namun, keteladanan seperti ini begitu lekat dalam kisah para ulama salafus shalih. Salah satunya adalah Syaikh Hatim Al-‘Ashom, seorang ulama yang dikenal tidak hanya karena ilmunya yang mendalam, tetapi juga akhlaknya yang mulia.
Julukan “Al-‘Ashom” yang berarti “Si Tuli” disematkan kepada Syaikh Hatim bukan karena kekurangan fisik, melainkan karena kebesaran jiwanya dalam menghormati orang lain. Sebuah kisah dalam kitab Syarah Qami’ At-Tughyan karya Syaikh Nawawi Al-Bantani mengisahkan momen yang mengesankan dan penuh hikmah dari sikap Syaikh Hatim itu.
Suatu hari, seorang perempuan datang menemui Syaikh Hatim untuk bertanya tentang masalah hukum. Saat itu, tanpa sengaja perempuan tersebut mengeluarkan suara kentut yang cukup keras. Ia merasa sangat malu dan tidak tahu bagaimana harus bersikap. Namun, Syaikh Hatim menunjukkan kebijaksanaan yang luar biasa.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Masuk dengan GoogleDan dapatkan fitur-fitur menarik lainnya.
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp249.000
Rp88.000
Rp142.900
Rp280.269
Memuat Komentar ...